||🏡. Festival

50 15 0
                                    

°°''๑⁠˙⁠ ❥⁠˙⁠๑''°°
-- '' H O M E '' --

[][][][]===============================[][][][]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[][][][]===============================[][][][]

-- - h a p p y r e a d i n g - --

---•••๑⁠˙⁠ ☆☆˙⁠๑•••---

Di Hari Minggu ini, langit nampak begitu cerah dan damai, sama seperti senyuman Mark yang sedang duduk anteng di depan rumah dengan mulut yang sibuk mengunyah suapan yang diberikan Mama.

"Mama udah, Abang kenyang"

Wendy meletakan piringnya di meja dan menyodorkan segelas air untuk putra sulungnya itu.

"Papa sama echan mana sih, Ma?"

Tanya Mark setelah meneguk habis segelas air yang diberikan oleh Mama.

"Ada di dalam kok, nanti mereka keluar"

"Abang!!"

Haechan berteriak sembari berlari keluar rumah untuk menemui Mama dan saudaranya, terlihat juga papa Jo yang ada di belakangnya menyusul anak itu juga.

"kenapa?"

Mark menatap adiknya dengan alis yang terangkat sebelah, sedangkan Mama yang melihat keberadaan anak bungsunya itu lantas memeluk tubuh haechan dengan erat disertai kecupan ringan yang diberikan di pipi bulat haechan.

"Mama gelii"

Haechan balik memeluk Mama lalu mendudukkan dirinya diatas pangkuan wanita itu, melirik Mark yang sedari tadi menatap kearahnya.

"Echan, Abang kamu nanya kenapa ga dijawab?"

Teguran papa Jo membuat haechan terkejut dan menepuk pelan jidatnya.

"Echan lupa Papa!"

Papa Jo dan kedua anaknya berniat untuk mengunjungi festival jalan santai, kebetulan sehabis ulang tahun desa mereka yang dirayakan meriah kemarin malam, di hari Minggu ini juga diselenggarakan festival meriah tak lupa dengan banyaknya undian dan hadiah menarik lainnya.

"Kita berangkat kapan, bang?"

"Sekarang echan, bonceng sama papa"

Mama meletakan bekal di tas yang ada di punggung papa Jo, dia melirik kedua anaknya yang sekarang sudah berdiri dengan wajah berseri-seri.

"Kalian tunggu sini, Papa ambil motor dulu ya."

Mark dan haechan mengangguk antusias, setelah selesai papa Jo pun pergi ke garasi untuk mengeluarkan motor beat hitamnya.

Mama mengecup puncak kepala haechan dan Mark dengan gemas. Anaknya itu tampak begitu lucu menggunakan baju yang kembar dengan papanya.

"Mama, doain echan menang hadiah yaa!"

Ucap haechan yang diikuti anggukan oleh Mark membuat Mama terkekeh kecil mendengar ucapan haechan itu.

"Pastinya dong.. Mama doain semoga kalian dapat hadiah!"

............

Papa Jo menggandeng tangan haechan dan Mark secara bersebelahan untuk pergi ke panggung mengambil tiket undian.

"Papa, nanti echan dapat berapa tiketnya?"

"Satu echan, masa dua sih."

Mark melirik haechan sekilas lalu mengeratkan genggaman tangannya pada Papa karena takut terlepas, lapangan tempat festival ini sekarang terlihat begitu padat dan ramai.

"yaudah nanti aku minta lima aja!"

"Gaboleh lah, nanti kamu dimarahin!"

"kan ada Papa ini"

Mark menatap wajah polos haechan dengan kesal membuat papa Jo terkekeh kecil mendengar perdebatan mereka.

Setelah sampai papa Jo mengambil 3 tiket untuk dirinya dan anaknya, setelah itu mereka bersiap untuk memasuki barisan memulai jalan santai.

"Papa!! Ada Nana Papa!!"

Papa Jo yang mendengar pekikan haechan pun menunduk dan menatap anaknya itu dengan bingung. Sedangkan haechan dan Mark menjauh untuk menghampiri anak bernama Nana itu membuat papa Jo kelimpungan mengejar mereka berdua.

"Nana!!"

Haechan menghampiri Jaemin yang terlihat sedang duduk bersama kedua orang tuanya, lalu Jaemin melambaikan tangan sembari tersenyum lebar kearah haechan dan Mark.

"Echan sama Abang Mark ikut juga??"

Jaemin menghampiri kedua temannya itu membuat mark dan haechan mengangguk dengan antusias.

"Abang, echan."

Mendengar suara berat papa Jo ketiganya pun menoleh dan menatap papa Jo dengan cengiran khasnya.

"Papa.."

"Nana, kita duluan yaa."

"Dadah echan, dadah Abang!"

Papa Jo mendengus sebal lalu mengusap peluh yang ada di dahinya usai mengejar kedua tuyulnya itu. Mark dan haechan pun berpamitan dengan Jaemin dan menghampiri papa Jo kembali untuk memasuki barisan jalan santai.

"Lain kali jangan kabur lagi, Papa gasuka."

"Maaf Papa.."

Haechan dan Mark menunduk lalu mengikuti langkah papa Jo yang mulai berjalan mengikuti rombongan barisannya.

Beberapa menit kemudian suara peluit terdengar beserta sorakan orang-orang yang ada di festival tersebut, setelah tadi diberi arahan seluruh peserta jalan santai pun terlihat berbondong-bondong berjalan kearah rute yang sudah diarahkan.

Papa Jo menggandeng tangan haechan dan Mark dengan erat, takut saja jika mereka berdua kabur lagi begitu saja.

"Asik banget echan suka!!"

Haechan tersenyum sepanjang jalan membuat papa Jo terkekeh kecil, sesekali memberi minum yang ada di tas punggungnya agar kedua anaknya tidak kelelahan.

Mereka telah sampai di bagian pertengahan, rombongan mereka pun sudah bubar dan terputus tak tentu arah. Papa Jo menatap Mark dengan khawatir karena melihat anak itu sesekali menghela nafasnya kasar.

"Abang capek?"

Mark mendongak lalu mengangguk lemah membuat papa Jo dengan cepat menggendong tubuh Mark dan semakin erat menggandeng tangan kecil milik haechan.

"Abang sakit Pa?"

"Iya, echan yang kuat ya, sebentar lagi sampai."

Haechan mengangguk lalu kembali tersenyum walaupun tubuhnya terasa sedikit pegal-pegal.

.....

---•••๑⁠˙⁠ ☆☆˙⁠๑•••---

HOME - JHNWhere stories live. Discover now