PART I - OUR YOUNGEST KWON

494 54 47
                                    

Kwon Jiyong menghela napas lelah ketika laki-laki itu sudah mendapatkan banyak sekali e-mail yang berisi undangan pertemuan, baik itu pertemuan keluarga maupun pertemuan dengan sesama kolega bisnisnya, di hari pertama dia menginjakkan kaki di Seoul, Korea Selatan setelah lima tahun lamanya menetap di Tokyo, Jepang.

Jiyong meletakkan ponselnya dengan kasar ke atas meja dan lebih tertarik untuk membaca salah satu dokumen yang ditumpuk rapi di atas meja tersebut daripada membaca dan mempertimbangkan semua undangan itu. Dia baru saja berniat libur kerja selama beberapa hari untuk menikmati kepulangannya ke tanah air, bukannya semakin disibukkan dengan jadwal padat yang membuat kepalanya sakit.

Pintu ruangan tempat Jiyong saat ini tengah berdiam diri terbuka, memperlihatkan sosok wanita bertubuh tinggi dan ramping dengan lipstick berwarna merah mencolok masuk ke dalam sambil tersenyum bahagia pada Jiyong. Kedua tangannya masing-masing memegang satu cup besar kopi yang asapnya masih mengepul keluar.

"Aku begitu tersentuh saat mendengar bahwa seorang Kwon Jiyong datang ke kantorku di hari pertama dia tiba di Seoul. Jadwal meeting-mu pasti sudah sangat banyak dan kau memilih datang ke sini alih-alih istirahat sejenak di penthouse-mu. Sungguh suatu kehormatan bagiku," ungkap wanita itu sembari menyodorkan satu cup besar kopi pada Jiyong.

Jiyong menerima kopi itu dan tertawa. "Aku harus melakukannya saat tahu bahwa kakak perempuanku yang cantik telah terpilih menjadi Daepyo-nim dari Peaceminusone. Oh, ya bunga dariku juga harusnya sudah noona terima bahkan sebelum pesawatku mendarat dengan nyaman di sini,"

Kwon Dami―CEO of Peaceminusone―begitulah tulisan dalam papan nama yang terletak begitu anggun di atas meja kerja yang saat ini salah satu ujung mejanya sedang Jiyong duduki. Walaupun baru dipilih untuk bertanggung jawab atas bisnis clothing line yang sudah berkolaborasi dengan banyak brand terkemuka di dunia dan para selebritis internasional, Jiyong sangat yakin bahwa kakaknya tidak akan menemui kesulitan yang berarti di masa depan mengenai Peaceminusone.

Tentu saja, bahkan sebelum Peaceminusone dibangun oleh Jiyong dan Jieun, Dami sudah lebih dulu berkancah di dunia fashion dengan meluncurkan sebuah brand pakaian yang keseluruhannya trendy dan luxury bernama We11done. Jiyong tahu sekali bagaimana taste of fashion Dami yang hampir sama dengan seleranya.

"Sayang sekali," ujar Dami dengan menunjukkan raut menyesal yang terkesan dibuat-buat. "Pelantikan kakak perempuanmu yang cantik ini sudah diadakan dua minggu yang lalu. Aku tidak bisa menerima ucapan selamat ataupun bunga darimu, adikku yang kejam. Tapi aku tidak berbohong kalau aku tersentuh karena kau langsung datang ke sini dari airport,"

"Mianhaeyo, noona. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan urusan kepindahanku ke sini sebelum acara pelantikanmu dilaksanakan. Namun, beberapa kolegaku juga sangat berusaha untuk mencegahku pindah. Mereka takut akan semakin sulit untuk menemuiku," jelas Jiyong, yang benar-benar merasa bersalah karena sudah melanggar janjinya untuk pulang lebih awal pada sang kakak.

Dami menyeruput sedikit kopinya dan mendudukkan dirinya di sofa sebelum kembali fokus pada adik laki-lakinya. "Beberapa kolega? Bukannya beberapa wanitamu? Aah, dasar berandal,"

"Apa maksud noona? Aku sedang tidak punya wanita, kekasih, atau siapapun itu seperti yang noona pikirkan," sanggah Jiyong. Dahinya mengerut bingung. "Dua tahun terakhir aku hanya fokus pada proyek baruku. Untuk itulah, mohon bantuan dan kerja samanya, uri depyo-nim,"

"Kau membuat proyek baru selama dua tahun terakhir agar bisa move on dari kekasihmu yang terakhir, eh? Tidak berencana untuk kembali padanya setelah proyek barumu ini rampung, 'kan?" tanya Dami.

[GTAE] Hell-(o)f a LoveWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu