White;-Chapter05-

40 8 0
                                    

"Lepasin!"

Yesha menarik tangannya begitu dia dan cowok berambut hitam yang tak ia ketahui namanya itu sampai di toilet. Ngomong-ngomong, toilet di club ini untuk umum.

Gadis itu tak tau ada masalah apa cowok ini sama dia, cuma dari sekian tempat di club ini, kenapa cowok ini milih toilet coba?!

Yesha memalingkan wajahnya ketika kedua matanya tidak sengaja menatap pemandangan menjijikkan didepan cermin yang ada di toilet itu, dimana ada sepasang wanita tengah berciuman.

Catat, sepasang wanita.

Rasanya Yesha ingin keluar saat ini juga begitu menyadari betapa gilanya tempat ini lama-lama.

"Apa-apaan sih lo?"

Gadis itu mengelus pergelangan tangannya yang terasa sakit karena tarikan cowok freak dihadapannya ini yang saat ini malah menatapnya dengan tatapan intens.

"Jauhin Saga"

Kening Yesha langsung mengeryit. Apa-apaan coba ini cowok satu. Kenal aja engga kok tiba-tiba sksd banget, anjir, batin Yesha julid.

"Apa sih lo tuh hah? Prik banget. Kenal aja engga!"

"Tian. " ucap cowok itu, keluar dari topik pembicaraan.

Yesha megerutkan keningnya lalu mengerucutkan bibir, makin freak aja ini cowok satu. Kayanya temennya Sagara ngga ada yang waras deh kecuali Damian sama Langit.

"Nama gue Sebastian. Lo bisa panggil gue Tian"

"... ya terus?" Yesha masih ngga mudeng.

Cowok itu, alias si Tian menghela nafas. Cewek ini bodoh juga ternyata.

"Kita udah kenal sekarang. Jadi jauhin Saga" jawab Tian tanpa basa-basi lagi.

Yesha mendelik tidak terima. Cewek itu makin menatap julid cowok ganteng itu. Iya, Tian emang ganteng dengan setelan jas kulit hitam yang menutupi kaos putih kedodorannya serta celana jeans hitamnya.

Tapi tetep aja sifatnya yang freak membuat Yesha kesal. Belum lagi wajah dingin dan nada datarnya itu yang ternyata lebih nyebelin dari Sagara.

"Punya hak apa lo nyuruh gue jauhin Saga?" Gadis itu jelas tidak terima.

Tian berdecak pelan.

"Gue tau cinta itu buta. Tapi setidaknya jangan tolol!"

Ucapan nyelekit itu dengan entengnya terucap dari bibir Tian yang kini menatap Yesha datar. Yesha langsung melotot, menatap nyolot kearah cowok itu.

"Ngomong apa lo barusan?! Mau gue tonjok?!"

Tian memalingkan wajahnya sejenak lalu kembali menatap Yesha yang masih menatapnya kemusuhan. Cowok itu tidak menyangkal jika gadis ini menggemaskan, tapi kenapa Sagara malah—ah, sudahlah.

"Dengerin gue. Sagara itu ngga sebaik apa yang lo pikir. Dia... punya niatan ngga baik ke lo. Percaya sama gue"

Ucapan datar Tian barusan memang terdengar meyakinkan dengan nada tegasnya, tapi tetap saja Yesha tidak percaya. Disini dan saat ini, dia lebih lama mengenal Sagara daripada cowok freak ini kan?

Sagara. Tidak. Akan. Melakukan. Sesuatu. Yang. Buruk. Untuknya, tekad Yesha dalam hati, lebih tepatnya meyakinkan diri sendiri.

"Dan lo pikir gue percaya gitu? Engga! Sorry aja nih ya Tian, Sagara itu ngga mungkin punya niatan yang enggak-enggak ke gue!" sangkalnya pede.

Cowok itu terkekeh sinis, menampilkan senyum miring yang membuatnya semakin tampan. Yesha aja hampir oleng.

"Oh ya? Terus ngapain dia ajak lo ke sini?" tantangnya.

storiette; enhypen√Where stories live. Discover now