Adinda

96 15 7
                                    

-Selamat Membaca-


Tuhan Tolong Aku, Katakan Padanya...

Aku Cinta Dia, Bukan Salah Jodoh...

Dia Untuk Aku, Bukan
Yang Lainnya...

Satu Yang Kurasa, Pasti
Bukan Salah Jodoh...

Sembari menyemili Coklat Chacha yang selalu ia stok didalam Tasnya, Adinda tampak menikmati manisnya perpaduan coklat itu dengan Lirik musik yang saat ini ia Dengarkan.

Adinda mulai memeJamkan mata, terhanyut dalam makna dari Musik tersebut, membuatnya terlena Jika saat ini ia Tengah berada di Halte, duduk Seorang diri Menanti Ibu untuk menJemput dirinya dari sekolah.

Kondisi sekolah sudah sepi, hanya sedikit siswa yang masih tersisa, yaitu para Osis yang sibuk rapat.

Karena terlalu Larut Dengan dunianya sendiri, Adinda sampai tidak menyadari kehadiran Seseorang di sebelahnya yang Juga ikut duduk menduduki Kursi Halte.

"Apaan sih Lo-" Ucapan Adinda berhenti saat menatap siapa Pencabut Erphonenya. Dengan waJah Skeptis, ia balas tersenyum kikuk ke arah Lelaki yang ada di Sampingnya. "Maaf Kak..." Lirihnya sambil menunduk malu. Adinda benar-benar merutuki kebodohannya, hampir saJa ia memaki Kakak kelasnya yang lebih tepatnya adalah Lelaki yang sudah ia Crush-in seJak awal kelas sepuluh. Cowok yang ia suka, Sekarang berada Sangat dekat Dengannya! Mimpi apa ia semalam?

"Santai aJa, Gue yang salah kok." UJar Evan, menyelipi senyum manis di bibirnya. Sontak saJa, Adinda tak bisa menahan ekpresi bodohnya saat ini, Gadis itu benar-benar Jatuh cinta sedalam-dalamnya kepada Revano, Ketua Osis paling tampan di SMA Surya kencana. Kenapa sih, Adinda Mengatakan Jika Evan Ketua Osis paling Tampan? Ya karena, Ketua Osis yang sebelumnya, memiliki waJah yang biasa-biasa saJa dan lebih tepatnya Culun, cupu, Wibu Plus kutu buku.

Sangat-Sangat berbeda dengan Revano AdiwiJaya, Cowok itu tampan, berwibawa, raJin, berprestasi, murah senyum dan selalu mencontoh yang baik untuk Adik-adik kelasnya. Pokoknya, selain memiliki waJah tampan, nilai Plus dari Revano itu, ia pintar dan beratitude baik.

Sudah, sudah cukup Adinda memuJa Revano, saat ini ia harus menormalkan detak Jantungnya yang tak tahu malu Tengah Berdisko ria didalam sana. Apa penyebabnya? Kalian mau tahu? Karena Revano mendadak mendekatkan waJahnya ke arah Adinda. Apakah ciuman pertamanya akan berakhir disini? Dihalte?

"Bibir Lo celemotan."

Tuk

Butiran coklat itu kini telah terhambur kemana-mana, setelah Adinda tak SengaJa menJatuhkannya ke bawah. Gadis itu pun buru-buru membalikkan tubuhnya, Mengusap kasar bibirnya dengan telapak Tangannya sendiri. Setelah itu, Adinda kembali berbalik Menghadap Evan dengan senyum malu-malu Kucingnya. Chuak,

"Makasih ya Kak Evan, udah Ngasih tahu
kalau Aku celemotan." WaJah Gadis itu bersemu, antara malu dan kecewa. Malu karena berpenampilan buruk didepan Evan dan sedih karena salah Menduga Jika Evan akan Mengambil First kiss darinya.

Lelaki itu hanya berdehem pelan, arah Pandangannya kini beralih ke Jalanan. Diam-diam Adinda kembali melirik Revano, Mengagumi ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna, membuat Jantungnya seakan berhenti berdetak saat menatapnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AdindaWhere stories live. Discover now