οκτώ

1.2K 121 2
                                    





(y/n) baru saja pulang dari kediaman Ubuyashiki, ia ke sana untuk meminta izin untuk pergi ke desa penempa pedang, " kenapa kau ingin ke sana? Bukankah arc penempa pedang masih lama? " Tanya Samu yang berjalan di sampingnya.

" Hanya ingin memesan sesuatu, " jawabnya.

" Sesuatu? "

" Ya, aku ingin memesan peluru dari biji baja nichirin agar bisa membunuh iblis."

" Ohh..."

Saat berjalan (y/n) tak sengaja bertemu dengan Tanjiro yang terlihat sedikit murung, " yoo... Tanjiro!! " Panggil (y/n).

Tanjiro menoleh dan segera menghampiri (y/n) yang sedang melambaikan tangan padanya, " (y/n)-san...."

" Kenapa kau terlihat murung begitu? " Tanya (y/n).

Setelah itu Tanjiro mulai menjelaskan kalau ia baru saja pergi menemui Rengoku untuk mencari tau tentang Hinokami Kagura, tapi sayangnya catatan tentang teknik itu sudah robek dan tidak bisa diperbaiki lagi.

" Hm.... Hinokami Kagura, ya...? " Ucap (y/n) sambil mengusap dagunya seakan sedang berpikir.

" Apa (y/n)-san tau sesuatu tentang itu? " Tanya Tanjiro.

(y/n) tersenyum, " tentu, kalau kau mau aku bisa memberikan catatan tentang teknik itu padamu, tapi..." (y/n) sengaja menghentikan ucapannya.

" Tapi..? "

" Itu ada di suatu tempat yang sangat rahasia dan juga sangat menakutkan, jadi apa kau siap untuk menemani ku mengambilnya? "

" E-eh... tentu saja..!! "

" Sangat bersemangat seperti biasanya, jadi ayo kita pergi ke kediaman ku dulu."

" Kau tidak jadi pergi ke desa penempa pedang? " Tanya Samu.

" Mungkin aku akan kirim surat saja, " jawab (y/n).

🦊🦊🦊🦊🦊

(y/n) dan Tanjiro tiba di kediaman milik (y/n) yang terlihat sangat sunyi tapi menenangkan, mereka berdua masuk dan berdiri di ruang tamu kediaman itu, " (y/n)-san..?? " Panggil Tanjiro yang kebingungan melihat (y/n) hanya berdiri diam ditengah ruangan itu.

" An no Heya..." Ucap (y/n) dan setelah itu lantai kayu tempat mereka berpijak tadi berubah menjadi lantai marmer yang dingin, ruangan itu juga berubah menjadi sebuah kamar bernuansa hitam.

" Ucap (y/n) dan setelah itu lantai kayu tempat mereka berpijak tadi berubah menjadi lantai marmer yang dingin, ruangan itu juga berubah menjadi sebuah kamar bernuansa hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Heh..?!! (Y/N)-SAN... I-ini ada dimana..?!! " Tanya Tanjiro dengan panik sambil menatap sekitarnya yang terlihat sangat asing baginya.

" Tenanglah... kita ada di dimensi ku, " ucap (y/n).

" Dimensi mu? "

" Yaa... Bisa disebut ini salah satu kemampuan ku, dan kau adalah orang pertama yang datang ke sini jadi... selamat datang.." jawab (y/n).

You Will Never Die  { Sanemi x Reader }Where stories live. Discover now