Terhitung satu minggu jeno menghindari jaemin. Tentu hak itu sangat disadari oleh seluruh member, termasuk jaemin sendiri. Dia sangat sedih, jeno adalah sahabat terbaiknya. Dia terus terusan introspeksi diri, apakah dia membuat kesalahan atau tidak. Pernah suatu saat jaemin menangis dipelukan mark sambil menceritakan kejadian ini. Mark tidak cemburu? Tentu saja cemburu, laki laki mana yang tidak cemburu ketika kekasihnya menangisi lelaki lain. Namun mark menahan ego nya, dia tau dari kecil jeno dan jaemin tidak terpisahkan. Oleh karena itu kekasihnya sangat terpukul dengan sikap jeno belakangan ini.
"Jeno—"
"Hm—" Laki laki bermata sipit itu hanya merespon dengan deheman kecil.
"Nana ada salah apa? Kenapa jeno menghindari nana?" Ucap jaemin dengan mata berkaca kaca. Jeno hampir saja goyah, karena demi apapun jaemin sangat menggemaskan ketika ingin menangis.
"Tidak—"
"Hiksss jeno marah sama nana"
"Huhhh, aku tidak marah jaemin. Diam dan jangan ganggu aku! Lebih baik kamu mempersiapkan barang yang akan di bawa nanti" Jeno sedikit membentak jaemin. Si manis begitu shock hingga tidak bisa berkata kata lagi. Dia memilih menuruti perkataan jeno, daripada dia tambah marah lagi. Saat memberesi kebutuhannya air mata jaemin tidak berhenti mengalir. Biasanya jaemin akan membawa sedikit barang jika akan tour karena semua barangnya ada di tas jeno. Namun kini sahabatnya sedang marah, maka dia harus mempersiapkan barangnya sendiri.
.
.
.
Sesampainya di tempat tujuan jaemin tetap diam. Dia sangat sedih karena Jeno marah besar kepadanya—oh atau mungkin Jeno sudah benci. Tapi karena apa? Tidak mungkin kan Jeno mengetahui hubungannya dengan mark? Ah entahlah jaemin jadi bingung.
.
.
Disisi lain, Jeno sedang termenung di kamarnya. Kali ini dia yang menempati kamar sendiri. Atas keinginannya sendiri, karena biasanya dia tidur bersama jaemin.
"Kalo mark hyung bisa. Gue juga harus bisa!" Jeno mengeluarkan smirk yang sangat menyeramkan. Jika ada yang melihatnya pasti akan kabur, Jeno tampak seperti psikopat gila saat ini.
.
.
.
Seluruh mamber dream telah selesai perform. Mereka juga sudah selesai bersih bersih. Haechan mengajak tema temannya untuk makan di luar. Semuanya setuju kecuali jaemin. Si manis memilih kembali ke hotel sendiri. Setelah berdebat panjang dengan mark akhirnya jaemin di ijinkan pulang sendiri. Entah mengapa mark punya firasat buruk.
.
.
Keenam member dream sudah memasuki resto tempat mereka makan. Namun tiba tiba jeno ijin kembali ke hotel terlebih dahulu. Dia bilang kalau dia sakit."Padahal kita mau minum minum jen. Mumpung gada jaemin jadi gada yang ngelarang."
"Engga kayanya gue balik aja, kepala gue pusing banget" Ternyata wajah jeno sangat mendukung, karena wajahnya pucat pasi. Karena kasihan akhirnya mark mengijinkan jeno pulang.
"Jen jagain nana sekalian ya. Kasian sendiri"
"Oke Hyung (bakal gue jagain pacar cantik lo mark sampe dia ga bisa balik ke lo lagi) " Batinnya..
.
.
.
Jeno memencet bel kamar jaemin dengan membawa segelas kopi americano yang sempat dia beli tadi.
"J-jeno"
"Hi! Boleh masuk?" Tanyanya dengan senyumnya yang khas. Rasanya jaemin ingin menangis berbicara dengan sahabat nya itu. Bayangkan saja, sudah seminggu jeno menghindari nya.
"Bolehhhhh... Huaaa jenoooo nana kangennn" Jeno terkekeh sambil mengelus kepala jaemin.
"Cih sok sokan kangen"
"Beneran kangennn"
"Kan ada mark hyung! Ngapain kangen sama aku?" Kata Jeno mulai memancing.
"I-itu i-itu—"
"Nih minum dulu" Jeno menyodorkan segelas americano nya.
"Makasih no" Jaemin lngsung meminum kopi tersebut. Diam diam Jeno menatap jaemin sambil mengeluarkan smirk nya."Na, Jeno tau nana pacaran kan sama mark hyung? Kenapa na? Kenapa?"
"J-jeno nana minta maaf!"
"Nana tau kan. Jeno sangat cinta sama nana. Tapi nana selalu menganggapku sahabat sahabat dan sahabat. Jeno mau lebih na! Tapi nana malah milih mark hyung. Nana jahat sama jeno!" Jeno mulai mengeluarkan air mata. Mengungkapkan isi hatinya yang membuatnya gundah.
"Sekali lagi nana minta maaf. Nana cinta sama mark hyung. Maaf nana cinta sama Jeno, tapi cinta nana ke mark hyung lebih besar—ahhh" Tiba tiba jaemin menggeliat. Tubuhnya terasa panas."Na? Kenapa na?" Jeno terlihat khawatir.
"Panashh ahh! Hiks badan nana panashh to-longhh" Jeno mulai menyentuh jaemin sensual."Ahhh jangan pegang ahh"
"Tapi tubuh nana berkata lain"
"Nghhh Jeno jangan macam macam ahh. Nana punya mark hyunghh"
"Hahaha berapa kali dia masukin nana? Jeno mau juga dong"
"Jangannhhh nana cuma mau bercinta sama mark hyung!" jaemin terus memberontak meskipun tubuhnya minta sentuhan lebih.
"DIEM! KALO DIA BISA MILIKIN LO BERARTI GUE JUGA BISA!"
Jeno nampak seperti orang kesetanan. Dia buka baju jaemin dengan kasar lalu membuanhnya sembarangan. Penisnya sudah mengacung tegak. Jeno langsung pengocok penis itu dengan cepat."Ah ahh janganhhh hiks janganhhh lepassshhh" Jaemin menangis keras. Dirinya sedang di perkosa oleh sahabatnya sendiri.
"Gabakal! Desain nama gue sayang" Jaemin menggeleng ribut.
"Ahh mark hyungg ahh tolonghh mark ahh" Jeno menangis karena jaeminnya malah menyebutkan nama orang lain.
Jaemin terus terus mendesahkan nama mark meski sudah di tampar berkali kali. Lama lama Jeno lelah dan menyerah. Jaeminnya benar benar mencintai hyung kesayangan nua."Hiksss Jeno ga bisa ternyata na! Maafin Jeno udah ngelakuin ini ken nana. Jeno keluar dulu na, jeno ga bakal masukin nana" Jaemin menangis memeluk selimutnya. Jeno berjalan gontai keluar kamar. Saat keluar kamar dia bertemu mark yang datang dengan ngos ngosan.
"Lo apain pacar gue anjing" Jeno mendongak.
"Tadinya mau gue perkosa. Tapi gue ga tega"
"Sialan lo—"
"Udah sana pacar lo bantuin. Anaknya gue kasih perangsang. Lo harusnya makasih ke gue hyung. Lo jadi dapet jatah dari jaemin. Gue ga masukin dia tenang. Ternyata gue ga mampu menyakiti orng yang gue cinta. Gue bakal belajar melihat kebahagiaan dia, walau kebahagiaannya bukan gue. Dan maaf ya hyung, udah gue pegang dikit. Dikit beneran kok. Gue pamit " Mark menatap punggung Jeno. Bergetar. Tandanya laki laki sipit itu menangis. Jeno adalah adik kesayangan nya, mark juga menyayangi semua member, namun untuk Jeno mark lebih sayang dan untuk jaemin sudah jelas jawabannya.Selesai termenung menatap kepergian Jeno akhirnya mark memutuskan masuk ke kamar kekasihnya itu.
"Hiks panass" Tubuh mark ikut panas dingin melihat kekasihnya telanjang bulat sambil mengocok miliknya sendiri.
"Hiksss sakit panasss—"
"Butuh bantuan baby?"
Jaemin pun menoleh—Akhirnya up
Tapi beneran ini nulisnya asal asalan
Kek hilang feel terus lupa alur juga.Jadi yang nunggu book ini harus sabar ya
See you
Author