entah

2 0 0
                                    

Bismillah…

Bagaimana caranya aku harus menjalani kehidupan dengan kesedihan hati yang menganga lebar. Bagaiman aku harus berjalan dengan tubuh yang terluka tuan. Bagaiman aku harus Kembali menjadi utuh di saat engkau datang merusak diriku dengan kejamnya. Bagaiman aku harus menghindar dari kesengsaran cinta yang membuatku mejadi terpuruk berbulan-bulan.

Awan yang putih dan cerah saja bisa tiba tiba mendung dan berubah warna saat bebannya terlalu banyak ia pikul sendiri.

Mengapa manusia tidak bisa bersyukur sata di beri kebahagiaan dan saat kebahagiaan itu pergi yang tersisa hanya penyesalan. Tidak tahukah dia seberapa setia aku menunggu dirinya selesai dari segala kesibukan dan hiburannya. Yang ku ingin hanya terhubung lewat tlpon dan bercerita seberapa melelahkannya hari ini, dan seberapa rindunya aku hari ini. Aku Lelah mengutarakan isi hatiku terus dan di matamu itu semua salah. Bagaiman bisa aku tidak mencarimu sedangkan aku adalah kekasihmu mulai 2 tahun yang lalu,bagaimana aku tidak terbiasa danganmu di saat aku awal mengenalmu kau selalu berusaha meyakinkanku degan kehadiranmu bahwa kamu tidak akan meninggalkan diriku.

Semua itu bohong bukan? Kau berdusta di saat kau sedang Bahagia saat awal bersamaku. Itu hanya bualan di awal saja bukan. Kau akan pergi nanti di saat kau sudah bosan denganku, kau buat aku kesepian perlahan-perlahan dan nanti kau akan pergi tanpa belas kasih. Bagaimana mungkin aku terus beraa di rumah di saat pemiliknya pergi untuk bersenang senang dengan teman-temannya. Aku menunggu di rumah itu sendiri, menangis di rumah itu sendiri menunggu kepulanganmu tuan, berharap aka nada sambutan lembut di saat aku menunggumu. Nyatanya kau tidak pulang, tidak ada kabar yang ku dapatkan. Kau sibuk dengan duniamu tanpa kau tau duniaku adalah dirimu.

Terlalu banyak waktu yang kubuang demi menunggumu, terlalu banyak air mata yang tumpah menangisimu dan juga terlalu banyak kesempatan yang ku berikan kepadamu. Dan apa balasanmu? Kau tidak menggunakan itu dengan baik, kau membiarkanku Lelah dengan menunggumu. Kau menyuruhku pergi dan aku akan benar-benar pergi. Meski akuakan mehabiskan waktu dan banyak air mata menangisimu. Biarlah aku akan mencoba benar-benar melupakanmu dan aku akan menata hatiku untuk siapapun yang benar-benar menjadi pendampingku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SendiriWhere stories live. Discover now