Misery

589 65 1
                                    

Pagi ini Hyunsuk mengantar Naya. Mobil mewah Hyunsuk berhenti di depan gang kecil yang menuju kontrakan Naya.

"Naya," panggil Hyunsuk yang membuat Naya menghentikan niatnya untuk membuka pintu mobil.

"Lo serius tentang omongan lo tadi malem?"

"Hmm,"

"Nay-"

"Gue yakin lo pasti ada uang untuk bayar gue."

Hyunsuk yang mendengar perkataan Naya pun menggenggam stir kemudi dengan erat.

"Ini bukan masalah uang, Nay."

Mendengar penuturan Hyunsuk, Naya hanya bisa tersenyum miris.

"Hidup gue emang cuma tentang uang."

Setelah itu, Naya keluar dari mobil Hyunsuk. Meninggalkan Hyunsuk yang masih kesal dengan cara pikir gadis itu. Hyunsuk kesal karena dia adalah tipe lelaki yang menghormati perempuan. Wajar kalau Hyunsuk marah, kan?

Sesampainya di depan kontrakan, Naya dikejutkan dengan kehadiran Junkyu. Lelaki itu sudah duduk di kursi yang ada di depan rumah Naya. Menatap dengan tatapan dingin, tapi terasa lebih menusuk hari ini.

"Kemana lo semalem?"

"Nih." ucap Naya acuh, sambil memberikan amplop coklat berisi uang pada Junkyu. Enggan menjawab pertanyaan Junkyu.

"Pergi." usir Naya karena Junkyu tak kunjung menerima amplop itu.

"Dimana lo semalem?"

"Bukan urusan lo."

"Jawab, Lee Naya!"

"Gue gak ada kewajiban buat jawab, kan?"

Raut muka Junkyu memerah, semakin tersulut emosi. Junkyu menunggu Naya semalaman dan saat bertemu, Naya malah berbicara dengan ketus.

Junkyu pun hendak menampar Naya, namun kali ini gagal karena ada seseorang yang menahan tangannya di udara.

"Pengecut lo mukulin cewek?"

Mendengar pertanyaan bernada sindiran dari orang tersebut, membuat Junkyu semakin emosi. Junkyu menghempaskan tangan orang itu dengan kasar. Matanya tajam menatap orang tersebut dengan emosi yang semakin meluap-luap.

"Naya semalam sama lo?"

"Bener, kenapa?"

"Berapa duit yang lo kasih buat jalang ini?"

Perkataan Junkyu sekali lagi menyayat hati Naya. Dan sialnya Naya masih belum terbiasa dengan itu.

Hyunsuk pun menarik kerah baju Junkyu. Lelaki itu tersulut emosi juga. "Jaga omongan lo, bangsat!"

DRTT...DRTTT...

Bunyi notifikasi dari handphone Junkyu menghentikan niatnya untuk memukul Hyunsuk. Handphone Junkyu hanya akan berbunyi jika panggilan itu dari adiknya, Hana.

Junkyu mendorong tubuh Hyunsuk menjauh dan menerima panggilan itu."Kenapa?" tanya Junkyu

Raut wajah Junkyu seketika berubah. Pias, pucat pasi. Membuat Naya mengerutkan dahi karena merasa ada hal yang janggal.

Tidak lama Junkyu pun menyudahi panggilan tersebut dan bergegas pergi dari kontrakan Naya.

Naya yang cemas pun mengejar dan menarik tangan Junkyu. "Kenapa?"

Dapat Naya lihat, pandangan Junkyu benar-benar kosong.

"Junkyu, kenapa?!"

"Minggir!!" Bentak Junkyu dan menghempaskan tubuh Naya kesamping. Setelah itu, Junkyu bergegas pergi.

Money for LOVE [CHOI HYUNSUK] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang