ROSES || Kwak Jibeom ft. (Full Name)

648 75 3
                                    

❗ W A R N I N G ❗

Di ingatkan kembali, untuk pembaca yang tidak suka dengan book ini, dipersilahkan pergi dari sini!

Terima kasih...

.

.

.

.

.

『roses』

enjoy!

"Pfffttsss!!!" semburan air mengenai persis wajah (Full Name) saat (Name) menceritakan sebuah fakta dan kejujuran tentang dirinya kepada laki-laki yang bernama Kwak Jihan.

"Serius? Kamu lagi nggak bercanda, 'kan?" Jihan mengusap bibirnya dengan punggung tangan saat ia menyemburkan air ke wajah (Name) lantaran ia terkejut dengan ucapan (Name).

(Name) hanya memasang wajah diam saat air masih menetes dari wajah menuju ujung dagunya.

"Harusnya aku nggak mengatakan hal ini saat kau sedang minum." (Name) mengusap wajah dengan tangan kosong untuk menyingkirkan air+liur Jihan yang masih menempel di wajahnya.

"Bentar, jadi selama ini orang-orang udah salah paham. Kok bisa?"

"Ya aku nggak tahu."

Jihan kini mengetahui tentang fakta sahabat kecilnya di kampung saat (Name) mengatakan bahwa ia menyukai Kwak Jibeom dan bukan Kwak Jichang.

"Aku nggak habis pikir, kenapa orang-orang lain juga menuduh bahwa aku menyukai kak Jichang." ucap (Name) kepada Jihan.

Mereka kini sedang ada di ladang lebah, mereka duduk di sebuah gazebo saat (Name) membawakan makan dan minum untuk Jihan yang sedang bekerja.

"Ya maaf, aku juga termasuk salah satu orang-orang itu." Jihan menutup botol minum dan penasaran lebih lanjut cerita (Name). "Bagaimana- maksudku, sejak kapan?"

(Name) membuang wajah dan termenung, ia menopang pipi dengan paha yang menjadi tumpuan sikut tangannya, "Aku juga nggak tahu, mungkin sekitar empat atau lima bulan yang lalu. Lebih tepatnya waktu kak Jibeom menolongku saat aku terjatuh dari traktor pak Bakgu."

Jihan mengingatnya, itu adalah kejadian saat (Name) belajar menunggangi traktor bersama Noh Bakgu, kemudian Jibeom datang dan membopong (Name) menuju puskesmas desa.

"Itu tiba-tiba sekali. Tapi kenapa kau justru lebih dekat dengan kak Jichang? Kau terlihat seperti menyukai kak Jichang daripada kak Jibeom."

"Ya mana mungkin aku terus mendekati kak Jibeom, gengsi ku gede tahu!"

"Ha-ha! Karena itu rupanya."

(Name) membuang wajah dan menghela napas, "Tadinya aku mau terus merahasiakan ini darimu, tapi rasanya perasaanku sudah nggak bisa di tahan lagi."

Jihan tersenyum dan menaikkan salah satu sudut bibirnya, "Aku akan membantumu, kau tenang saja."

"Membantu gimana? Kau jangan tiba-tiba mengatakan kepada kak Jibeom kalau aku menyukainya ya." ucap (Name) dengan tatapan mengancam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝑹𝒐𝒔𝒆𝒔 || 𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦.Where stories live. Discover now