11

86 6 0
                                    

"Soonyoung tidak mengangkat teleponku."

Jihoon memasang wajah amat sendu. Ia bahkan menelungkupkan wajahnya ke lipatan tangan. Ponsel yang sedaritadi ia pegang ia abaikan di meja. Sudah delapan kali ia mencoba menelepon sang pria Kwon tapi tak ada satu pun yang diangkat.

Hoshi ..

Omega Jihoon merintih memanggil nama sang alpha. Jihoon yang paham bahwa Woozi juga rindu hanya bisa tersenyum menenangkan, "Tidak apa. Besok kita juga bertemu. Mungkin dia sibuk atau lelah sehabis mengerjakan pekerjaan. Lagipula sekarang sudah jam delapan malam."

Justru karena sekarang jam delapan malam. Mana mungkin dia sudah tidur jam segini?

Benar. Itu sebuah kebenaran yang Jihoon sendiri tahu. Soonyoung sangat suka tidur larutㅡsama sepertinya. Karena itu si mungil juga bingung kenapa Soonyoung tidak mengangkat panggilannya.

"Apa menurutmu kita harus ke rumah Soonyoung? Aku khawatir." Aku Jihoon pada sang omega. Woozi menimbang sewaktu-waktu. sejujurnya ia tak mau menganggap omega yang mengejar alpha, gengsi. Woozi kan maunya dikejar. Tapi kalau sudah kepalang rindu begini, Woozi bisa apa? Ah seperti budak cinta saja.

Mengetahui bahwa sang omega memiliki gengsi yang tinggi, Jihoon pun mendengus, "Woozi, kami khawatir dengan mereka! Sudahlah kau mau tidak setuju pun aku akan tetap pergi!"

Maka, Jihoon pun mengambil jaket dan kunci motor lalu segera pergi ke kediaman Kwon.

MATE || SoonHoonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora