[⚠: 🔞 explicit scene (blowjob, anal sex, protected and unprotected sex) ; hurt/comfort ; obsession of love ; implied depression ; friends to lovers.]
･༓･
Entangled (and i envy u)
"Mencintaimu begitu banyak sampai aku cemburu padamu."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
･༓･
___________________________ Renjun-ge
[Le, kamu sudah dengar kabarnya?]
[Kabar apa?]
[Jaemin putus.] ___________________________
Duduk di meja bartender, Chenle terpaku pada layar ponselnya, diam tidak bergerak.
"Jadi..." Seorang pria merapatkan badannya pada Chenle, memegang pundaknya dengan intim. "Kapan kita pergi dari sini?"
Chenle mengangkat kepalanya dan melihat pria itu. Pria yang akan menjadi penghangat selimut Chenle malam ini, untuk pertama kalinya.
"Bukankah semakin cepat semakin baik?" bisiknya seraya mendekatkan wajahnya pada Chenle dengan niat untuk mencium bibirnya.
Chenle melirik pada bibir pria itu. Jika sesuai rencana, dalam upayanya untuk melupakan dan menyerah, Chenle akan dengan senang hati menarik pria itu ke pelukannya dan membawanya pulang.
Sayangnya takdir mempermainkannya lagi untuk kesekian kalinya.
Chenle menahan pundak pria itu.
"Maaf." Dia berdiri, mengeluarkan beberapa ratus dollar dari dompetnya, dan meletakkannya ke atas meja. "Senang bertemu denganmu."
Setelah itu dia pergi, mengabaikan umpatan pria itu.
Chenle keluar dari bar, merapatkan syalnya, dan menatap pada langit malam.
"Dia putus," gumam Chenle pada dirinya sendiri. Dia mengangkat syalnya untuk menutupi bibirnya, menatap pada tanah. "Itu tidak ada hubungannya denganku."
Keesokan paginya.
___________________________ Renjun-ge
[Apa yang akan kamu lakukan?]
[Memangnya apa yang bisa aku lakukan?]
___________________________
Sebulan kemudian Chenle terbang ke Seoul.
°
Bunyi benturan bola bowling dengan pin terdengar keras di ruangan itu.
