Garis Batas

927 72 15
                                    

"Rin sayang kakak" Ujar Rin yang saat ini masih berumur 7 tahun.

"Kakak juga sayang Rin" balas sae lalu mengusap lembut Surai milik adiknya.

Mereka berjalan menuju rumah sambil bergandengan tangan dengan senyuman terukir di wajah mereka yang imut.

Sesampainya dirumah mereka berjalan ke ruang tamu dan menemukan kedua orang tua mereka yang sepertinya sedang mengobrol sesuatu yang penting. Ibu itoshi dan ayah itoshi menoleh ke arah mereka dan dua beradik kakak itu hanya saling memandang satu sama lain. Mereka sepertinya kebingungan.

"Eh Rin , Sae sini duduk"

Ibu itoshi memanggil kedua anaknya dan menyuruh mereka duduk di sofa. Kedua Kaka beradik itu menuruti perkataan ibu mereka dan duduk di sofa, walau sebenarnya Rin agak kesusahan untuk naik karena terlalu tinggi baginya. Sae pun menggendong adiknya dan meletakkan nya di sofa dan dia duduk di samping adiknya. Mereka masih berpegangan tangan.

"Ada apa ibu?" Tanya sae.

Dia masih kebingungan menatap sang ibu dan sang ayah yang kini mulai membuka mulutnya.

"Sae kamu ikut ayah ya ke Spanyol?" Ujar ayah itoshi dengan nada lembut.

"Spanyol?" tanya sae, lalu menatap sang ayah dengan tatapan polos.

"Kakak, Spanyol itu apa?" Tanya Rin dengan wajah polos.

Sae memandang adiknya dengan tatapan lembut lalu mengusap pelan Surai lembut sang adik.

"Spanyol itu negara dek" balas sae dengan nada suara lembut.

"Rin tidak paham" ucap Rin dengan tatapan polosnya.

"Nanti Rin kalau udah besar, bakalan tau kok" balas sae dengan senyuman yang masih terukir diwajahnya.

Lalu dia kembali menoleh ke sang ayah.

"Rin nanti akan ikut juga kah ayah?" Tanya sae.

"Rin tidak akan ikut sae." Balas sang ayah

Seketika tatapan sae berubah menjadi sendu. Dia menggelengkan kepalanya lalu memeluk sang adik yang masih kebingungan dengan sangat erat.

"Sae tidak akan ikut, kalau Rin tidak ikut juga ayah" tutur sae.

"Tidak bisa sae, ini demi kepentingan pendidikan mu" tutur sang ayah dengan lembut.

"Tidak, sae tidak ingin ikut, sae tidak mau berpisah dengan Rin" balas sae. Kini air matanya tergenang di kedua matanya.

Sang ibu pun langsung memeluk kedua anaknya dengan erat sembari meneteskan air matanya.

"Sae, ibu mohon. Ini demi dirimu sayang" tutur sang ibu.

Sae yang tidak bisa menolak permintaan ibunya. Sungguh dia tidak ingin meninggalkan Rin tapi bagaimanapun dia harus mengikuti permintaan kedua orangtuanya.

"Ba - baik ibu" balas sae lalu membalas pelukan ibunya dengan erat.

"Terimakasih sayang" ucap sang ibu kemudian mengecup kening sang anak.

"Kenapa hanya Kakak yang dicium, Rin juga ingin dicium ibu" ujar Rin lalu mengerucutkan bibirnya.

"Haha" tawa sang ibu lepas karena kelucuan sang bungsu.

Sang ayah berjalan ke arah mereka dan ikut memeluk sang istri dan kedua anaknya.

Pagi hari di bandara, saatnya perpisahan sementara bagi keluarga itoshi. Sang ayah memeluk sang ibu dengan sangat erat sesekali mengecup kening nya.

- Garis Batas || oneshoot Rinsae ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang