Kisah SMK Kami Pt. 4

423 36 14
                                    

Hari Senin pun tiba, murid-murid kelas XI yang telah diseleksi pun dikirim ke tempat magangnya hari ini.

Naruto sebagai murid pariwisata kebagian tempat magang di salah satu industri hotel yang bermitra kerja dengan sekolahnya. Diletakkan di bagian front office, Naruto yang berseragam sopan nampak tersenyum manis menyambut para tamu hotel yang lewat di depan pintu.

Naruto pikir pekerjaannya kini terasa sangat mudah. Yah.. walaupun ia tidak diperbolehkan untuk duduk kecuali waktu istirahat, Naruto pasti sanggup melakukannya.

Manager hotel ini bilang, Naruto diberi waktu mulai berangkat kerja pukul 8 pagi dan pulang ketika pukul 4 sore. Cutinya seminggu sekali tiap hari Minggu saja.

Masih senang menebar senyum, Naruto tanpa sengaja menatap bank di seberang jalan sana, lebih tepatnya pada seorang pria yang melambaikan tangan kepadanya dengan senyum lebar bak orang gila.

Naruto tidak mungkin tidak mengenal surai oranye itu. Yeah, si Tendo Yahiko yang kebetulan mendapat kerja sebagai administrasi di bank tepat berseberangan dengan hotel tempatnya magang.

Naruto hanya bisa menipiskan bibir melihat pemuda itu melakukan kiss by kearahnya. Sudut bibir si pirang berkedut menahan umpatan, 'Sial! Mimpi apa aku semalam bertemu dengan dedemit oranye itu?!'

Sambil mengelus dada, dalam batin berdoa bila itu adalah pertemuan terakhir mereka. Tapi sayangnya, Dewi Fortuna sedang tidak ingin memberinya keberuntungan, ketika seminggu penuh itu, Yahiko terus merecokinya, dengan melambaikan tangan dan tersenyum sok tampan kearahnya.

Pemuda itu memang tidak menemuinya secara langsung, tapi tetap saja, Naruto muak melihat wajahnya terus setiap hari.

.

Hari Sabtu itu, Sasuke baru tiba di rumah tepat pukul 5 sore, setelah hampir setengah hari berkutat dengan masalah di kafe kakaknya.

Baru saja melangkahkan kaki di ruang tamu, Sasuke langsung melihat atensi si pirang penyewa kamar rumahnya, tengah duduk bersandar di sofa sambil mendongakkan kepala dengan mulut berbusa dan mengoceh tak karuan.

Mengerutkan kening, Sasuke memilih menghampirinya, melepas sepatu dan mendudukkan diri tak jauh dari si gadis, "Kau itu kenapa? Mabuk?" Tanya Sasuke tak habis pikir.

Anggukan samar Naruto justru membuatnya tergelak, "Aku muak melihat si Tendo sialan itu," dan jawabannya semakin membuat Sasuke terkejut.

"Mabuk melihat dia? Bagaimana itu bisa terjadi?" Sasuke bergumam sambil melonggarkan dasi yang dia pakai. Setelah itu, ia melepas tas kerjanya dan meletakkan benda itu ke atas meja, tak sengaja di sana ia menjumpai sebotol besar minuman dingin yang juga menjadi kesukaannya.

Iseng-iseng Sasuke meraihnya, niatnya ingin minta namun urung dilakukan ketika botol itu terasa ringan di tangan, "Kau menghabiskan semua minuman ini?"

Menoleh, menatap Naruto yang mengangguk enggan, onyx nya membulat melihat deretan angka di kemasan botol tersebut, "Bahkan disaat minuman ini sudah kadaluarsa 1 tahun lalu?!"

Tap! Tap! Tap!

"Hoeek!"

Sasuke memandang malas Naruto yang langsung berlari dan memuntahkan isi perutnya di kamar mandi, lagi.

"Dobe! Bagaimana kau bisa tidak menyadari rasa aneh minuman yang sudah kadaluarsa?!"

"Mana kutahu yang seperti itu!!"

Tak dipungkiri, Sasuke cukup tercengang mendengarnya, "Pantas saja mulutnya berbusa. Dia itu memang super Dobe," gumam Sasuke sambil menggelengkan kepala pasrah.

About SasufemNaruWhere stories live. Discover now