Bab 1

762 133 15
                                    

Hai guys!
Cerita ini rada rada aneh mungkin ya, jadi kalo mau baca silahkan. Yang mau siapin kantong kresek buat muntah boleh, siapin bantal buat digigit gara2 gemes sama ceritanya juga boleh, tapi ingat! Jangan jadi sider, tinggalin vomentnya... Oke?


Shampo sudah

Body Lotion sudah

Sabun sudah

Ponds sudah

Conditioner sudah

Arleen sibuk memeriksa barang belanjaan ditroli dengan cermat. Sesekali ia melihat notes kecil yang sudah ditulis ditangannya memastikan semua kebutuhannya sudah dapat. Ia melirik arloji putih ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi, diluar sana mulai ramai oleh kendaraan yang berseliweran memenuhi jalan raya kota Jakarta. Merasa semua kebutuhannya , Wanita berambut ikal itu mendorong troli belanjaan menuju kasir menggunakan tubuhnya sedangkan kedua tangannya hendak mengambil ponsel dalam tas. Baru saja wanita itu berjalan selangkah, ia berasa seperti menginjak sesuatu. Reflek, Arleen pun mengangkat kakinya lalu mengambil benda yang ia injak tadi.

Kunci mobil.

Kunci itu tergeletak begitu saja dilantai.

Arleen memandang kunci itu sejenak, Kunci itu mulai tergores gores dan banyak lecetnya, karena diinjak oleh pembeli diMinimatket ini. Arleen pun mengedarkan pandangan berharap menemukan orang yang sedang mencari kunci itu.

Tidak ada

Tidak ada tanda tanda seseorang sedang mencari sesuatu. Arleen mondorong troli menuju kasir hendak membayar sekaligus menanyakan sang empunya kunci.

"Mbak Saya tadi kedapatan kunci ini dilantai, mbak kira kira lihat tidak orang yang lagi mencari sesuatu gitu?" Tanyaku pada kasir. Mbak kasir itu menggeleng sembari asik menghitung biaya belanjaan.

Setelah membayar belanjaan, Arleen membawa belanjanya yang hanya sekantong hendak menuju mobil, tapi ia bingung harus mencari sang empunya kunci mobil atau meletakkannya begitu saja dikursi? Arleen pun memutuskan menuju parkiran, siapa tau orang yang punya kunci sudah menunggu

Arleen mengedarkan pandangan kesegala penjuru parkiran. Sepi. Tidak ada orang. Hanya ia sendiri diparkiran itu. Dengan langkah cepat, Arleen
memencet mencet tombol starter hendak menemukan mobil yang kehilangan kunci, setelah beberapa kali ditekan, tidak ada mobil yang berbunyi. Arleen masih berusaha menyusuri penjuru parkiran seraya terus memencet mencet tombol starter

Bip Bip!

Nah dapat!

Arleen berjalan menuju mobil lamborghini yang berbunyi tadi lalu menatap mobil itu dengan bingung. Ditambah lagi ia tidak menemukan sang pemiliknya disekitar mobil

"Heh!"

Arleen tersentak lalu menoleh dan mendapati seorang pria berkacamata hitam tengah menatapnya dengan tatapan horor yang masih bisa dilihat dari balik kacamata gelapnya. Pria itu mendekat sambil berkacak pinggang

"Saya nggak tau alasan anda tiba tiba ingin mencuri mobil saya" katanya tajam pada Arleen. Sontak, Arleen pun terkejut. Ia tidak menyangka akan dituduh seperti ini oleh pemilik lamborghini itu padahal Arleen hanya berusaha membantu pemilik kunci mobil itu

"Saya nggak mencuri, tadi saya menemukan kunci mobil anda dilantai minimarket itu," Arleen menunjuk minimarket tadi lalu menyerahkan kunci mobil itu pada pemiliknya. Pria itu pun mengambil kunci mobil itu dari tangan Arleen dengan kasar

Differences Of LoveWhere stories live. Discover now