CHAPTER 15

3.6K 149 0
                                    

«HAPPY READING»

🦩🦩🦩

Dion menyeret kerah putranya menuju ruang tamu dengan amarah yang akan meluap.

Plakk...

Plakk...

Plakk...

"DASAR ANAK KURANG AJAR!! SAYA SUDAH MENYURUH KAMU UNTUK MENCINTAI PUTRI EDRICK, TETAPI KAMU MALAH TIDAK MELAKUKANNYA!!"

"DASAR ANAK SIALAN!!"

Bughh...

Bughh...

Bughh...

Dion memukuli wajah Arlan dengan sangat brutal. Miti yang melihat itupun tidak bisa berkutik jika suaminya sudah marah besar, karna itu memang kesalahan Arlan.

"Kamu tau!! Berkat edrick perusahaan saya tidak jadi bangkrut!!"

"SAYA SANGAT MALU DENGAN APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN!!!"

"MATI SAJA KAUU"

"Bunuh aja aku yahh, BUNUH!!! BUNUH ARLAN YAHH!!!!"

"ARLAN JUGA CAPE YAH, ARLAN JUGA PUNYA PILIHAN BUAT ARLAN SENDIRI!!" Belanya.

Dion menggerang saat putranya melawan. Ia akan mencambuk Arlan menggunakan sabuknya, namun Miti menghentikannya.

"Mas udah"

"Dengan kita nyiksa dia gaakan ada gunanya. Ini udah terlanjur terjadi"

Dion melemparkan sabuknya ke lantai dan memijit pelipisnya sembari berjalan ke kamarnya.

"Arlan"

"Apa yang dimaksud ada hal lain yang nggak bisa clarissa bilang sama kita?" Tanya Miti perlahan.

Arlan menatap Ibunya. "Aku udah punya pacar bu"

Arlan melenggang pergi menuju kamarnya dan memegangi sudut bibirnya yang terluka.

"Sshhh"

Ini bukan kali pertama dirinya di siksa oleh sang Ayah, Dion selalu menyiksanya jika ia melakukan kesalahan. Sekecil apapun kesalahan yang ia lakukan, Dion tetap akan menyiksanya habis habisan.

Arlan duduk di ujung kasurnya, ia meremas rambutnya prustasi dan kembali mengingat kejadian saat Clarissa benar benar membatalkan tunangan itu.

'apa dia bener bener hilang ingatan?'

Lamunannya buyar saat ponsel miliknya bergetar di saku.

Ternyata itu adalah panggilan video dari Liona. Arlan menggeser tombol hijau dan langsung bisa melihat wajah gadis itu yang sedang rebahan di rumahnya.

"Belum tidur?" Tanya Arlan dengan senyumnya, namun hanya sebentar karna sudut bibirnya yang terluka.

'muka kamu kenapa?'

"Ini, tadi gue abis latihan"

Liona mengangguk di sebrang sana.

"Kenapa belum tidur hmm?"

'aku belum ngantuk, kangen kamu'

"Oh iya"

'apa'

"Clarissa ngebatalin tunangannya"

'HAH'

'Beneran?'

Clarissa's WorldWhere stories live. Discover now