TWENTY

150 26 15
                                    

Kepergian seseorang memang tiba-tiba, semuanya tidak akan ada yang tau, bahwa orang itu sudah kembali pada sang pencipta.

Kalau ini sudah waktunya pergi dari dunia, yaudah harus pergi gak bisa di tunda-tunda.

****

Setelah dipemakaman, Lisa berniat untuk pergi langsung ke kafe tempat dia bekerja, Momy Becky sudah pulang menaiki taksi.

Tetapi saat Lisa ingin menyebrang untuk ke kafenya, dia melihat ibunya yang berada ditengah jalan untuk menyebrang juga, ibunya tidak menyadari bahwa sedikit lagi mobil truk kuning itu akan menabraknya.

Lisa pun berlari dengan cepat ke arah sang ibu. "MAMAA, AWAS...!!"

Brak!

Tubuh Lisa terpental beberapa kilo dari tempat kejadian, mobil yang menabraknya langsung pergi begitu saja. Kejadiannya sangat cepat, tidak bisa dihindari begitu saja.

Tubuhnya yang penuh dengan luka dan darah dimana-mana, dikerumuni oleh banyak orang yang ingin melihatnya tanpa membantu Lisa untuk dibawa ke rumah sakit.

Sementara ibunya? Ibunya malah pingsan melihat Lisa penuh dengan darah, karena memang mamah Lela ini mempunyai fobia dengan darah. 

"Heh minggir, bukannya dibawa ke rumah sakit malah jadi tontonan," ucap seorang laki-laki yang berusaha membelah kerumunan itu.

Setelah melihat orang yang ditabrak lari itu, dia menjadi kaget. "HAH, LISA?! MINGGIR-MINGGIR, GUE MAU BAWA DIA KE RS, DIA TEMEN GUE. PLIS UNTUK ORANG BAIK, BAWA EMAKNYA KE RS IKUTIN GUE!" teriak orang itu, lalu ada seseorang lagi yang mengangkat mamah Lela.

Sesampainya di rumah sakit Intan Permata.

Orang itu langsung membawa Lisa ke ruangan UGD agar Lisa cepat ditangani atas suruhan dokter Herman—yang mengurus operasi kemarin. Sementara mamah Lela cuma dibawa ke ruangan biasa, karena lukanya tidak terlalu parah.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya dokter itupun keluar.

"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya Papah Rangga yang tadi baru saja pergi ke RS karena mengetahui ini semua.

"Iya dok, gimana keadaan temen saya? Dia baik-baik aja kan?" ucap Syam, ya orang yang menolong Lisa adalah Syam. Dan yang menggotong mamah Lela ke RS, namanya Pak Jamal, dia sudah pergi.

"Mohon maaf sebelumnya, saya tidak bisa menyelamatkan Lisa. Lisa sudah meninggal, tepat jam 13.30 tadi. Saya turut berduka cita atas kepergian Lisa," ucap dokter Herman.

Bug!

"Jangan ngada-ngada lu dokter gadungan! Lisa masih idupkan? Bilang! Lisa masih idupkan?" ucap Syam dengan marah, setelah menonjok rahang dokter itu.

"Innalilahi, Syam udah Syam. Ikhlasin, Lisa udah gak ada, ini bukan salah dokter, ini takdir." ucap Pak Rangga dengan berlinang air mata.

"Gak! Gak mungkin Lisa mati gitu aja. Masa orang sekuat dia pergi begitu aja? Kagak pamit lagi, LISAAA BANGUN LO!" ucap Syam, lalu menggoyang-goyangkan badan Lisa yang sudah tidak bernyawa lagi.

"Nak udah nak, ikhlasin Lisa. Ini ada beberapa surat titipan darinya," ucap dokter.

"Lisa tidak terselamatkan karena kepalanya terbentur dengan sangat keras sehingga saraf otaknya rusak dan tidak berfungsi lagi, rusaknya saraf otak mengakibatkan jantungnya tidak berfungsi dan pada akhirnya Lisa tidak bisa diselamatkan," jelas dokter.

"Argg Lisa!!"

***

Dipemakaman, Lisa ditempatkan tepat di sebelah makam Naya. Mereka benar-benar teman yang tidak bisa dipisahkan, meninggal pun hanya beda sehari.

"Nak, maafin mamah ya yang selalu kasar sama kamu. Maafin segala kesalahan Mamah nak, tenang disana ya nak. Mamah sangat-sangat menyesal," ucap mamah Lela yang sudah mulai menyesal.

"Maafin Papah juga ya nak, papah sayang banget sama kamu. Maafin Papahmu ini yang sangat egois dan tidak adil sama kamu."

"Lisaa maafin Lia, Lisaaa. Maafin, maafin Lia. Lia salah, Lia menyesal. Menyesal dengan semuanya."

"Sutt sabar ya nak, ikhlasin Lisa. Lisa anak yang baik," ucap mamah Riana.

"Bahagia disana ya anak-anak Momy, Lisa jaga Naya ya, kalian harus saling jaga. Kalian anak yang baik, Momy pamit ya. Tenang disana orang-orang baik. Saya pamit semuanya," ucap Momy Becky, lalu langsung pergi dari pemakaman itu.

Plakk

"Kamu benar-benar anak iblis Erlan!! Tega-teganya kamu menyakiti hati perempuan sebaik Lisa! Asal kamu tau, Lisa ini pernah berkorban nyawa demi nyelamatin adik kamu! Jahatt, anak siapa kamu?" ucap bunda Viola dengan sangat kecewa, karena bunda Vio sudah mengetahui semuanya.

"Tata, banun tata. Katanya mau main nanti cama Lio?"

"Udah ya nak, kita pulang dari sini, selamat jalan anak baik. Maafin segala kesalahan Erlan ya nak. Pak, Bu, semuanya saya pamit ya," ucap mamah Vio lalu pergi dari sana.

"Lis maafin segala kesalahan gue Lis, gue sekarang sadar gue cinta sama lo, ayo kembali lagi Lis kita lalui ini bareng-bareng. Pacar gue khianatin gue Lis, mungkin ini karma?" Dengan pandangan kosong Erlan berkata seperti itu.

"Kak, kak Lisa, kak Naya, makasii dengan segala pengorbanan kalian. Selamat jalan kalian berdua, jangan lupa mampir ke mimpi Iva ya kalau kalian udah bahagia bareng-bareng disana."

Setelah semuanya menangis, mereka pun satu persatu meninggalkan pemakaman itu karena cuaca sudah hampir hujan, sehingga tersisa satu orang lagi, yaitu Syam. Syam benar-benar sangat terpuruk mengetahui ini, apalagi dia baru mengetahui kepergian Naya -Sahabat masa kecilnya.

Kenapa Syam baru tahu bahwa Naya sahabat kecilnya? Jadi Syam ini amnesia, dia sudah berpisah bersama Naya sejak masa SMP, dan Syam ingat kembali baru saja kemarin. Tetapi takdir seolah tidak mendukungnya untuk kembali lagi bersama.

Momy nya Naya kenapa bisa tau kalau Lisa meninggal? Jadi Momy Becky sedang berada dirumah sakit untuk mencari Cctv tentang Naya dan Lisa kemarin, tetapi dia malah melihat Lisa akan dibawa ke kamar jenazah.

Omong-omong surat yang tadi dokter berikan kepada Syam, sudah Syam bagikan kepada orang-orangnya, sesuai nama surat itu. Untuknya pun ada.

***

-Nyatanya, Lisa pun sama saja ikut pergi bersama dengan Naya, orang baik bukannya selalu dipanggil duluan bukan?

-Akhir kisah Lisa, Lisa tak pernah bahagia sampai nyawa pun sudah tidak ada.

-Mana katanya orang yang selalu terlihat baik-baik aja, padahal hatinya sedang lara?

-Mana katanya orang yang selalu menebar senyuman manisnya, padahal hatinya sedang menangis dengan dahsyatnya?

-Mana katanya orang yang terlihat sangat kuat bisa menghadapi semua masalahnya sendirian, padahal dia sendiri tidak yakin bahwa dirinya bisa?

-Mana katanya orang yang selalu mendengarkan keluh kesah orang lain, padahal dia sendirilah yang membutuhkan semua pendengar itu?

-Dia Talisa Aurelia Oktavia yang sudah tertumpuk dengan gundukan tanah, itulah orangnya.

-Dia adalah Talisa Aurelia Oktavia, orang yang selalu bermimpi tentang kebahagiaan, yang bahkan kebahagiaan itu tidak pernah datang dalam hidupnya. Walaupun ada, Tuhan pun langsung mengambilnya kembali.

****

[ Bintangnya janlupa, guys!! ]

I'M TALISA || ENDWhere stories live. Discover now