04. Hubungan Saudara

172 19 2
                                    

Tidak banyak yang tahu bahwa hubungan antara Orion, Altair dan Rigel tidak seperti saudara pada umumnya. Mungkin karena mereka tidak memiliki ikatan darah, sehingga muncul rasa sungkan saat bersama, terlebih saat ketiganya beranjak remaja.

Terlebih lagi untuk Rigel, ia merasa kalau dirinya tidak dekat dengan kakak sulungnya. Entah apa penyebabnya, yang jelas si bungsu itu selalu merasa awkward kalau hanya berdua dengan Orion. Berbeda saat ia dengan Altair, ia cenderung lebih bebas untuk berinteraksi.

"Kenapa bisa gitu?"

Harrell mengelus rambut Rigel sembari melontarkan pertanyaan. Saat ini, si bungsu sedang melakukan sesi curhat dengan sang papi di kamarnya.

"Igel juga nggak tau, pih. Pokoknya kalo sama Bang Ion tuh kayak takut aja gitu."

"Tapi abang kan nggak gigit, dek. Ngapain takut sama abang?" Harrell terkekeh mendengar alasan Rigel, "Padahal dulu pas kamu kecil tuh lengket banget sama abang, Abang lagi mandi aja ditangisin, dikira mau ditinggal pergi."

Rigel ingat dulu ia pernah menangis karena Orion mandi terlalu lama. Kalau tidak salah saat itu ia baru berusia lima tahun dan Orion berusia 7 tahun. Padahal Orion sedang keramas sehingga membutuhkan waktu mandi yang sedikit lebih lama.

"Ah, papiiiii~ kenapa diingetin lagi sih? Igel kan maluuuu~" Rigel merengek sebal, yang membuat tawa sang papi berderai.

"Abisnya adek tuh lucu," Harrell menarik Rigel agar merebahkan kepala di pangkuannya, "Terus sekarang gimana? Mau papi bantu buat deketin abang?"

Rigel menggeleng, "Bukan, pih. Tapi menurut papi aneh nggak sih kalo aku sama Bang Ion tuh kayak gitu? Padahal kalo sama Kak Ai tuh aku biasa aja loh, malah aku berani jailin Kak Ai."

Ah, rupanya waktu benar-benar berlalu dengan cepat. Rasanya baru kemarin Harrell mengangkat tiga bocah kecil dan membawanya ke rumah, tetapi sekarang mereka sudah beranjak remaja dengan segala problematikanya.

Harrel sedikit menunduk untuk menatap wajah Rigel, "Wajar kok, dek. Yang sedarah aja kadang bisa nggak deket apalagi yang nggak sedarah. That's totally normal."

"Adek tau kan kalo abang itu orangnya agak kaku kalo disuruh sosialisasi atau interaksi sama orang? Itu emang sifat jeleknya abang yang agak susah diubah, tapi dari sana adek bisa cari cara buat deketin abang pelan-pelan. Misalnya pas adek punya PR, coba minta tolong abang buat bantuin adek. Abang emang keliatannya cuek, nggak mau ngomong kalo nggak disentil duluan. Tapi abang tuh aslinya sayang sama adek sama kakak."

Rigel berdecak pelan, "Cih! Gengsian banget kayak daddy."

"Exactly! Abang tuh susah buat nunjukin sayangnya ke adek sama kakak. Makanya coba adek pelan-pelan aja deketin abang. Nanti lama-lama abang juga luluh sendiri kok."

Harrell masih setia mengelus rambut Rigel perlahan sembari memberikan sedikit nasehat untuk si bungsu.

"Yang harus adek inget cuma satu; kalian bertiga cuma punya satu sama lain. Walaupun nggak ada ikatan darah sekalipun, kalian itu tetep saudara. Jadi harus yang rukun, nggak boleh saling nyakitin satu sama lain. Ngerti kan ya?"

Rigel mengangguk mendengar nasehat Harrell. Benar kata papinya, ada ataupun tidak ada ikatan darah, ia dan kedua kakaknya adalah saudara yang sudah ditakdirkan Tuhan dalam asuhan daddy dan papinya. Jika tidak ada kasih sayang disana, maka dirinyalah yang harus membawa kasih sayang itu dalam hubungan mereka.

oooOooo

Sama halnya dengan yang dirasakan si bungsu, Orion merasa bahwa hubungannya dengan Rigel tidaklah sedekat ia dengan Altair. Entah bagaimana mulanya, ia merasa kalau adik bungsunya itu menjaga jarak dengannya. Rigel jarang sekali bercanda dengannya. Jangankan bercanda berdua, mengobrol saja harus melalui perantara Altair yang biasanya mengajak quality time bertiga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bintang || Jakeseung ft. SunWonKiWhere stories live. Discover now