pengenalan tokoh

98 14 0
                                    

"Dirimu! sosok yang ku tunggu. Ya! Dirimulah jawaban dari setiap untaian doaku."
Kahfi

Raden Kahfi. Yang akrab disapa Kahfi adalah seorang santriwan dari pondok pesantren Darul Huda. Dia lahir dan tumbuh dikeluarga yang kaya dan disegani di lingkungannya. Namun kekayaan yang dimiliki orang tuanya,tidak membuat Kahfi buta akan dunia. Kahfi kecil sudah berkeinginan masuk pondok pesantren,namun karena mengingat dia yang masih amat belia, orang tuanya memutuskan memasukkan Kahfi ke pesantren ketika dirinya menginjak usia 13 tahun.
Kahfi kecil memang sangatlah berbeda dari teman-teman seusianya. Disaat teman-temannya bermain,Kahfi habiskan untuk belajar,disaat teman temannya masih meminta ke orang tuanya Kahfi kecil malah membantu bibinya menjaga toko dan hasil upah yang diberikan oleh bibinya dia gunakan untuk membeli kebutuhan sekolahnya. Ya begitulah Kahfi, meskipun orang tuanya kaya dia tetap hidup sederhana. Kahfi yang sudah 8 tahun berada di pesantren itu, diangkat menjadi abdi ndalem. Kahfi tak hanya tampan rupawan,namun dia juga dermawan dan sangat sopan serta selalu menjaga pandangan. Kahfi juga terkenal cuek dan irit bicara. Wanita mana si yang ga klepek-klepek. Author saja klepek-klepek dibuatnya.

"Argh dirimu yang tak sengaja kutemui waktu itu sepertinya telah mencuri sebagian dari hatiku!"
Khusna

Anindira Khusna. Orang orang biasa memanggilnya Khusna. Seorang gadis SMK,yang berkeinginan setelah dia lulus nantinya akan bekerja dan mencari uang untuk kehidupan pribadinya dan juga untuk kebahagiaan orang tuanya. Khusna merupakan anak bungsu, sehingga dia hasrus bekerja keras menanggung kehidupan pribadinya dan orang tuanya dengan dikejar-kejar umur orang tuanya yang semakin tua. Khusna memang hidup di keluarga yang pas pasan. Khusna kecil seorang yang nakal. Selalu bermain dengan teman sebayanya yang rata rata laki-laki, entah itu bermain di sawah ataupun dikebun. Khusna kecil tidaklah tomboi,hanya saja teman sebayanya yang rata-rata laki-laki itu membuatnya bertingkah pecicilan seperti anak laki-laki. Dan sampai sekarang dia SMK pun,masih tetap sama pecicilan!
Dibalik tingkah pecicilan Khusna,ada sisi lembut, penuh kasih sayang,humoris,konyol,dan cerewet. Tak ayal, teman-temannya yang laki-laki selalu dibuat geleng-geleng kepala melihat tingkahnya. Namun tak hanya itu,mereka juga gemass sendiri melihat tingkah Khusna. Tak jarang juga, teman-teman Khusna menjadi korban kejahilannya. Ya karena Khusna memanglah bocah jail.

Guruku Mas SantrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang