O5

545 35 3
                                    

Sorry klo ceritanya kubuat pendek, kalo panjang panjang yang ada otak w meledag, enjoy nak.


.

.

.

.

.

.

.

.


Siang hari di hogwarts yang sangat lah panas dan membuat semua orang dihogwarts kepanasan dan berkeringat karena cuaca panas yang menyengat.
harry memakan es krim yang sudah mulai meleleh, ditambah dia melihat draco dan pansy bermesraan, hatinya langsung panas, tapi dia berpikir, kenapa dia cemburu jika dia menyukai seseorang yang lebih peka terhadapnya, cedric.

Harry mulai menyukai Cedric, kemarin sore dia bertemu Cedric lalu Cedric mengajaknya mengobrol tentang pelajaran dan ketika mereka berbincang, Harry mulai merasa sedikit nyaman dengan Cedric, ya karena Cedric sendiri memperlakukan Harry dengan sangat baik, padahal dia baru saja bertemu dengannya, tetapi sudah merasa akrab begini.

"Harry! Jangan membuat es krim mu meleleh! Kenapa kamu tidak memakannya? Ayolah jubahmu akan menjadi lengket" hermione mengguncang tubuh harry yang membuat harry sadar apa yang dia lakukan sedari tadi hanya lah diam dan bengong.

"Kamu kenapa? Pandanganmu sangat kosong.."

harry menggelengkan kepalanya kepada ron, dia melihat draco yang sangat baik dengan pansy, apa apaan hatinya sangat sakit ketika melihatnya, harry juga kesal, draco menyambar ciuman pertamanya.

semuanya terdiam saat cedric menghampiri harry dan memberikan harry tisu, cedric tertawa karena harry melongo melihat cedric yang begitu tampan, pria hufflepuff ini memang banyak disukai para wanita hogwarts, karena kecerdasannya, kesopanan dan ketampanannya.
"Bersihkan wajahmu rry" cedric tertawa dan mengelus rambut harry yang lebat dan halus.

harry tersipu karena rambutnya dibelai oleh pria yang disukainya baru-baru ini, pipinya sedikit merah dan bisa terlihat di mata cedric, harry mengambil tisu dan mengoleskannya ke mulutnya yang penuh dengan es krim cokelat.
"T-terima kasih"
"Tidak masalah, harry nanti sore temui aku ditaman ya?"
Cedric segera pergi dan melambai pada Harry, Harry sangat malu saat itu, jantungnya berdegup kencang.

"Sial! Harry tersipu!" Ron tertawa terbahak bahak.
harry memukul bahu ron berkali-kali dengan keras, namun dia tak berhasil membuat ron terluka, ron mencubit pipi harry yang merah itu, hermione tertawa melihat sahabatnya tersipu.

Sore hari tiba

ketika draco berjalan di koridor, dia melihat harry berjalan sendirian, 2 sahabatnya hilang entah kemana dan dimana draco tidak peduli, dia ingin mengganggunya, tetapi dia ingat bahwa harry ingin sendirian.
Aku harus menemaninya.
pria pirang itu berjalan cepat dan berhasil mengikuti Harry dan berjalan seiringan dengannya.

"Sore harry, dimana kedua temanmu? Mereka meninggalkan mu sendirian disini? Uh... sangat tega"

"Diam dray, aku menyuruh mereka untuk pergi lebih dulu dariku, karena aku ada urusan penting"

"jelaskan, sebagaimana pentingnya urusan itu?"

Harry memutarkan bola mata nya dan dia pergi begitu saja meninggalkan draco tanpa menjawab pertanyaannya, sejujurnya harry ingin bertemu dengan cedric, karena dia ada janji menemui cedric ditaman, draco kesal karena ia tidak di hormati dan dia memutuskan untuk mengintai Harry diam diam, dia sangat penasaran dengan 'urusan penting' yang akan harry lakukan.

Harry menoleh ke luar dan berbelok ke arah luar itu, cuacanya sangat sejuk dan membuat Harry betah di taman, dia bertemu dengan seorang pria yang memiliki wajah indah dan berhati mulia.
"Cedric!"
Pemuda berkaca mata itu berlari ke arah cedric.
Draco membulatkan mata nya kaget, apa yang baru saja dia lihat membuatnya sedikit jealos?
Cedric dan harry, Mereka berbincang tidak lebih hanya 1 jam, tidak tahu apa yang mereka bicarakan dengan waktu selama itu.

Sebelumnya Cedric sudah menyukai Harry selama 1 tahun, dia mencari informasi tentang Harry kemana-mana, dia menanyakan nama Harry hanya untuk berbasa-basi, dia sekarang berani mengajaknya pergi ke taman, sangat sulit bagi Cedric yang menyukai adik kelasnya sendiri, sejak turnamen satu tahun lalu.
Apakah ini saat yang tepat bagi Cedric untuk menyatakan cintanya kepada Harry? tapi dia masih terlalu takut.

hari sudah mulai gelap, sekarang Harry sudah berjalan menuju asrama Gryffindor, tetapi ada seseorang dengan rambut pirang platinum menghalanginya.
Harry sudah gedeg melihat draco yang terus menganggunya, apa lagi ini.

"Hahaha, cedric.
Kau menyukainya, potter?"

Harry dengan cepat menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil menatap manik abu-abu kebiruan draco yang menatap harry dengan tatapan kejam dan mengejek, harry menggelengkan kepalanya sebagai tanggapan. harry terlalu malas untuk sekedar mengobrol bersama draco.

"Ada apa? Kau bisu?"

"Sialan" harry mendorong tubuh draco yang membuatnya mundur karena dorongan itu.

"Apa apaan potter! Hormat Sedikit kepada superior mu yang sangat amat keren dan kuat ini!"
Draco menjentikkan jarinya ke dahi Harry lalu terkekeh melihat dahi harry merah.
"Ah! Dray!!!!" Harry baru saja akan memukulnya dengan tasnya yang berisi sepuluh buku tebal yang bisa membuat Draco jatuh dan pingsan.
tiba-tiba Hermione menangkapnya bersama Ron, mereka mencari Harry sedari tadi.

Ron menahan Harry agar tidak melempar tasnya yang berat ke arah Draco. "Tenang Harry! Jangan lupa bernapas!" ron memecahkannya dengan susah payah.

Draco mundur selangkah, dia terkekeh kecil melihat haru Harry dengan raut wajahnya yang manis dan cantik, Draco tertawa, Hermione melihat Draco yang senang dan tertawa, Hermione ingin sekali menampar wajah putih pucat Draco sampai dia menyerah.

"Apa yang kau lakukan ferret brengsek"

"Santai kau mud-- granger, aku hanya menggodanya"

Draco meninggalkan mereka, tanpa pamit. harry mengelus dahinya yang merah karena dia disentil dengan jentikan maut draco, harry mengepalkan tinjunya, perasaannya dia tidak lagi mengganggu draco, tapi kenapa dia masih diganggu oleh draco bocah idiot itu?

"Santai saja Harry, ayo segera bersiap siap untuk makan malam hari ini."

ketika semua orang berada di great hall, semua orang sibuk memakan makanan yang telah dihidangkan, mata abu-abu Draco tidak bisa berhenti memandangi mata kelereng hijau Harry, Pansy kehilangan fokus, Pansy menyadari bahwa Draco kini sedang menatap tajam ke arah Harry yang sedang mengunyah makanannya, Pansy sendiri mengakuinya. Draco jarang bersamanya akhir-akhir ini. tutup lagi, karena Draco akhir-akhir ini sering menguntit Harry diam-diam kemanapun Harry pergi.

"Sayang! Kau tidak makan? Jangan melamun seperti itu, kau harus makan, mau ku suapi?"

"Tida-- ouh pans-- ah sayang? Mau, aku mau disuapi dengan mu, makanan yang buruk jika kau menyuapi ku seperti bayi yang sedang makan sarapannya disuapi dengan ibunya, makanan itu berubah menjadi rasa spesial seperti makanan terbaik di dunia yang pernah ada"
Draco menggodanya, dia sedikit tergagap ketika Pansy meliriknya pada awalnya jika dia baru saja menatap Harry dengan saksama.

Pansy terkekeh dia mengangguk sebagai tanggapan yang dia berikan, dia mengambil se sendok kue dan menyuapi nya ke draco.
Draco membuka mulutnya dan makanan itu berhasil masuk ke dalam mulutnya yang penuh, pansy tertawa terbahak-bahak saat melihat cream kue disekitar mulut draco, mereka tertawa bersama.

Jujur saja, draco hanya tertawa palsu.





.


.


.



.



.




.


.


.




.

Bersambung

Guys, kalian setuju ga kalo aku tambahin ss an chatan begitu?
Btw maaf gaje yaa
Janlup votenya ya kaka😀😃😄😁😆😅🤣😂

Perjodohan (drarry)Where stories live. Discover now