icu.

3 0 0
                                    



Disinilah Jordanio berada di depan jendela ICU, dengan air mata mengalir terus menerus. Jordanio yang ceria di setiap nafas nya terdapat ribuan kebahagian, kini tergantikan dengan kesedihan yang mendalam.

"It's all my fault, kak. Harusnya kemarin kata sheda pulang jam 9 aku ikutin, tapi aky malah maksa pulang tengah malem! kak aku jahat banget!" Nio menangis sambil memukul-mukul dadanya karena sesak di dada sedikit merenggut nafasnya.

"Nio udah nio jangan pukulin dada kamu, kakak ikuran sakit liatnya. Ini semua takdir nio, bukan salah nio." Geesa benci keaadan ini, seperti kembali ke masa lalu saat sang ibu kristis nio juga seperti ini.

Geesa memeluk nio sambil mengusap kepala nya, menggumamkan kata penenang dan mencium puncuk kepala si manis dengan sangat lembut bak seorang ayah.

Dirasa cukup tenang geesa mencoba memberitahu kenapa sheda bisa masuk icu,

"Sheda mengalami benturan sangat keras di bagian pelipis, mengakibatkan tengkorak kepala retak tapi itu cuman sedikit. Ini bisa terjadi karena tabrakan yang kalian alami."

Geesa merongoh saku nya, dan memperlihatkan foto mobil sheda yang dimaba seat bagian sheda hancur yang tersisa hanya dasboard itupun hancur sebagian. Nio menangis lagi, ia tidak kuat.

Malam itu nio menangis tidak mau makan apapun, bahkan tanghulu yang di belikan geesa tidak ia makan berujung di kerubungi semut.

SHENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang