2. Kakak-Adek!

53 15 6
                                    


"Sore, kak Yoongi!" sapa Hyeji ketika ia sudah berdiri di depan pintu rumah Yoongi, tersenyum sangat lebar hingga kedua matanya nyaris terpejam.

Yoongi yang terkejut itu akhirnya ikut menyapanya, "oh—sore dek," ucapnya, "tumben mampir? ada yang bisa gue bantu?" tanyanya memastikan.

Hyeji dengan antusias yang menggebu-gebu akhirnya mengangguk semangat, "IYA! ADA BANYAK!"

"Oh, Apa?"

"Bisa minta tolong anterin beli buku nggak, kak? tadi aku disuruh bunda buat minta tolong ke kak Yoongi kalau lagi nggak sibuk, kata mama kak Yoongi kemarin ke aku, tante setuju kalau aku dititipin ke kak Yoongi..." ucap Hyeji takut-takut.

Yoongi garuk kepalanya yang tidak gatal, bingung. Sejak kapan mama-nya bilang begitu? dan jika benar, kenapa ia tidak diberitahu dulu, "...cuma beli buku aja?" tanyanya.

"Iya, sama makan kak, nanti biar aku yang traktir!" Hyeji terkekeh kecil.

Yoongi akhirnya menghela napas panjang, menyetujui ajakan Hyeji karna kebetulan hari ini jadwalnya kosong. "iya, boleh, gue mandi dulu ya, dek? lo tunggu di rumah aja, nanti gue jemput."

Pun membuat Hyeji tersenyum senang mendengarnya, ia lalu bergegas untuk kembali ke rumahnya yang hanya berjarak 5 langkah. Menunggu cinta pertamanya untuk datang menjemputnya.

Dan setelah menunggu kisaran 45 menit. Yoongi akhirnya menepati janjinya, mereka akhirnya bergegas untuk ke toko buku, berboncengan berdua dengan vespa hitam kesayangan Min Yoongi.

"Kak Yoon?!" ucap Hyeji setengah berteriak karena takut tidak dengar.

"Kenapa dek?" tanya Yoongi sambil sedikit menoleh ke spion, pas menampilkan wajah bulat Hyeji karena memakai helm seperti tempurung kelapa.

"Aku boleh pegangan pinggang kakak? aku kok rasanya mau jatuh ya, kakak kenceng banget bawa motornya, kayak lagi bawa ibu hamil mau melahirkan aja..." rengek Hyeji dengan wajah yang memelas.

Yoongi tertawa kecil, pertama kali ia tertawa karena ocehan tidak berbobot Lee Hyeji. "Iya, boleh." ucapnya, menyetujui.

Tanpa menunggu lama lagi, Hyeji langsung memegang pinggang Yoongi— bahkan lama kelamaan hampir memeluk perut lelaki itu.

Nyaman. Itu yang Hyeji rasakan saat ini. "Wangi banget ya cowokkku~~" guman Hyeji dengan senyum mesumnya.

Yoongi yang dipeluk seperti itu hanya bisa diam aja, tidak marah ataupun menikmati momen. Ia sepenuhnya menganggap jika Hyeji adalah gadis kecil, imut, mungil dan cerewet yang hanya cocok sebagai adik manisnya saja, karena kebetulan Yoongi sangat ingin sekali memiliki adik perempuan.

Ya namanya juga hidup. Kita saksikan saja apa yang akan terjadi di antara kakak adik ketemu gede itu.

[]

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jul 06, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Asam dan garam.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora