miris

1.3K 49 1
                                    

Ges sebelum lanjut , yok mampir

Ges sebelum lanjut , yok mampir

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

follow juga :

follow juga :

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Aw bi, sakit"desis antariksa ketika bi verin membersihkan luka dipelipisnya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Aw bi, sakit"desis antariksa ketika bi verin membersihkan luka dipelipisnya.

Hal itu membuat pertahanan wanita itu runtuh, alhasil dia menangis ketika merasakan betapa sakitnya menjadi gadis itu.

Antariksa memegang tangan bi susan yang sudah dia anggap seperti ibu sendiri lalu berkata, " bibi kenapa?"

"Bibi salut sama non, non bisa sekuat itu ya? "

Antariksa tertawa kecil, "ya ..gimana lagi bi, namanya udah takdir, mau gimanapun , antsa harus kuat" balas antariksa kelewat santai, seolah oleh luka yang dia rasakan ini adalah luka kecil biasa.

ઈઉ ˚𝅄

Seusai mandi sore dengan susah payah lantaran luka-nya belum sembuh, antariksa menatap cermin wastafel karena merasa jika sesuatu keluar dari hidung-nya.

Dan benar saja, hidung sialannya itu mengeluarkan darah segar kembali, perlahan tubuhnya terasa begitu lemah, pamdangannya mulai buram, cepat gadis itu mencari obat yang berada di nakas lalu segera dia minum .

Setelah merasa stabil, tangan gadis itu meraih tisu kering yang sengaja dia letak tepat diatas meja rias disampingnya lalu membersihkan darah yang keluar dari hidung nya itu.

Setelah bersih, Antariksa beralih menatap lirih kearah obat yang berada di genggamannya ini, kali ini dia menyadari..bagaimana sakitnya ketika memiliki obat dimana hidup kita bergantung didalamnya, seperti yang dia rasakan.

Gadis itu hanya mampu tersenyum kecut, dia tak akan pernah menyalahkan tuhan atas Hidup yang jauh dari kata bahagianya karena dia percaya :

Bahwa tuhan tidak akan memeberikan cobaan melebihi batas kemampuan hamba-nya. Dan suatu saat..pasti tuhan akan memberikannya bahagia yang selalu dia nantikan karena dia tahu bahwa tuhan itu adil.

ઈઉ ˚𝅄

Orang terlahir didalam keadaan keluarga yang berbeda, ada yang memiliki keluarga harmonis, dan berantakan, ada yang terlahir menjadi orang kaya dan menjadi orang tak berada.
Ada yang terlahir dan hidup tanpa orang tua , dan ada yang hidup hanya satu orang tua, oleh sebab itu yang seharusnya kita mengeluh pada tuhan atas takdir yang kita dapatkan.

Seharusnya kita bersyukur walaupun semua terasa begitu menyakitkan.

Seperti Antariksa contohnya, gadis itu bersyukur dengan segala luka yang ditakdirkan untuknya.

Gadis itu tak henti-hentinya mengucap syukur , bahwa dia masih diberikan kesempatan untuk tetap hidup dan masih dapat melihat keharmonisan keluarga kecil yang tengah memakan sarapannya dari tangga walaupun tanpa nya , bukan..bukan keharmonisan Itu yang sebenarnya dia syukuri, melainkan dia masih bisa melihat wajah kedua orang tuanya walaupun hangatnya tak dia dapatkan.

Tidak masalah, karena baginya, melihat mereka berdua saja sudah cukup meski mereka selalu memberinya luka.
Gadis itu tak berhak membenci orang tua yang sudah melahirkan dan membesarkannya hanya karena hal itu, itu sebabnya , antariksa tak pernah membenci
Kedua orang tuanya.

Verin yang menyadari kehadiran anak majikannya itu menyapa dari bawah, "eh non, selamat pagi, non ..ayo sarapan" ajak verin pada gadis yang tengah tersenyum pada-nya.

"Pagi bi, antsa lagi ga selera makan, lagi pula kalo antsa makan ntar anak kebanggaan papa sama mama ga mau makan lagi, jadi antsa pergi aja ya?" Ujar gadis itu dengan nada yang cukup dia tinggikan dengan maksud supaya orang yang berbahagia sarapan itu mendengar.

"Jangan dong non, kalo gitu bibi bawain roti sama susu ya?" Gadis itu mengangguk setuju.

ઈઉ ˚𝅄

" Yaelah! Gitu doang nangis lo ! Diri! Tadi mulut lo yang paling pedes ngatain gue ga tau malu ngelawan guru, ayo! Diri Chantika putri kirana yang tersayang" Antariksa berucap sembari mengelus lembut wajah korbannya yang sudah berlumur darah akibat di hantam Tembok olehnya.

Tubuh gadis itu sudah gemetaran hebat, dia menyesal sudah menghidupkan kobaran api hingga menyambar amarah gadis yang baru saja dia caci tadi.

"M-maaf An, gue janji, ga akan kayak gitu lagi"

Antariksa tertawa puas, "gitu dong cantik"

Setelahnya, antariksa melepaskan tubuh chantika yang langsung terjatuh.

Ketika antariksa hendak keluar dari ruangan kosong itu, suara langkah kaki terdengar mendekat, tak lama pintu yang semula terkunci terbuka begitu saja memunculkan siswa-siswi dan guru-guru yang ikut heboh dengan apa yang baru saja diperbuat.

"Astaga.., gila nih cewek, dia main kekerasan sama seangkatannya"

"Iih, serem banget si an"

Mulanya gadis itu tak menghiraukan tanggapan - tanggapan mereka tentangnya, namun, sebuah suara membuat antariksa terpaksa menoleh.

"Ikut saya ke kantor"

ઈઉ ˚𝅄

Sepulang dari sekolah, tubuh antariksa dibuat semakin lelah ketika harus menghadapi kemarahan ryan yang tau tentang timdakan yang baru saja dia lakukan.

Yaitu, merundung teman seangkatannya sendiri atas kasus sepele.

Bugh..

Ryan menghantam kepala antariksa berkali-kali tepat mengenai tembok .

Sekarang, tembok yang semula berwarna cream itu sudah bercampur dengan warna merah akibat darah nya yang terus keluar dari kepala nya.

Berkali-kali Antariksa memohon ampun , namun laki-laki tempramental itu semakin menghantamkan kepalanya bak memukulkan es batu ke dinding.

Miris, itulah takdir yang digariskan untuknya.

Alhasil, gadis itu hanya mampu tersenyum menerima segala luka yang semakin menjadi jadi.

Angkasa & Luka [SELESAI]Onde histórias criam vida. Descubra agora