03

8 3 0
                                    


Setelah Sandi pergi, hal yang biasanya dilakukan oleh Ema adalah menonton televisi. Ia sangat suka menonton televisi. Biasanya ia menonton televisi sambil menyemil biskuit dan minum teh.

Jadi, sebelum menonton televisi Ema menuju ke dapur untuk menyiapkan biskuit dan teh sebagai temannya untuk menonton nanti. Saat ia mengecek tempat persediaan cemilan, ternyata biskuitnya tinggal sisa sedikit.

"Yah tinggal sedikit, aku lupa membelinya kemarin saat pergi ke mini market. Kalau begitu nanti sore saat mas Sandi pulang sehabis bekerja aku akan mengajaknya untuk membeli cemilan lagi. " Ucap Ema.

Setelah selesai membuat teh dan menyiapkan cemilannya, ia pun kembali menuju ruang keluarga untuk menonton televisi.

"Wah, ternyata ada serial baru ya. Sepertinya ini film bagus. Mari kita tonton. " Ucap Ema.

Tak terasa sudah hampir 2 jam ia menonton televisi. Jam juga sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

"Wah tak terasa waktu begitu cepat ya, serialnya sangat asik sekali. Membuat aku penasaran bagaimana kelanjutan serial ini nanti." Ucap Ema sambil melihat jam dinding.

Tak berselang lama, terdengar dering HP Ema. Ternyata ada telpon masuk dari Mina sahabatnya saat Sekolah Menengah Atas dulu. Ia pun langsung mengangkat telpon itu.

"Assalamu'alaikum, ada apa mina?. " Tanya Ema kepada sang penelpon.

"Wa'alaikumsalam, kamu apa kabar nih?. " Ucap Mina diseberang sana.

"Alhamdulillah baik, kalo kamu apa kabar?. " Ucap Ema.

"Alhamdulillah kalau begitu, kabarku juga baik kok. Oh iya, dengar dengar sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ibu ya.." Ucap Mina

"Iya nih Min, doakan saat persalinan nanti berjalan dengan lancar ya.. " Ucap Ema

"Aamiin.. Wah, aku tidak sabar nih memiliki ponakan. Nanti kalau anakmu sudah lahir, mereka akan menjadi teman sama seperti ibunya kan. " Ucap Mina

"Iya, harus dong. Wah aku membayangkan pasti lucu ya kalo anak kita berteman sampai dewasa nanti. " Ucap Ema sambil membayangkannya.

"Iya, pastinya mereka akan saling menjaga satu sama lain. Lagi pula umur anakku dan anakmu nanti hanya terpaut 1 tahun kan, jadi tidak terlalu jauhlah umurnya. " Ucap Mina

Mereka pun tertawa bersama, sambil membayangkan jika anak mereka berteman dekat seperti mama mereka.

Tiba-tiba Ema merasakan sakit perut yang teramat sakit. Ia sangat panik dan cemas kepada sang anak yang ada di perutnya, sambil mengelus perutnya itu agar mengurangi rasa sakit yang ia rasakan. Tetapi, hal itu juga percuma. Rasa sakit itu tidak berkurang.

"Aduh.. Aw.. Mina tolong aku.. " Ucap Ema sambil merasakan sakit.

"Ema kamu kenapa? ". Tanya Mina panik.

" Aw.. Perutku sakit sekali, aku tidak ingin anakku kenapa napa. " Ucap Ema merasa takut.

"Oke, kamu tenang dulu jangan panik ya. Aku segera kerumahmu sekarang. pokoknya kamu tarik napas sambil berdoa didalam hati, mohon bantuan kepada Allah. Pokoknya jangan patikan telponnya,kalo kamu merasakan sesuatu bilang ya. "  Ucap Mina.

Setelah berbicara kepada Ema, ia pun buru buru mengambil kunci mobil serta tasnya. Lalu langsung menuju kerumah Ema.

AmertaWhere stories live. Discover now