CHAPTER 5

99 1 0
                                    

Max menarik bibirnya dari Claire, menyudahi ciuman panas mereka. Dia menempelkan kening mereka berdua, berusaha mencari pasokan oksigen.

Menatap bibir Claire, Dia menyeringai lalu mengusapnya dengan lembut menggunakan ibu jarinyanya.

Tentu saja perasan puas dan senang menghampiri Max karena itu dia dapat merasakan celananya terasa sempit, bagian selangkangannya terasa menyiksa; sesuatu disana sudah keras dan meminta untuk dilepaskan.

Max segera menjauh dari Claire, dia duduk dengan gelisah; merasa tak nyaman.

Damn it!

Dengan kesadaran yang masih belum penuh Claire memperhatikan Max dengan alis berkerut.

"Apakah ada yang salah?" Tanyanya terdengar khawatir.

"Tidak ada" jawab Max dingin, lalu keluar dari mobil dan membukakan Claire pintu; menyuruhnya keluar.

Setelah Claire keluar dari Aston Martin itu, langsung saja sebuah tangan merangkul pinggangnya dengan posesif, menarik dirinya untuk lebih dekat.

"Jangan jauh-jauh dariku" Kata Max

Mereka berdua berjalan memasuki Bangunan Selfridges, menuju tokoh pakaian untuk mencari apa saja yang dibutuhkan Claire. Semua mata tertuju pada mereka, tidak .. lebih tepatnya pada Max. Bagaimana tidak, siapa yang tidak mengenali Maximilian Meyers sahabat dari William Black salah satu Young Bachelor Inggris.

Mereka juga cukup terkejut melihat pria itu merangkul seorang gadis cantik dengan serasi. Beberapa orang berpikir bahwa gadis itu sama seperti gadis-gadis atau wanita sebelumnya yang sering menjadi bahan pemberitaan tetapi ada juga yang berpikir sebaliknya melihat kali ini pria itu merangkulnya erat, mesra.

Ketika mereka tiba ditokoh pakaian dan masuk seorang wanita langsung menghampiri mereka.

"Good Afternoon, Mr. Meyers. Is there anything I can help you with?" katanya

Tanpa menatap wanita itu Max menjawab "Temani gadisku mencari dress yang dia inginkan" katanya

"Aku bisa sendiri" sela Claire yang membuat Max langsung menoleh padanya.

"Tidak, dia akan menermanimu karena aku harus menelepon seseorang" sambar Max tidak ingin kalah, mereka saling bertatapan. Lalu..

Cup

Max memberikan kecupan singkat dibibir Claire sebelum melanjutkan

"Setelah aku menelepon, aku sendiri yang akan menemanimu" katanya.

Rasa panas naik dipipi Claire, membuatnya menunduk. Malu pada wanita dan beberapa orang yang berada disitu. Max hanya tersenyum lalu berjalan keluar untuk menelepon seseorang.

***

"Oh ya, .. Aku akan membawa seseorang malam ini Will"

"Kau akan tau nanti malam" Max melanjutkan. Dia lalu mematikan panggilan dan memasukan handphonenya kedalam saku, kembali masuk kedalam tokoh untuk mencari gadisnya. Gadisnya? Max terkekeh, menggelengkan kepala.

Dia mengingat kembali adegan mereka dimobil tadi, bagaimana akhirnya dia memulai permainannya membuat dirinya mendadak takut, ya ini baru saja mulai dan dia sudah merasakan takut.

Bagaimana jika permainan ini berakhir buruk, berakhir seperti yang dikatakan Matteo?. Dia yang jatuh cinta pada Claire, terikut oleh arus permainannya sendiri.

Max tidak ingin jatuh cinta. Dia tidak ingin terikat dengan seseorang dan dia masih ingin hidup bebas tapi ciuman mereka tadi terasa berbeda bagi Max, terasa nyata dan benar. Dia tidak pernah merasakan perasaan seperti itu sebelumnya.

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang