Ep. 9 'Alasan Masa Lalu'

121 15 0
                                    




























│LEMBAR 3 ‘Sour & Sweet’│


























Grug.

Chan baru saja turun dari mobil dan menutup pintunya. Hyunjin juga menyusul di belakangnya. Keduanya terlihat menenteng kantong belanjaan yang cukup banyak.

“Sini, biar aku aja yang bawa.” ucap Chan sambil meminta kantong belanja yang di bawa Hyunjin.

“Aku bisa bawa sendiri, kak. Lagian kamu udah bawa banyak kaya gitu.” tolak Hyunjin. Kedua tangan Chan sudah penuh dengan kantong belanjaan lain. Tidak mungkin Hyunjin membiarkannya membawa belanjaan sisanya.

“Aku masih bisa, sayang. Masih kuat kok. Aku nge-gym tiap hari kan biar kamu enggak perlu angkat-angkat barang.”

“Kak, cuma ngangkat kresek belanjaan segini aja aku masih sanggup kali. Udah ayo masuk. Kasian Minho sama Jisung pasti udah nungguin.”

Hyunjin berjalan lebih dulu. Dia tau Chan melakukan gym hampir setiap hari untuk bisa selalu membantunya melakukan pekerjaan berat. Tapi kalau hanya mengangkat kresek belanjaan saja, Hyunjin masih bisa melakukannya sendiri. Dia tidak selemah itu harus terus di manjakan oleh Chan.

Sayangnya, pacarnya itu memang selalu memanjakan dirinya. Hyunjin sampai jengah sendiri jika Chan sudah mode memanjakan dirinya. Di kantor pun, dia akan selalu sibuk melakukan pekejeraan yang harusnya Hyunjin lakukan dan malah menyuruh dia untuk duduk manis.

Hyunjin jelas marah dengan sikap Chan yang memanjakannya. Dia tidak masalah jika itu di rumah. Kalau sampai di kantor Chan terus memanjakannya, masa magangnya pasti akan gagal sebelum kontrak berakhir. Beruntung, Chan bisa mengerti dan mulai membiasakan diri tidak memanjakan Hyunjin di kantor.

Cklek.

“Kami pulang.”

Hyunjin masuk kedalam rumah. Berharap jika akan ada sahutan dari Minho atau Jisung yang biasanya bersantai di ruang tengah setelah pulang sekolah. Tapi yang di dapati Hyunjin hanya keheningan dan kondisi rumah yang sepi.

Sorry lama kita pulangnya. Kalian udah nunggu lam- loh? Kok sepi?” bingung Chan ketika mendapati rumah dalam kondisi sepi.

“Mereka ada ngasih tau ke kamu kalau bakal pulang telat?” tanya Hyunjin setelah meletakkan kresek belanjaan di dekat dapur. Chan juga melakukan hal yang sama.

“Enggak ada ngasih kabar apa-apa.” ucap Chan setelah mengeluarkan ponsel dan memeriksanya.

“Tumben jam segini mereka belum nyampe rumah.”

Hyunjin menoleh kearah jam dinding yang ada di atas TV. Jarum panjang sudah menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit. Ini sudah hampir malam. Tidak mungkin mereka masih berada di sekolah sekarang.

“Coba kamu telfon, kak.”

Chan mengangguk dan mulai mencari kontak Minho. Awalnya ingin menghubungi Jisung, tapi baru ingat jika ponsel si tupai hancur dan belum di ganti. Chan menunggu dengan sedikit cemas. Telfonnya tersambung tapi Minho tidak mengangkat sama sekali.

“Enggak di angkat sama Minho. Apa mungkin mereka lagi di jalan?”

“Jam segini? Enggak mungkin deh, kak. Harusnya mereka udah pulang dari tadi. Kalau mau pergi ke tempat lain dulu juga mereka pasti ngasih kabar ke kamu kan, kak?”

“Iya juga. Enggak pernah mereka enggak ngasih kabar apa-apa. Sekalipun pulang telat dikit pasti langsung nge-chat.” ucap Chan dengan kerutan samar di dahinya.

[LEMBAR 3] 'Sour & Sweet' [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang