if i wanted to 41 [Lookism]

463 54 5
                                    

[Langit]







'TAP'

'TAP'

'TAP'

[Name] berjalan di lorong gedung ilhae anak perusahaan ke 3 dengan wajah pucat.

Setelah liburan kemarin ia langsung datang ke gedung ilhae untuk mengerjakan tugas-tugasnya membantu mengelola anak perusahaan.

Jika ditanya, jujur ia paham atau tidak, sebenarnya tidak, tetapi ia hanya datang kesana hanya untuk bekerja langsung dilapangan dan tidak mengerjakan berkas-berkas seperti yang biasanya di pegang oleh ketua  anak perusahaan.

Menguap lebar sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan, [name] berjalan dengan linglung karena merasa lorong di gedung ini tidak ada ujungnya.

'kok lama banget ya'

[Name] berhenti sejenak, melihat kekanan dan kekiri, menyadari bahwa lorong disini semakin gelap dan ia tidak mengenali lorong ini.

Karena biasanya lorong yang ia lewati selalu ramai dengan para bodyguard yang berjaga-jaga dimana-mana selama 24 jam tanpa henti.

Menatap aneh ke arah kanan dan kirinya karena ia mulai merasakan feeling tidak enak, [name] bisa saja berlari dan menjauh dari lorong itu, tetapi melihat keanehan yang tidak biasanya terjadi digedung ilhae membuat nya penasaran.

Tangan [name] membuka satu persatu knop pintu yang ada dilorong tersebut.

Tetapi tidak ada.

Hanya kegelapan dan kekosongan yang ia lihat, tetapi entah mengapa tiba-tiba ia mendengar suara teriakan yang tidak hanya dari satu orang tetapi ada banyak.

[Name] melirik ke arah salah satu pintu ruangan yang belum ia lihat, ia tidak berani membukanya karena dari luar, ada cahaya yang memancar dari ruangan itu.





Tepat setelah ia mengintip dari bolongan kunci, matanya membulat ketika merasa bahwa tatapannya beradu dengan seseorang dibalik pintu.

Tetapi entah kenapa perasaannya menjadi campur aduk, dengan cepat ia menutup kembali pintu-pintu yang tadi ia buka dan dengan cepat berlari keluar dari lorong itu.

Nafasnya memburu, padahal ia merasa ilhae bukanlah gedung yang horror atau semacamnya karena ia tahu orang-orang di ilhae adalah setannya.

Tetapi apa yang barusan ia lihat.
Ia tidak pernah tersasar sebelumnya, tetapi entah kenapa saat matanya tadi beradu dengan mata biru milik seseorang Jenmi tidak bisa berhenti merasakan rasa ketakutan, cemas atau marah yang tidak bisa ia deskripsikan.

'BRUAK'

"AKH-"

'HAP'

Mata [name] terpejam menunggu dirinya untuk jatuh saat merasa ia ditabrak seseorang yang lebih besar darinya.

Tetapi saat ia membuka matanya, tepat wajah seseorang yang ia kenali menatap nya khawatir dan tangan orang itu menahan pinggangnya agar tidak terjatuh ke lantai yang keras.

"Nona [name]... Apa yang anda lakukan disini?"

[Name] bernafas lega, ia pikir tadi ia akan jatuh.

Shaorung membenarkan posisi Nona mudanya agar bisa berdiri dengan benar, untung saja kaki gadis itu tidak terkilir.

"Terima kasih"

Shaorung mengangguk, membenarkan letak pin berwarna hijau metalic yang ada di kerah jas milik [name] yang hampir terlepas.

(END) 𝕴𝖋 𝖎 𝖜𝖆𝖓𝖙𝖊𝖉 𝖙𝖔 [𝕷𝖔𝖔𝖐𝖎𝖘𝖒 𝖝 𝕱𝖊𝖒𝖆𝖑𝖊 𝕽𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗𝖘] Where stories live. Discover now