|Sugawara; haikyu!!

53 8 1
                                    

𝐓𝐈𝐓𝐈𝐊 𝐓𝐄𝐏𝐈

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝐓𝐈𝐓𝐈𝐊 𝐓𝐄𝐏𝐈

Setahun berlalu, ia kembali datangi tempat penuh akan kenangan ini. Namun, dalam jejak kenangannya nestapa turut ambil andil; bahkan berperan besar hingga ketika melihat laut selalu ada ujung mata yang loloskan air mata tanpa diminta. Laut adalah anugerah Tuhan yang begitu indah. Bahkan ketika sedang nelangsa sekalipun, ada laut yang menjadi jalur penenangnya. Kemanapun ia berjalan, tepi pantai yang bisa hantarkan untuk saksikan indahnya laut akan selalu jadi jalur favoritnya. Dulu ia sesuka itu dengan laut, terlebih ketika bisa habiskan waktu bersama Sugawara, lelaki sang penguasa lautan hatinya.

Pertemuan pertamanya dengan Sugawara juga terjadi di pantai, ketika dirinya sedang menikmati libur akhir semester. Saat itu mereka tak sengaja bersitatap kala hendak berebut tempat duduk karena ingin saksikan senja. Tempat duduk itu berada di atas tumpukan batu pantai yang menjulang tinggi. Siapapun yang duduk di sana maka dia bisa saksikan senja dengan jelas. Saat itu tak ada yang mau mengalah. Masing-masing dari mereka berpegang teguh pada ego masing-masing.

"Aku yang lebih dulu sampai di sini!" Tentu saja dirinya berusaha memenangkan perdebatan ini, karena perempuan tak pernah salah, setidaknya itulah prinsip yang ia pegang kala itu.

Sugawara mencibir, menatapnya dengan mata sayu tak berminat. "Namamu siapa?" tanyanya, nada bicaranya tidak memiliki warna sedikitpun.

"[Name]," jawabnya ketus.

"Baik, [Name], dengarkan aku. Aku lebih dulu tiba di sini tiga detik lebih awal dan kau baru menginjakkan kaki ketika aku mau duduk. Jadi, akulah yang lebih dulu sampai di sini."

Mereka benar-benar keras kepala. Bahkan tak sadar jika senja telah berlalu tanpa bisa dinikmati karena perdebatan tak berujung tersebut. Pulang dalam keadaan kecewa, di pertemuan selanjutnya mereka kembali berdebat. Perdebatan itu bisa datang dari hal sepele hingga hal yang memerlukan kata maaf. Dari setiap pertemuan yang terjadi, tanpa diminta rasa suka mulai timbul hingga ke tahap yang serius.

Saat sudah saling mengenal satu sama lain dan percaya, benang merah diantara [Name] dan Sugawara terhubung. Mereka menjalani hubungan asmara dengan damai. Hubungan yang diawali dengan perdebatan untuk lihat betapa indahnya matahari terbenam di penghujung hari dapat berlalu menjadi jalinan asmara yang damai. Ego mulai turun, mereka coba saling mengalah dan mengerti satu sama lain. Hingga tanpa sadar, rasa cinta sudah begitu dalam. Bahkan dalamnya Palung Mariana 'tak ada tandingannya untuk cinta pada masing-masing dari mereka.

Sepasang insan yang sedang dimabuk asmara itu memiliki berbagai hal favorit yang sama. Salah satunya adalah menyukai laut. Banyak kegiatan yang mereka lakukan di sana. Semua begitu menyenangkan. Contohnya di kala pagi itu, ketika Sugawara hendak pergi melaut bersama beberapa nelayan. Ia mau memancing, sekedar hibur diri yang jenuh dengan tugas kuliah.

Namun, [Name] sempat khawatir. Sebab ketika kau meninggalkan tepi pantai dan pergi menemui laut hingga ke tengah, kita tak pernah tahu apakah laut akan menjadi teman atau justru melahap dirimu. Itulah laut, indah sekaligus mematikan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐎𝐍𝐄𝐒𝐇𝐎𝐓 || AnimeWhere stories live. Discover now