Over thinking

270 40 7
                                    


Bass terlihat masih mengotak atik laptop Mile siang itu, ia masih mencari di mana titik lokasi orang yang telah mengacamnya hari ini. Bulir keringat nya menyembul di balik dahi, matanya terus menatap layar laptop. 

"Kena kau brengsek!!!" Kata Bass tersenyum smirk.

"Sudah dapat? Daerah mana?" Tanya Mile.

"Poipet." Sahut Bass. 

"Hah? Jauh sekali. Bukan kah itu perbatasan Thailand dan Kamboja." Ujar Ken. 

"Hmm" angguk Bass. Kemudian ia pun mengambil ponselnya dan terlihat sedang menghubungi seseorang. 

"Halo Bu." 

"Kenapa lagi?" 

"Bisa bantu aku?" 

"Apa?"

"Mencari seseorang didaerah poipet. Aku akan memberikan nomor ponselnya pada ibu." 

"Oke." 

Bip 

Bass mencatat nomor ponsel orang tersebut lalu mengirimkan nya pada ibunya. 

"Oke, benalu satu sudah beres saatnya-"

"Makan" sambar Apo dari arah pintu. 

Apo pun masuk ke dalam ruang kerja suaminya. 

"Makan siang sudah siap, ayo kita makan." Ajak Apo. 

Mereka pun turun ke bawah, wajah Bass menjadi cerah saat melihat beberapa macam makanan terhidang di meja makan. 

Hidung Bass jadi kembang kempis menikmati aroma makanan yang di masak oleh Apo. 

"Hah, seandainya aku tinggal di sini maka aku pasti sudah gendut." Kata Bass. 

"Ck, tidak terima fakir miskin." Sahut Mile. 

"Ei, phi!!!" Ujar Bass kesal dan Mile hanya tertawa melihat alis Bass yang selalu mengerucut jika ia sedang kesal. 

"Makan yang banyak bayi gajahku." Kata bold membelai lembut pucuk rambut bass.

"Po…" panggil bold. 

"Hmm" sahut Apo 

"Boleh bungkus makanan tidak?" Tanya bold santai. 

"Ishhh, kamu ini kenapa tidak tahu malu sekali." Sela Bass kesal. 

"Sayang, aku capek masak dan aku juga malas beli online makanan nya hanya itu-itu saja apalagi Covid seperti ini." Jelas bold. 

"Sudah ku bungkuskan untuk kalian dan chana." Ujar Apo. 

"Ken, aku titip buat chana ya dia suka kari hijau pedas." Lanjut Apo. 

"Oke phi." Jawab Ken yang tengah asik menikmati makanan nya. 

*****

Kini mereka kembali lagi ke ruang kerja Mile, hari ini semua harus tuntas semua agar Matthew bisa menerima keputusan sidang secepatnya. 

Bass berusaha memulihkan data pasien yang hilang di tahun 2012. Ia terlihat sangat serius hampir satu jam lamanya ia menatap layar laptop sambil terus mencari cara agar bisa mendapatkan data tersebut. 

"Cih, apa kamu pikir aku tidak mengerti Morse code international. Dasar bodoh!" Ujar Bass sambil memasukan kode yang terlihat hanya seperti garis dan titik di mata Mile, Ken dan juga bold. 

Bass tertawa terbahak-bahak saat mengetahui kode sandi yang di pasang oleh hacker untuk melenyapkan data pasien, untung saja data itu bisa di pulihkan.

Destiny Of MileApo (Can't stop Loving You)Where stories live. Discover now