Halo, terimakasih atas waktu kalian. Thank you too for waiting! Kalau kalian ada masukan sama cerita ini silakan komen ya! Siapa tau penyampaian ceritanya kurang, nanti aku perbaiki.
Mark sudah sampai pada fase dimana dia tidak sanggup lagi untuk mengerjakan berkas-berkas berisi data keuangan perusahaan. Trial dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan milik ayah dari Haechan benar-benar menguras tenaga hingga emosinya beberapa waktu belakangan ini.
Mark sendiri sudah dua hari tidak pulang ke rumah. Dia memilih untuk tidur pada ruangan yang memang disediakan oleh perusahaannya untuk menginap. Mark pikir semua pekerjaan akan lebih cepat selesai jika dia tidak membawanya pulang ke rumah.
Benar saja, Mark dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan lebih efektif. Sekarang dia menjadi satu-satunya karyawan yang 'menganggur' di kantor. Seandainya tidak wajib absen, mungkin Mark akan memilih untuk pulang dari pada duduk seharian di meja kerjanya sambil menatap monitor dengan logo perusahaan tempat dimana ia bekerja.
"Mark, wanna hang out tonight?" Sebuah ajakan datang dari rekan kerja yang duduk di sampingnya, Renata.
"Kerjaan kamu belum selesai, Ren. Lagian saya mau pulang deh, lagi butuh suasana rumah," tolak Mark dengan sopan.
"Tapi sekarang emang ada kumpul divisi, kaya makan malam bersama. Are you sure you won't come?"
Mark menggelengkan kepalanya, "Ga dulu, saya mau istirahat di rumah. I'm not feeling well, kayanya habis ini juga mau cek ke dokter."
"Mau gue antar?" tawar Renata.
"Ga perlu, Ren. Thank you, I'll apreciate it."
Renata menggigit bibir bagian bawahnya, lalu kembali fokus pada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Mark Jung sedang kelelahan atau memang cowok itu memang sulit didekati belakangan ini?
Mark memang belum lama bekerja dan termasuk karyawan baru. Kehadirannya benar-benar membuat heboh satu kantor karena orang yang tidak memiliki pengalaman kerja mendapat posisi yang cukup penting. Tapi semua itu berubah ketika mereka tahu kalau Mark adalah putra dari pemilik perusahaan yang menjalin hubungan baik dengan atasan mereka.
Dengan alasan yang jelas dan perlakuan yang sama dengan karyawan lain, Johnny sendiri yang menjelaskan kenapa Mark masuk ke perusahaan mereka. Dan ya, mereka pikir Mark adalah tipikal anak manja yang mendapat jabatan dengan mudah.
Nyatanya, kinerja Mark lah yang membuat dia diakui untuk menjabat dalam posisinya sekarang. Renata kagum, sangat-sangat kagum dengan sosok Mark yang pekerja keras.
"By the way, anak kamu kabarnya gimana, Ren?" Semburat merah muncul di pipi Renata, ini pertama kalinya Mark memulai pembicaraan.
"Baik and she is willing to meet you again next time. Deana suka banget sama kamu kayanya," jawab Renata.
YOU ARE READING
Free Trial | MarkHyuck
FanfictionCuma sebulan, tapi seterusnya kena pajak. BxB, mpreg, etc.