Sendiri

6 0 0
                                    

Aku Lelah terus berjalan sendiri, luka yang ku rasakan terus membuatku sakit.Aku sesak menyembuhkan Lukaku sendiri,menangis sendiri di kamar, sampai keesokan paginya aku akan merasakan pening yang membuatku tidak bisa menjalankan aktifitas  di keesokan harinya. Aku sendirian, aku selalu menelan masalah sendirian, diri ini sangat ingin bercerita sambal menangis akan tetapi apa yang ku dapatkan, aku hanya sendiran. Orang  yang memiliki akal sekalipun berfikir berulang kali untuk ada di sisi orang yang selalu sedih.manusia tidak benar benar tulus, mereka akan menuntut hak yang pernah mereka beri suatu saat nanti, dan apabila kita tidak bisa menunaikan akan balik mencela kita atas balas budi yang tidak bisa kita tunaikan.

Entah kepada siapa lagi aku harus lari selain kepada tuhanku sendiri, menangis di atas sejadah dengan mukena yang basar karna air mata. Meraung atas kesedihan yang menimpa hatiku dengan kejam,duka yang selalu datang mengantri untuk Kembali menikam hati. Aku hanya seorang gadis berusia 22 tahun yang merasa dunia Kembali menggila di usiaku yang sekarang, permintaanku yang terus aku utarakan berulang-ulang adalah aku hanya ingin tuhanku mengabulkan permintaanku yang tidak ada kata mustahil untuk beliau.

Tuhanku… hati ini sakit atas penghianatan dari makhlukmu , harapan yang aku khayalkan bersamanya dulu kini di ingkarinya. Ia berdusta akan selalu ada untukku, nyatanya dia tidak ada saat aku benar-benar membutuhkannya . aku di tinggalkan sendirian, menangis di kamar yang sunyi. Saksi bisu dinding kamar yang mendingin dan debu debu yang menempel menjadi saksi bisu aku yang terus menangis  menangisi hati yang terluka. Aku tidak tahu ya tuhanku, mengapa dukaku engkau beri dengan banyak. Diri ini selau menghibur bahwa engkau tidak akan mencoba hambanya melebihi batas dari seorang hamba bukan, derarti  engkau yang  akan menyembuhkan rasa sakit di dada yang terus menikam siang dan malam ini bukan? Kelak engkau yang akan menyembuhkan luka yang menganga lebar ini bukan. Aku hanya merasakan sakit di dada yang terus menggangguku siang dan malam ini ya tuan, bagaikan tikaman yang terus terarah ke objek yang sama berulang-ulang. Bagaimana caranya menyembuhkan luka ini ya tuan. Aku Lelah dengan diri yang terus merasa sakit karna hati yang tak sehat, aku Lelah dengan tubuh yang melemah,aku Lelah dengan fisik yang mengurus. Kemana aku mengadu selain kepadamu yaa tuan? Hamba yang lemah dan tidak memiliki sandaran selain dirimu dan hanya kepadamu aku berserah atas setiap masalah yang menimpaku, dan hanya kepadamu aku tau kemana aku harus pergi mencurahkan isi hati yang Kembali rusak dengan menganga hebat.

Datangkanlah pendamping kepadaku atas ridho darimu, jodoh yang terbaik yang kau pilihkan untukku yang mampu mengasihiku dengan sabar, yang mampu menuntunku mendekat kejalanmu bersamanya, kini aku hanya meminta engkau ya tuan untuk segala perjalanan hidupku engaku yang mengaturnya. Aku tidak ingin Kembali egois dengan meminta yang menurutku baik ternyata dengan hebat membuat hatiku terluka. Bagaimana caranya aku harus bersabar lagi, maka limpahkanlah kesabaran itu di hatiku.

“Dunia ini sangat kejam, dan aku merasa rusak membaik disini. Maka tuan perbaikilah aku dengan ridho mu dan duka yang membuatku menjadi .”

SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang