1. Kembali

10.6K 420 10
                                    

Naraya Adisthi Pernah mencintai Arjuna Bagaskara, dua tahun lamanya rasa itu terpendam hingga banyak kejadian yang membuatnya benar-benar harus melupakan perasaan itu.

Pria yang ia cintai dalam diam menjalin hubungan dengan sahabatnya, tangis pilu dan usaha melepaskan sudah ia upayakan, menjaga jarak bahkan pergi menghilangpun ia lakukan.

Lamanya waktu tidak membuat semuanya jelas, pertanyaan tentang sembuh dan luka hati harus dijawab sesegera mungkin dan saat ini ia hanya perlu memastikan usaha enam tahun menjauhnya tidak berujung sia-sia.

Sepulang dari Jakarta perasaan Nara tidak karuan, bertemu dengan masa lalu membuat dirinya semakin bertanya-tanya.

Ternyata nggak sesakit itu ya? ucapnya dalam hati sembari memegang dada kirinya.

Ini beneran perasaan gue buat Kak Juna udah hilang?

Gue juga udah nggak semarah itu saat lihat Jasmine, monolognya.

Memang benar ada satu cara untuk memastikan diri yang sudah sembuh dari sakitnya hati yang pernah dirasa yaitu menemui kembali si pembuat luka.

Dalam perjalanan pulang ponsel Nara berbunyi menampilkan nama Faya di layar. Nara sudah memprediksi bahwa sepupunya ini akan menghubunginya bahkan dirinya bertaruh bahwa tidak akan lama lagi Dean juga akan menanyakan kondisinya.

"Hallo," sapa Nara.

"Gimana udah sampe?" tanya wanita di ujung panggilan suara.

"Belum masih di jalan, kenapa si?"

"Lo gimana? Kan tadi habis ketemu Juna sama Jasmine."

"Ya enggak gimana-gimana, ini udah enam tahun kak, yakali gue masih terkurung sama rasa yang nyakitin itu, gue udah move on!" ucap Nara bangga.

"Belagu banget anjir."

Suara gelak tawa terdengar, Nara yakin selain Faya ada Leo yang menertawakan dirinya.

"Gue udah ngobrol sama Jasmine, cantik banget tapi sayang gaunnya nggak pesen di gue."

"Haha, bisa aja lo, tadi ngobrolin apa?"

"Nggak banyak si kak, nanyain kabar, gimana pertemuan dia sama suaminya sekarang, sama kita saling minta maaf karena pernah nyakitin." Nara tersenyum saat mengucapkan kalimat itu.

Ingatannya dibawa kembali saat acara pernikahan itu selesai. Setelah Jasmine mengganti pakaiannya ia segera menemui Nara di lobby gedung, dengan senyum dan mata yang hampir menangis, ia raih tangan wanita yang pernah menjadi sahabatnya, mengucapkan kalimat rindu yang teramat, menanyakan kabar dan kondisi Nara saat ini.

"Tadi gue juga liat lo ngobrol sama Juna, gimana dia sekarang? Kalau dia freindly tuh vibes-nya ganteng tapi kalau pendiem cool gitu, lo ngerasa nggak si, Ra?" pancing Faya.

"Mana ada cool, dia saya-saya-an kaku banget sumpah, kenapa dia begitu?"

"Tanya Dean, Ra." Suara laki-laki terdengar dari ujung panggilan.

"Ishh Kak Leo ikut-ikutan aja."

"Haha, bener kata Leo, kalau kepo lo tanya Dean aja."

"Siapa yang kepo? Gue enggak kepo kok, nanya aja. Dah ah males, gue tutup, bye!" Nara tekan tombol berwarna merah di layar ponselnya.

Bayangan Arjuna lewat kembali di pikirannya, senyum kaku namun dimples yang pernah Nara sukai terlalu jelas teringat.

Tarikan napas Nara lakukan untuk segera menghapus bayangan laki-laki itu dari pikirannya.

fine line [END]Where stories live. Discover now