34. SEJUTA LUKA

444 41 284
                                    

Hallo, selamat membaca bab 34, Love!

Aku harap kalian suka.

20 vote for this chapter lagi, please, bisa kan? 🥺

Seneng, bab kemarin lolos target, usahain bab ini dan seterusnya juga ya, Love, aku jadi semangat!

❗Oiyaa, nanti di akhir, harus baca author note ya.

⚠️ Note: Cerita ini hanya fiksi belaka, ambil baiknya, tinggalkan buruknya.

Pict hanya pelengkap.

Sabtu, 15 Juli 2023-

Happy Reading, enjoy love 💕

34. SEJUTA LUKA

Playlist di atas, perasaan Thea banget. Bisa didengerin apalagi di scene akhir.

~ Ku tak sanggup 'tuk jalani semua
Derita menghiasi s'luruh jiwa ~ 🎶

🌻🌻🌻

Galang hanya terdiam. Galang ingat, dia selalu memeluk Shella dulu. Namun, kondisi sekarang berbeda. Galang punya Thea.

"Shell-"

Belum selesai berucap, Shella memeluk erat pinggang Galang. Galang terpaku. Kenapa rasanya masih sama?

"Shella, kenapa?"

"Tadi papah marahin Shella, soalnya, Shella gak sengaja tumpahin kopi nya." Shella kecil menutup wajah mungil itu dengan kedua telapak tangannya.

Seperti biasa, saat dimarahi papah nya, Shella selalu berlari ke rumah Galang untuk menemui sahabatnya ini.

Karena Shella tau, Galang adalah orang yang tak pernah menyalahkan nya. Dan Galang tau, segalak apa papah nya Shella.

Galang kecil memeluk tubuh gadis mungil di sebelahnya. "Shella jangan sedih. Berhenti ya nangis nya."

"Nanti kalau papah marahin aku lagi gimana?"

"Nggak akan. Nanti, Galang yang coba ngomong sama papah kamu."

"Janji?" Shella mengulurkan jari kelingkingnya.

"Janji, Shella." Galang membalas uluran jarinya.

"Sekarang kita main dulu yuk di rumah aku. Ibu lagi buat kue loh. Biar Shella, gak sedih lagi."

Memori masa kecil mereka kembali terputar di ingatan Galang. Seluka apapun Shella untuknya, Shella masih sahabatnya. Galang tak pernah merubahnya, meski Shella telah menghancurkan.

Shella memeluk Galang cukup lama, menangis di pelukannya.

Galang menjauhkan tubuh gadis ini darinya, lalu mengacak-acak rambut Shella. "Udah ah jangan nangis terus. Jelek tau lo!" Galang terkekeh pelan.

"Enak aja," gerutu Shella.

"Udah gak usah di bawa berlarut. Pasti ada alasan kenapa Kevin kayak gini. Nanti, juga lo nemuin yang lebih baik dari dia kok," ucap Galang.

Sebelum 365 Hari (End) Where stories live. Discover now