Not Again

217 31 2
                                    

Liburan musim panas akan tiba. Para siswa bisa melepas kepenatan dengan senang hati. Bersama keluarga, kekasih ataupun dengan teman. Yang penting hati senang.

Naruto tidaklah beruntung, ia dipaksa ibunya untuk menghabiskan liburan musim panasnya di rumah neneknya.

Sedangkan Hinata, ingin sekali mengunjungi ayahnya di Afrika Selatan. Ia sudah menelpon sang ayah membicarakan niatnya. Tapi berkat kesibukan ayahnya, keinginnya tak terwujud. Alhasil pilihan terakhir adalah mengunjungi Denmark tempat adiknya Hanabi. Yah seperti itulah, anggota keluarganya berpencar dari satu benua ke benua yang lain. Untuk berkumpul saja susah. Ayahnya jarang pulang ke Jepang apalagi Hanabi, hampir tidak pernah. Mereka sudah melupakan negaranya sendiri. Hal ini bukan tanpa alasan, ini semua karena sang ibu meninggal di sini. Kenangan di Jepang terlalu menyedihkan untuk diingat. Dan Hinata memilih tinggal di Jepang untuk selalu menjaga makam ibunya. Sudah diputuskan bahwa Hinata akan berangkat lusa. Karena sebelumnya ia harus menghadiri undangan dari Sakura.

.

.

.

.

.

#Criminal Part II #

By : Rhe Muliya Young

.

.

.

Ini sudah malam dan Sasuke masih berkeliaran di sepanjang kota. Niat awalnya ia mencari showroom mobil di sana. Sudah berulang kali keluar masuk showroom belum juga ketemu dengan yang ia inginkan.

Langkah kakinya lantas membawanya ke daerah pinggiran kota, tepatnya di daerah pertokoan. Ini bukan sembarang kompleks pertokoan biasa. Tapi ini adalah pusat pasar gelap kendaraan. Ia sudah beberapa kali mengunjungi tempat seperti ini, dulu tepatnya, saat ia masih yah seperti itulah.

Map hitam yang dari tadi ia pegang sepenuh hati adalah hartanya, ia memantapkan hatinya untuk masuk ke dalam salah satu toko yang paling besar.

Tumpukan barang-barang onderdil yang pertama kali ia lihat. Lalu ia makin masuk ke dalam dan menemukan seorang pria tua berkaca mata tebal sedang meneliti brang-barang tua bernilai fantastis.

"Aku ingin menjual sesuatu", pria tua itu menengok kearah Sasuke. Ia sedikit melonggarkan kacamatnya sejenak untuk memperjelas penglihatannya.

"Tidak memberi salam dulu, sungguh tidak sopan" ia mendekati Sasuke sambil menggerutu.

"Barang apa yang kau punya nak?" lanjutnya.

Sasuke menyerahkan map hitamnya, "mobil baru" dan di terima si pria tua.

Ia teliti surat-surat kendaraannya itu, dan yang membuatnya tersentak adalah mobil ini benar-benar baru, keluaran tahun ini. Mata tuanya kembali meneliti Sasuke dari ujung kepala hingga kakinya. "Ini benar mobilmu atau kau mencurinya?"

Menghela nafas sudah dilakukan Sasuke, "jika ini hasil curian suratnya tidak akan selengkap ini."

Si pria tua membenarkan hal itu, jika bukan mencuri berarti anak ini berasal dari keluarga kaya, pikirnya. Ia teliti lagi surat-surat perjanjian, di sana pasti ada nama orangtuanya, ia 'pun mendapati nama Fugaku Uchiha di sana.

Map Hitam itu lantas ia ditutup dengan cepat, "Lupakan niatmu itu nak".

"Kenapa?" Sasuke memandangnya penuh tanya.

"Siapapun orangtuamu aku tidak peduli, tapi tidak dengan Kepala Polosi itu." Pria itu melempar asal map hitam tadi.

Sasuke dengan gesit menangkapnya, "aku akan menjualnya dengan harga murah".

CRIMINAL PART 2Where stories live. Discover now