47🌹Pengkhianat Yang Kembali🌹

1.1K 66 21
                                    

🌹Jangan Lupa Vote+Komen🌹

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌹Jangan Lupa Vote+Komen🌹

Chapter kali ini gak aku masukin Visual dulu.

Di chapter ini juga aku cuman nulis 1500 kata.

Aku pengen istirahat dulu, gak enak badan dari kemarin. Jadi maaf atas segala kekurangannya di chapter ini ya:) Semoga mengobati rasa bosan kalian:)

Happy Reading
-
-
-
-
-

Dorrr!!!

Loid menembak sebelah kaki Paolo hingga membuat Paolo berlutut dihadapannya. "Ini kan yang kau lakukan kepada anakku?" tanya Loid.

Paolo kemudian mengambil pistolnya dan mengarahkan ke arah Loid. Saat hendak menembak, tangan Paolo lebih dulu di tembak oleh Theo.

Satu persatu anggota BlackBeard dilumpuhkan, kakak-kakak Anna yang semakin marah membuat musuh tidak bisa melakukan apa-apa.

Paolo mengerang kesakitan, satu kaki dan satu tangannya panas tertembak. Loid kemudian mendekatinya lalu menendang pistol yang berada didekatnya.

Setelah itu, Loid mengeluarkan pisau yang dia bawa. Loid merobek jas yang dikenakan Paolo, lalu membalutkan baju itu di area tangan Paolo yang tertembak.

Loid menatap Paolo, "Kau tidak boleh mati karena kehabisan darah," ucapnya dingin.

"Pah, aku menemukan dia," ucap Ace yang baru saja kembali dari luar. Ace kini membawa Cilla kehadapan Loid.

Loid mengalihkan pandangannya untuk melihat Cilla, lalu kembali menatap Paolo. "Dia yang membawa putriku, bukan?" tanya Loid.

"YA DIA YANG MEMBAWA PUTRIMU YANG SUDAH MATI!" teriaknya dengan keras.

"Ternyata dia putrimu, aku kira dia teman baik Anna," ucap Loid dingin.

Loid berjongkok lalu menatap Paolo, "Aku akan memperlakukan dia seperti kau memperlakukan Putriku!" ucap Loid dingin.

Paolo terlihat santai seolah tidak perduli dengan apa yang akan dilakukan Loid. Loid pun mendekati Cilla, lalu membawanya ke depan hadapan Paolo seraya menodongkan pisau ke leher Cilla.

"Anakmu juga akan mati dihadapan mu! Apa kau tidak akan memohon untuk nyawanya?" tanya Loid. Sedangkan Cilla, dia menangis ketakutan saat dirinya dibawa Loid.

Paolo tidak melakukan apapun, membuat Loid semakin mendekatkan pisaunya ke leher Cilla. "Ayah... Hikss..." Cilla memanggil ayahnya dengan harapan ayahnya memohon untuk menyelamatkan dirinya.

"Bunuh saja! Aku tidak perduli!" balas Paolo dingin.

Loid kemudian menatap Cilla dari samping, "Ayahmu ternyata tidak perduli," ucap Loid membuat Cilla semakin menangis.

Anna's Life [Segera Terbit]Where stories live. Discover now