06. Kecil dan Menggemaskan

126 26 2
                                    


HALO SEMALAM SORE?

~~~

Sudah Setahun setengah usia pernikahan mereka. Tapi selalu ada desas-desus berita negatif tentang pasangan 'Arsyaendra' ini. Tentang Daren yang sudah setahun lebih masih belum menghasilkan seorang keturunan.

Harvi sama sekali tidak mempedulikan berita negatif itu tapi tidak dengan Daren. Ia selalu kepikiran berita beruk mengenai dirinya. Hingga ada seseorang rekan kerja Harvi menanyakan 'apakah Daren mandul hingga tak memberikan keturunan saat ini?'.

Daren memberikan satu kata itu. Ia tak mandul!.ia sudah beberapa kali cek beberapa dokter profesional, hasil nya sama mereka hanya perlu menunggu rejeki dari tuhan.

Dan sekarang Daren sedang duduk meringkuk di kasur nya. Ia menangis

Sering sekali harvi menemukan suami nya dalam keadaan seperti ini, ia juga hancur melihat nya. Harvi kadang ingin membantai mereka yang selalu berkata hal hal buruk tentang Daren.

Harvi datang menghampiri suami tercinta nya, ia  mengangkat wajah itu, terlihat banyak jejak air mata di Wajah Daren, Harvi langsung saja mengusap membersihkan jejak air mata itu.

"Sudah sayang, jangan terlalu dipikirkan ucapan ucapan para parasit itu. Aku tetap mencintaimu dan selalu sayang pada mu jangan menangis lagi sayang". Ucap Harvi memeluk suami nya , dikecup nya dari yang sedikit berpeluh itu.

Daren menggeleng "tak bisa kak, hiks! Aku selalu terfikirkan oleh perkataan mereka. Aku takut hiks ".

"Shut, jangan menangis lagi aku ikut sedih melihat kesayangan ku selalu menangis histeris seperti ini, ini seperti bukan Daren yang ku kenal dulu". Ucap Harvi

"Maksud kak Harvi?". Tanya nya

"Daren yang ku kenal beberapa waktu dulu ia adalah seseorang yang sangat amat galak, ia suka marah-marah tidak jelas, sekali ditegur saja ia mengamuk seperti singa betina lalu tatapan seperti akan memakan korban nya saat itu juga". Ucap harvi

Masih dengan hidung yang merah, mata yang berkaca-kaca dan dengan peluh di sekitar wajah dan rambut nya Daren mengerutkan Dahi nya.

"Maksud kakak aku suka marah apa? Aku tidak akan marah jika bukan kakak sendiri yang memancing ku emosi". Daren mengatakan itu dengan sinis

"Nah seperti ini dong, aku lebih suka Daren yang seperti ini, berbicara tegas dan sinis!. Aku tidak suka Daren ku yang banyak bersedih dan menangis. Itu bukan Daren ku ". Gombal Harvi

"Ck! Dasar buaya darat, mulut manis pasti sudah banyak termakan oleh para wanita dan laki-laki pihak bawah, CK! Pergi sana!". Usir Daren

"Kau tega mengusir suami mu heh?. Tak akan. Aku tak akan pergi dan selalu memeluk dan mencubit pipi gemas mu seperti!!". Ucap harvi langsung membaringkan Daren di bawah nya lalu memeluk nya kencang dan mencubit sekaligus mengunyal pipi milik Daren.

"AKH!!!!! KAK HARVI!!!! JANGAN PIPI KU LAGI ISH!!! KAK HARVI NANTI PIPI KU MELEBAR!". protes Daren

•••••

Keesokan Harinya,

"Daren sayang, apa kau mau ikut ke panti asuhan sebentar?. Aku ada pertemuan dengan pemilik yayasan panti itu untuk memberikan bantuan donasi ke sana, bagaimana tertarik?". Tanya Harvi dengan Daren yang sedang membuatkan teh untuk nya.

"Panti asuhan? Aku tertarik kapan kakak akan pergi?". Tanya nya

"Masih ada sekitar dua jam lagi untuk kunjungan, kau bisa bersiap siap dahulu dan kita masih bisa makan siang bersama, aku tidak terburu-buru ". Ucap Harvi datang ke arah Suami nya

"Baiklah, tunggu aku menyiapkan makan siang sebentar dan sekaligus bersiap-siap ".

//CUPP

Satu kecupan mendatar di bibir milik Harvi

Jujur sekarang ia sedang salah tingkah

•••

Setengah jam lebih perjalanan mereka menuju ke panti asuhan dan mereka sudah sampai di panti asuhan yang akan dikunjungi oleh Harvi dan Daren.

"Selamat siang tuan Arsyaendra, bagaimana dengan perjalanan mu menuju kemari tuan?". Tanya seorang milik yayasan tersebut.

"Selamatkan siang juga tuan Mahendra, perjalanan yang lancar menuju kemari". Seru Harvi

"Ah? Apakah anda bersama suami anda tuan? Dia terlihat sangat menawan dan anggun lihat lah bulu matanya yang lentik, itu menambah kesan manis di wajah nya". Puji Tuan Mahendra

Daren yang mendengar itu tersenyum manis "Terimakasih atas pujian nya tuan "

"Kehormatan untuk ku Tuan muda Arsyaendra ". Ucap pemilik yayasan tadi.

"Sayang, apa aku boleh berkeliling di sekitar panti asuhan ini? Aku tertarik dengan anak anak disekitar panti ini. Boleh aku mengunjungi nya?". Izin Daren kepada Harvi. Jujur ada satu orang anak yang mencuri perhatian Daren sejak pertama kali menginjakkan nya Kesini.

"Tentu sayang, ah! Bagaimana jika kita juga membicarakan hal ini sambil berkeliling? Aku penasaran Dengan panti ini". Ucap Harvi

"Boleh saja tuan, mari ikut saya".

Mereka pergi berkeliling panti sesuai dengan ajakan Daren hingga mereka menemukan satu anak kecil yang berusia sekitar dua tahun yang sedari tadi mencuri perhatian milik Daren.

"Harvi tunggu sebentar". Seru Daren

"Permisi Nona maaf mengganggu, boleh saya bertanya berapa usia anak ini?". Tanya Daren dengan seorang suster yang menggendong anak itu.

"Iya tuan tak apa apa, anda bertanya tentang bayi ini? Bayi ini masih berusia 19 bulan tuan". Ucap suster itu

"Benarkah? Saya mengira bayi ini berusaha dua tahun lebih, bayi nya sangat berisi dan sangat menggemaskan! Apa boleh saya mengendong nya? Harvi apa boleh Aku mengendong bayi ini??". Tanya Daren dengan tatapan memohon kepada Harvi.

Harvi sebenarnya cukup takut dengan hal ini, mereka sama sekali belum pernah berpengalaman Soal bayi. Tapi jika itu Daren maka tak apa. Ia menganggukan permintaan Daren.

"Kau yang terbaik harvi!". Ucap Daren senang.

Daren mengendong bayi yang baru berusia sembilan belas bulan itu. Astaga, ini sungguh menggemaskan di mata Harvi. Ia memandang bagaimana gambaran jika Daren menggendong anak mereka. Dan sekarang lihat bagaimana Cara Daren bermain dengan bayi itu

Seketika Harvi berfikir tentang sesuatu.

"Sayang? Kau tertarik dengan bayi ini?". Tanya Harvi

"Sangat! Dia sangat menggemaskan kan , Harvi! Lihat mata nya berwarna coklat terang itu mirip dirimu Harvi! dan bulu matanya yang lentik! ". Ucap Daren memamerkan interaksi nya dengan bayi itu. Harvi tentu senang melihat Daren nya kembali tersenyum.

"Daren... Bagaimana jika kita mengadopsi bayi ini? Aku juga tertarik dengan nya. Mari kita merawat nya bersama".

"Tunggu?? Apa??


Tbc

Stella Splendente || Harubby Universe ✓Where stories live. Discover now