1K 93 9
                                    

" AAAAAAA," tiba-tiba Freen berteriak dan seketika berubah menjadi orang yang sangat ketakutan. Becca dengan sigap memeluk Freen erat.

" Becc gw takut," ucap Freen dengan tubuh gemetar.

" Ada gw disini, lo ngga usah takut ya," ucap Becca mencoba menenangkan Freen. Freen juga terlihat tenang berada diperlukan Becca. Sebenarnya Becca juga takut dengan petir apalagi dengan suasana yang sepi dan gelap seperti ini.

" Badan lo panas banget Freen," ucap Becca sembari memegang jidat Freen.
Becca terlihat sangat panik saat itu juga. Becca berharap ada orang yang bisa membantu mereka berdua namun tidak ada satu pun kendaraan yang melintas.

" Tuhan, tolong Becca...kasian Freen," Becca terus saja berdoa didalam hatinya.

Tiba-tiba hujan yang deras seketika berhenti dan tidak lagi terdengar suara petir bergemuruh.

" Hah, hujannya udah reda Freen," ucap Becca lega. Freen menarik tangan Becca untuk segera pergi sebelum hujan turun lagi.

" Becca lo pegangan yang kuat ya," ucap Freen sebelum motor ninja hitamnya melaju dengan kecepatan tinggi.

" Pelan-pelan Freen gw takut," ucap Becca yang melingkarkan tangannya diperut Freen karena ketakutan.

" Tenang aja, yang penting lo pegangan yang kuat," ucap Freen.

Pintu gerbang rumah Becca telah terlihat. Becca segera turun dari motor dan meminta tolong kepada satpam rumah untuk membawakan motor Freen kedalam.

" Freen lo mending dirumah gw dulu, ntar kalo udh baikan lo boleh pulang," ucap Becca sambil memapah Freen masuk kedalam rumah

" Maaf mba, ini kopernya dari pak Iyan tadi katanya buat mba Freen," ucap satpam depan rumah.

" Makasih banyak ya pak," ucap Freen berterima kasih.

" Koper?,buat apa?," batin Becca.

Sesampainya dikamar Becca, Freen langsung berbaring dikasur Becca.

" Tunggu disini ya, gw ambil kompres sama obat bentar," ucap Becca lalu pergi kebawah untuk mengambil kompres dan obat.

Setelah mengambil kompres, Becca kembali kekamar dan melepas baju Freen yang basah akibat air hujan.

" Sorry Freen gw gantiin baju lo, karna kalo ngga diganti yang ada lo kedinginan trs lo sakit trs gw harus bawa lo kerumah sakit kan ngga lucu mana hujan lagi diluar," ucap Becca sambil mengganti baju Freen.

Becca memasukan kain kedalam tempat berisi air hangat untuk mengompres Freen.

" Gw sedih liat lo sakit kaya gini Freen," ucap Becca yang tanpa sadar meneteskan air matanya.

" Bec lo kenapa," tanya Freen yang terbangun dari tidurnya.

" Gw gpp," ucap Becca mengusap pipinya yang basah.

" Lo nangis?," tanya Freen lagi.

" Ngga gw ngga nangis, tadi cuma kelipatan aja," elak Becca.

" lo kenapa tiba-tiba bangun?, gw berisik ya atau lo ngga betah tinggal dirumah gw kalo gitu gw panggilin supir buat anterin lo pulang ya," ucap Becca panjang lebar.

" Gw ngga mau pulang, gw mau disini nemenin lo," ucap Freen membuat Becca tercengang.

" Abang lo yang minta," sambung Freen.

" BangKe apaan si pake nyuruh-nyuruh Freen segala," batin Becca sedikit kesal.

" Lo makan dulu ya habis itu minum obat," ucap Becca.

" Gw ngga laper," ucap Freen.

" Sekali lagi lo ngomong gitu gw panggilin mba kunti, biar lo dimakan sekalian," ucap Becca menakut-nakuti.

Do I Like Girl?Where stories live. Discover now