What if Germany Had Won WW1?

114 18 3
                                    

Seiring dengan pasukan Jerman berbaris menebus Paris, suara tembakan di front barat akhirnya senyap.

Mimpi buruk dari Great War telah mengambil lebih dari 30 juta jiwa dan membawa malapetaka kepada seluruh Eropa, telah berakhir.

Kekaisaran Jerman telah menang telak.
Pagi itu dunia terbangun di era baru, Era dari Kaiserreich.

Januari, 1917.

Wilhelm II, Kaiser dari Kekaisaran Jerman, mengadakan rapat dengan penasihat militernya, rapat-rapat seperti ini sebenarnya rutin, tetapi yang kali ini akan menentukan keputusan yang akan mengubah jalannya perang.

Para pejabat tinggi militer, termasuk kepala kantor angkatan laut Kekaisaran, Eduard von Capelle, bergabung dengan Kanselir Theobald von Bethman Hollweg, dalam mendesak Kaiser untuk tidak melanjutkan kebijakan peperangan kapal selam tidak terbatas (Menyerang kapal apapun yang mendekat dengan kapal selam) di Samudera Atlantik.

Karena ditakutkan ketidaksengajaan menyerang kapal Amerika Serikat akan membawa Amerika Serikat kedalam perang di pihak Entente.

Pihak oposisi dari kebijakan ini akan bersiap untuk kalah, ketika Erich Ludendorff berargumen sekuat mungkin bahwa kebijakan perang kapal selam tanpa batas harus dilanjutkan.

Di tahun sebelumnya, putra dari bangsawan minor Prussia ini telah diangkat menjadi Erster Generalquartiermeister.

Peran baru menempatkan dia di Komando Logistik pasukan Jerman. Di kenyataan, perannya jauh lebih powerful, Ludendorff berada di jalur untuk menjadi seorang Diktator secara De Facto dari semua hal di militer. Dengan partnernya Kepala staf umum jendral jerman, Paul Von Hindenburg.

Sudah jelas bahwa keinginanya untuk berkuasa yang membuat sangat Kaiser khawatir dengan meningkatnya pengaruh Ludendorff lebih jauh.

Sebagaimana ia telah diberikan otoritas untuk mengesampingkan keinginan angkatan laut jerman itu sendiri, akan ada yang menghalangi jalannya dan Hindenburg untuk dominasi total terhadap Jerman.

Kaiser Wilhelm melihat ini, memutuskan untuk bertindak. Kaiser memutuskan untuk tidak melanjutkan kebijakan kapal selam tanpa batas, keputusan itu hanya akan menunda, tidak mencegah kebangkitan Ludendorff dan Hindenburg kepada otoritas absolut di Kekaisaran.

Tetapi walaupun keputusan itu akan mengorbankan kemungkinan untuk mendorong Britania menjauh dari medan pertempuran, itu akan menghilangkan kemungkinan untuk Amerika Serikat mendeklarasikan perang terhadap Jerman.

Presiden Wilson mendengarkan suara rakyat Amerika yang menginginkan Amerika Serikat untuk tidak terlibat dengan konflik manapun.

Tetapi ada alasan yang lebih gelap dan mendalam dari tidak adanya intervensi Amerika dalam perang.

Karena saat mobilisasi awal di 1914, agen Abteilung 3B, telah menyusup ke perpolitikan tertinggi pemerintahan Amerika Serikat.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kaiserreich : Legacy of The WeltkriegWhere stories live. Discover now