Tampan, kaya, memiliki jabatan yang lumayan, dan duda. Adalah ciri-ciri umum khususnya untuk pria yang bernama Park Chanyeol.
Memiliki dua orang putra dan kekayaan mungkin bisa saja membuatnya senang untuk menjalani hari nya setiap hari.
Meskipun sudah berkepala 3, tapi stamina, libido dan tubuh chanyeol masih sama seperti disaat umurnya 25 tahun, alias pria satu ini sangat amat awet muda.
Bahkan seperti nya libido chanyeol selalu menggebu-gebu, terlebih lagi jika sudah menyangkut fetish nya yang bisa di bilang sedikit anti-mainstream.
Chanyeol menyukai seks bersama pria normal.
Baginya ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan sampai ia ketagihan setelah pengalaman pertama nya dulu.
Dan sekarang, ia tengah mencari mangsa sembari menunggu anaknya pulang, chanyeol nongkrong di sebuah cafe tepat didalam kantin SMA anaknya.
Santai sambil memainkan handphone, chanyeol memperhatikan setiap kali ada remaja yang masuk sampai dimana ada seseorang yang masuk bersama beberapa teman nya.
Di atas saku nya tertulis nama Johnny Suh, tubuh bongsor dan berbadan atletis, badan johnny sudah bisa chanyeol tebak meskipun johnny sendiri masih memakai baju sekolah lengkap.
Johnny adalah tipe pria straight yang chanyeol cari selama ini.
Dan setelah duduk sekitar 15 menit, johnny pergi dari meja nya menuju kamar mandi umum yang ada di kantin.
Chanyeol yang melihat ada kesempatan langsung beranjak dan ikut masuk kedalam kamar mandi yang dimana ia melihat johnny tengah kencing di urinoar.
Ia masuk untuk ikut kencing meskipun tidak ada yang keluar dari lubang kencingnya.
Kemudian ia terlebih dulu selesai dan mencuci tangan nya di wastafel, disusul oleh johnny yang tanpa curiga ikut mencuci tangan disebelahnya.
Yang kemudian chanyeol meliriknya, "Kelas 12 ya dek?" Tanya chanyeol pada johnny.
"Iya om, om nunggu kelas 10 pulang ya?" Tanya balik johnny pada chanyeol.
"Iyanih, sekalian nyari siswa yang mau kerja buat om." Ucap chanyeol yang kemudian kembali memasang jam tangan yang tadi ia lepas.
Mata johnny melihat jam tangan mahal yang berkilau milik chanyeol tanpa berkedip, dari sini saja ia percaya bahwa chanyeol ini adalah orang kaya 7 turunan.
"Nyari siswa yang mau kerja? Kebetulan saya mau lulus om, emangnya kerja apa?" Johnny menyandarkan tubuhnya di wastafel dan fokus kepada chanyeol di depan nya.
"Kerja tiap minggu buat mau om entot, om kasih jam tangan ini sama uang cash buat kamu buat DP nya."
"Atau... kalo kamu gamau juga gapapa, kamu masih bisa ambil jam tangan om."
Yang tadi sudah terpasang di tangan nya kembali chanyeol lepaskan, jam tangan seharga 3 motor ini bukan hal yang berharga bagi nya.
"H-Hah?? Gimana om?" Tanya johnny untuk memastikan omongan chanyeol.
"Ya itu, masa kamu ga denger.
Jadi budak seks om aja, sekali-dua kali lah minimal. Udah bisa beli mobil kamu hehe." Kekeh chanyeol yang kemudian membuat johnny berpikir cukup keras.
Tapi chanyeol tak ingin menunggu lama, akhirnya ia memberikan kartu nama nya.
Yang disaat itu juga johnny mengambil jam tangan yang diletakkan chanyeol di wastafel.
"Kapan? Kasih tau aja dimana tempatnya om." Ucap johnny.
Gotcha!
Mudah, sangat mudah.
