Ace.

Karena itu ya?

Kedua mata Eunha mengerjap beberapa kali, lalu menguap kecil. Pelan-pelan dia bangun dari tidurnya, reflek celingukan karena gak ada presensi Jungkook di sebelah dia.

Badannya sedikit terasa berat dan masih kerasa pegal,

Berapa lama dia ketiduran ya?

Eunha turun dari kasur menuju lemari Jungkook, ambil asal kaos lengan panjang milik cowoknya lalu dipakai yang selalu oversized di badan dia yang petite.

Dan dari luar kamar sayup-sayup kedengeran suara gemerincing alat-alat dapur, kayak suara piring dan sendok yang berdenting.

"By?"

Eunha langkah mendekat, dan emang bener, Jungkooknya lagi ada di balik meja pantry dapurnya.

"Eh? Udah bangun, Na?"

Eunha cuma angguk kecil tanggapannya, "Masak, By?"

"Iya, nih. Simple aja tapi, maaf ya,"

"Gak apa-apa. Udah selesai belum? Sini aku bantu,"

"Gak usah, sayang. Udah kok. Tolong bawa ini aja ke meja makan ya, aku nungguin sup tahunya dulu, bentar lagi."

Jungkook taro dua mangkok nasi, ada dua piring lagi dengan lauk yang berbeda, dan masih nungguin sup tahu katanya.

Eunha bawa itu semua ke atas meja makan yang gak jauh dari situ, lalu ambil dua gelas dan satu botol air mineral ukuran besar di dalam kulkas.

"Sorry, ya, cuma bisa bikin ini, soalnya buru-buru, aku udah laper juga sih."

Jungkook bawa satu bowl sup tahunya bergabung sama yang lain, keliatan masih panas banget tapi aromanya menggugah selera, perut Eunha langsung melilit laper.

"Padahal bisa delivery, By. Food truck kamu juga banyak, tinggal pesan. Kasian kamu capek,"

"Gak capek," Jungkook taro supnya di atas meja,

"Sini sayang, By mau cium dulu."

Eunha memutari meja mendekat ke sisi Jungkook, peluk halus pinggang pemudanya, dan pelipisnya dicium sayang sekali sama Jungkook.

"Aku sengaja mau masak emang, ya walaupun cuma bikin ayam karaage sama telor ceplok sih."

Jungkook menyugar rambutnya yang sedikit basah karena keringat, satu jam lebih di depan kompor agak gerah juga. Tapi set piyama yang dipake kerasa adem sih, jadi tetep bikin nyaman.