Red Dawn Over Europe

57 8 4
                                    

Kota Paris, tahun 1919.

Pintu dari Hotel Ritz yang bersejarah, terletak di jantung kota Paris, terbuka dengan lebar.

Warga pergi masuk dan keluar dengan bebas, tentara berbaur dengan para wanita di jalan. Bendera merah dan sprei kasur digantung di luar bangunan-bangunan. dicetak dengan Chevron merah terbalik, palu dan obor.

Satu tahun sebelumnya, banyak yang masih bertempur dengan invasi Jerman di Perancis utara, yang hanya berujung dengan counter-offensive yang gagal, dan banyak jiwa yang menjadi korban dari kebodohan perang.

Beberapa akhirnya sudah muak, dan mulai menolak perintah dari Komando yang tidak terjun langsung ke medan perang.

Represi itu keras dan akhirnya sia-sia, ketika kerusuhan di kalangan pekerja mulai menyebar, pemerintah Borjuis menggugat untuk damai.

Perancis telah kalah perang dan perjanjian damai yang memalukan telah basah dengan darah generasi yang dikorbankan.

Perjanjian Versailles tahun 1919 yang dibenci akan menjadi perantara untuk sebuah era Revolusi baru. Golongan pekerja dan prajurit Perancis yang ditekan akhirnya sudah muak.

Terhuyung-huyung dengan reparasi dan hutang selama perang, mereka bangkit dengan Revolusi untuk merebut pemerintahan dari Republik Ketiga yang sudah basi.

Sekarang, Paris berada ditangan para pejuang Revolusi, menjadi sinyal dari gelombang pembebasan yang tak terhentikan.

Disini, di Ibukota dari Perancis, dimana monarki pernah digulingkan, percikan dari Revolusi ini akan memantik sinyal api kepada gema melintasi perbatasan, budaya dan cakrawala.

Disini obor dan peralatan dinyalakan kepada Generasi untuk datang, akhir dari perang tidak akan membawa kedamaian bagi Perancis melainkan benih dari perang lainnya.

Perancis akan bangkit untuk menantang Jerman kembali suatu hari nanti. Tidak bisa terbantahkan lagi.

Suatu hari nanti akan terjadi, The Second Weltkrieg.

Banyak orang yang mengira bahwa gerakan Revolusi sindikalis Perancis dimulai di jalan-jalan kota Paris, namun pada kenyataannya, itu semua sudah dimulai sejak di parit.

Setelah berperang hampir 3 tahun, dengan keadaan yang tidak menentu dan makin memburuk, retakan pertama bagi para pemberontak muncul pada 1917.

Pada bulan Mei tahun itu gerakan-gerakan memberontak dari pasukan Perancis tidak terdeteksi oleh pasukan Jerman, telah membuat celah-celah di garis depan pasukan Perancis.

Lelah dengan tindakan-tindakan ofensif yang seperti bunuh diri, kegagalan terjadi hampir disetiap operasi, para prajurit menolak menjalankan perintah untuk ofensif.

Walaupun pemerintah berusaha untuk menutupi berita ini, kereta yang membawa ribuan peti mati dan cerita, kembali pulang ke rumah.

Perancis... Telah kalah perang.

Ketika kejatuhan moral pasukan Perancis terpampang secara jelas didepan mata, dengan hanya kekalahan yang menunggu di akhir perang. Membawa gelombang kejutan ke seluruh penjuru negeri.

4 bulan kemudian, L'union Sacree, sebuah genjatan senjata politik yang sudah menyatukan fraksi sayap kanan dan sayap kiri perpolitikan Perancis, akhirnya hancur.

Dari frontline sampai homefront, Perancis sudah terpecah sejak awal perang.

Kontrol Parlemen atas militer sekali dipertanyakan, kepemimpinan pemerintahan yang dipegang oleh Paul Painleve yang tidak populer dipaksa untuk mundur. Dia digantikan oleh Georges Clemenceau yang berapi-api, menjanjikan sebuah jalan keluar dari perang.

Kaiserreich : Legacy of The WeltkriegWhere stories live. Discover now