1. JAMKOS

96 59 5
                                    

Suatu hari kelas sedang jamkos karena guru ada rapat bulanan. Sontak mereka berhamburan keluar kelas .Sorak para murid terdengar hingga luar sekolah.. Baru semenit melangkahkan kaki menuju pintu, murid-murid mengurungkan niatnya untuk keluar karena guru BK yang terkenal galak dan bersuara tegas mengitari sekolah sambil membawa tongkat bisbol. Tak tanggung-tanggung guru satu ini berani memukul dengan semipukulan jika ada murid yang tdak tertib. Mereka yang tidak jadi keluar akhirnya menggosip bersama. Bahasan kali ini cukup sensitif, yaitu guru BK yang sedang mengitari kelas-kelas, padahal sebenarnya beliau tahu ia sedang digosip, tetapi hatinya yang keras tak peduli dengan semua ocehan.

Tak terkecuali Raska yang juga senang jamkos. Seharusnya ia dan teman sekelas akan belajar pelajaran Sejarah Indonesia yang mana materinya penuh dengan tanggal dan hafalan. Siang-siang begini jika disuruh menghafal ya lama-lama otak kobong. Raska yang juga capek karena sebelumnya belajar Kimia, ia memutuskan untuk makan bekal. Sedari tadi belum makan apapun karena guru Kimia sangat disiplin dan tidak memperbolehkan murid makan selama pelajaran. Jika ada yang ketahuan makan meski hanya sepotong keripik, beliau akan langsung menyuruh murid tersebut untuk berdiri selama lima belas menit di depan kelas. Tetapi beliau toleransi dengan minum.

Raska makan bekal sambil menonton video burung terbang. Hanya burung terbang saja tetapi ia sangat terhibur dengannya. Bahkan Raska melihat gambar seekor burung yang digambar menggunakan pensil saja ia sangat bahagia. Entah apa yang membuatnya bisa sebahagia itu, teman-teman yang melihatnya sampai keheranan.

Raska orangnya memang sedikit pendiam. Meskipun ia banyak dikenal oleh warga sekolah, tetapi itu tidak membuatnya merasa dirinya seperti orang terkenal. Bahkan ia malu jika ada yang memanggilnya 'Raska ganteng', padahal kenyataannya Raska memang ganteng dan berkulit putih lembut. Meski begitu ia tidak sombong.

Selesai makan tidak lupa ia membuang sampah dan mencuci tangan. Kemudian kembali ke bangkunya.

Sebanyak 50% warga kelasnya sedang terlelap. Hanya dia cowok seorang yang tidak tidur. Mau tidur tidak ngantuk, mau ikutan ghibah tetapi malu, mau ikutan nobar drakor ... tidak minat drakor, atau ikutan mainan dandan-dandanan? Ya kali dia sebagai cowok main dandan.

Raska pergi menuju jendela. Ia melihat langit biru yang dihiasi kumpulan awan putih-kelabu. Sinar matahari cerah sedikit menyengat. Angin sepoi-sepoi menggoyangkan dedaunan pohon palem dan menjatuhkan buah kecilnya. Ia penasaran apakah buah palem yang berjatuhan bisa dimakan atau tidak, rasanya seperti apa.

Raska sangat suka melihat langit. Ia juga suka menggambar. Dari kumpulan awan itu ia gambar menjadi sebuah binatang; domba, biri-biri, kambing. Kadang juga menggambar pesawat berbalut awan, kapal berbalut awan, kereta berbalut awan, dan bisa membayangkan itu semua muncul di depan matanya.

Setelah asik melihat langit, yang muncul dalam penglihatannya sekarang adalah awan berbentuk kereta sinterklas yang terbang tinggi. Segera ia ambil hp-nya kemudian memotret pemandangan itu.

Aneh. Raska barusan melihat ada awan berbentuk kereta sinterklas, tetapi ketika dipotret kereta sinterklasnya tidak muncul di layar hp. Padahal jelas-jelas ia bisa melihat kereta sinterklas itu tepat sebelum dipotret. Raska memotret untuk kedua kalinya, tetapi hasilnya sama seperti yang pertama. Tidak mungkin ia keluar kelas karena nanti bisa dipukul oleh guru BK.

Raska mengurungkan niatnya untuk menggambar kereta sinterklas. Ia ingin menikmati pemandangan langit kembali sembari menunggu azan zuhur sepuluh menit lagi. Sesekali ia potret pepohonan yang ada di sekolah kemudian mengunggahnya ke akun media sosial '#AnakLangit'. Setelah itu kembali memandang langit.

"Allaahu akbar, Allaahu akbar..."

Azan zuhur berkumandang. Sontak warga sekelas pada bangun kemudian mengusap wajahnya. Ada yang mengipaskan dirinya dengan buku, ada yang membuka hp mengecek jam, ada yang langsung keluar, ada juga yang lanjut tidur. Padahal mereka tidak tahu jika guru tatib sudah mondar-mandir mengecek murid siapa saja yang tidak berhalangan salat tetapi masih stay dalam kelas.

Lost In The Night (Terbit)Where stories live. Discover now