Failed Plan

108 8 0
                                    

[PIC OF ALINE ON MEDIA]

Author's POV

Seorang gadis cantik dan seorang lelaki menawan tengah duduk dibawah pohon yang rindang yang sanggup melindungi mereka berdua dari panasnya cahaya sang surya di sore hari. Mereka berbincang dengan suara bervolume rendah sehingga tak ada yang bisa mendengar pembicaraan mereka berdua.

"Gimana? Mau bantu aku gak, Ad?" ucap gadis itu yang tak lain tak bukan adalah Rexxa.

"Oke, Aku bantu kamu." balas Adrian sambil melemparkan senyum menawannya yang membuat semua perempuan luluh. Rexxa apa lagi.

"Thanks yaa" ucap Rexxa senang dan refleks memeluk Adrian. Adrian yang bingung langsung saja membalas pelukannya itu. Karna Rexxa merasakan balasan pelukan, disitu Ia baru melepaskannya.

"Eh sorry aku..-" ucap gadis itu dengan menunduk, menutupi wajahnya yang merah karna malu.

"It's okay. Gue seneng kali peluk, hehe." balas Adrian yang semakin membuat Rexxa blushing. Rexxa pun sengaja meninggalkan Adrian disana.

"Loh? kamu mau kemana?" tanya Adrian sedikit berteriak. Rexxa pun menoleh.

"Ya pulang lah, jadi anterin aku ga?" jawab Rexxa sambil mengangkat sebelah alisnya. Tanpa berfikir lama, Adrian pun menyusul keberadaan Rexxa yang belum jauh itu.

***

Tibalah mereka di kediaman Rexxa. Mereka meminta ijin pada papa dan mama Rexxa untuk kerja kelompok.

Padahal mereka ingin melaksanakan misi mereka.

Adrian segera menancap gas menuju apartement Fenda yang tentunya ia bersama Rexxa. Sampailah mereka di apartement Fenda.

Ting Tong Ting Tong
Bel apartement milik Fenda berbunyi tanda ia kedatangan tamu. Fenda yang tadinya sedang membuat lagu pun segera membuka pintu. Tak disangka olehnya ternyata Adrianlah yang datang. Namun, sungguh ia terkejut saat dilihatnya Adrian tidak sendiri. Di balik punggung tegap Adrian, berdirilah gadis mungil bernama Rexxa.

"Eh, kalian. Ayo masuk." ucap Fenda

"Yoi bro, gue ganggu gak nih?" Adrianpun memasuki apartement Fenda disusul dengan Rexxa. Merekapun duduk di sofa warna maroon yang terletak di ruang tamu apartement ini.

"Nope, ada perlu apaan nih? sampe ngajak Rexxa segala lo" tanya Fenda seraya diselingi tawa ringan.

"Lo tega amat ama gue, ambilin minum kek, apa kek. Tuan rumah pelit amat" sahut Adrian dengan nada candaan.

Fenda beranjak dari duduk manisnya. Ia segera menuju dapur untuk mengambil coke di kulkas dan juga mengambil beberapa camilan yang dibawakan mamanya kemarin.

"Lo mau diet coke kan? Nih gue cuma ada ini. Ngerepotin aja lo" Fendapun meletakan apa yang ia bawa ke meja didepan Adrian.

"Adrian! jadi gaenak kan sama Fenda" Rexxa menegur Adrian dengan suara pelan.

"Santai aja, Rex. Adrian emang selalu gaenakin gue." ucap Fenda dengan nada datarnya. Adrianpun tertawa seraya mencium puncak kepala Rexxa.

"Jadi kalian kesini supaya gue liatin adegan drama kalian?" ucap Fenda sarkastik.

"Ehm, ya gak lah bro! Nih gue mau wawancara elo." jawab Adrian santai.

"Sok banget. Emang lo reporter? Yaudah cepetan."

"Ini agak privacy jadi kita ngobrol di dalem biar Rexxa disini. Fenda dan Adrian berjalan memasuki kamar Fenda dan dimulailah sesi 'wawancara' itu.

Love Is Never EnoughWhere stories live. Discover now