KEMBALI DROP

300 43 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallo semuanya
Apa kabarnya guys?
Are u okay?

•~Happy Reading~•



Pagi ini suasana rumah Fachrian Ghazzal sudah seperti sedia kala, ada Kenzo dan Kenzie yang duduk di meja makan sambil menunggu sang Ayah yang tengah memasak. Memang, di rumah ini hanya ada satu satpam dan satu asisten rumah tangga, namun jika memasak untuk mereka, Fachri akan turun tangan sendiri.

"Papa masih lama? Ini udah mau jam 7. " Ujar Kenzie sembari menunjukkan jam tangannya, sedangkan Kenzo hanya diam.

"Iya ini udah beres." Balas Fachri dan membawa nasi goreng itu ke hadapan kedua putranya. "Ayo makan."

Mereka bertiga makan dengan khidmat, hanya terdengar dentingan sendok ke piring dan Kenzie yang sesekali bertanya kepada Fachri dan Kenzo. Semalam Kenzie sudah meminta maaf kepada Fachri, begitupun sang Ayah.

"Bang, besok libur dulu ya, kita check up." Kenzo yang tengah mengunyah mengangguk singkat, saat ini ia hanya ingin sembuh agar bisa lebih lama bersama Ayah dan adiknya, dan Kenzo akan berusaha untuk itu.

"Adek ikut!" Seru Kenzie semangat, "Mau ikut Papa, ikut."

"Adek sekolah aja, biar Abang sama Papa aja." Jawab Fachri membuat Kenzie mengerucutkan bibirnya kesal, ia juga ingin ikut menemani Kenzo.

"Mau ikut ih Papa, ga mau tau, mau ikut."

"Ya udah lo aja sana yang gantiin gue, gue mau sekolah." Ucap Kenzo kesal karena Kenzie yang keras kepala.

"Ihh Abang kok gitu? Abang ga suka kalo Adek temenin?" Kenzie melotot menatap Kenzo.

"Ga." Jawab Kenzo singkat tanpa beban.

Plak

"Ashh." Desis Kenzo saat tangan Kenzie mendarat begitu saja di pundaknya dengan tenaga ekstra, Fachri yang melihat itu terkejut.

"Eh ehh ringan banget tangannya, ga boleh Adek, minta maaf." Ujar Fachri tegas, ia tak suka jika ada anaknya yang suka main tangan, apalagi kepada saudaranya sendiri. Memang Kenzie hanya bercanda tapi Fachri tetap tak menyukainya, bahkan sampai saat ini semenjak mereka kecil Fachri tak pernah main tangan walaupun hanya sekedar mencubit.

"Iya maaf, habisnya Abang ngeselin Pa. Ngeselin banget pokoknya, memberi dislike." Kenzie mengacungkan jempolnya yang menghadap ke bawah.

"Gue bukannya ga mau ditemenin, tapi kan ada Papa. Nanti juga lo bakal tau hasilnya, kan lebih baik sekolah, pelajarannya jadi ga ketinggalan." Jelas Kenzo pada akhirnya agar Kenzie mengerti dan tak lagi memaksa ingin ikut.

"Iya bener sih, ya udah deh. Tapi hasilnya harus di laporin ke gue. Okay?" Kenzo mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya.

Fachri tersenyum menatap kedua putranya, yang sedari kecil selalu akur dan jarang bertengkar, anak yang sangat Fachri sayangi dan sangat Fachri jaga.

"Ayo cepat sarapannya, kalian udah telat ini. Papa juga mau sekalian berangkat ke kantor." Fachri menatap kedua putranya bergantian, "Kalian hari ini ada jadwal lain?"

"Abang mau latihan olimpiade Sampe jam setengah 6 Pa." Jawab Kenzo lebih dulu.

"Oke, Adek mau ngapain?" Pandangan Fachri beralih menatap Kenzie.

"Hemm Adek nanti nemenin Eilgar ngumpul ekskul pecinta alam Pa, mungkin Sampe jam 5 an."

"Oke, pokoknya magrib udah di rumah ya."

RENJANA (KENZO&KENZIE) HIATUSWhere stories live. Discover now