Part 6 | Taruhan Adzlan

17 6 0
                                    

Hari-hari berlalu dengan begitu cepat, hubungan Abhizar dan Zyva semakin dekat, sampai-sampai jika orang yang belum mengenal mereka pasti akan menganggap kalau mereka berdua berpacaran karena saking dekatnya.

Setiap hari Abhizar pasti mengantar jemput Zyva, bahkan keluarga Zyva sendiri sudah menganggap Abhizar bagian keluarga mereka.

Sembari menunggu Abhizar tiba, Zyva memakan sarapan yang telah dibuatkan mamahnya. "Zy, kamu berangkat bareng Abhizar?" Tanya Andi - papah Zyva
"Iya pah"

Tak berapa lama kemudian terdengar suara bel rumah berbunyi, bi Minah yang merupakan asisten rumah tangga keluarga mereka bergegas membuka kan pintu.
"Assalamu'alaikum" salam Abhizar, Bi Minah mempersilahkan Abhizar masuk langsung saja Abhizar masuk lalu menyalami kedua orang tua Zyva
"Eh Abhizar, sini sarapan dulu" ajak Zyana mamah Zyva
"Enggak usah repot-repot Tan, terimakasih" balas Abhizar beralih menatap Zyva "Zy, kita berangkat sekarang?"
"Loh ko buru-buru banget? Sarapan dulu masih lama juga kan masuknya? Tanya Andi ikut bicara
"Udah si kak sarapan aja dulu, aku juga belum abis sarapannya." Ucap Zyva menengahi

Abhizar akhirnya menurut setelah dipaksa oleh mereka bertiga, cowok itu duduk di samping Zyva lalu ikut sarapan dengan khidmat.

🐼

"Belajar yang bener" titah Abhizar pada Zyva saat mereka tiba di depan kelas Zyva
"Iya ih, bawel" balas Zyva memanyunkan bibirnya kesal membuat Abhizar terkekeh
Setelah nya Zyva masuk ke dalam kelas Abhizar pun berlalu meninggalkan kelas gadis itu menuju kelasnya.

Di kelas Zyva ternyata sudah ramai yang datang di antara mereka ada Ririn yang sedang menunggu kedatangan Zyva. Zyva pun bergegas menuju gadis itu.
"Hai Zyv." Sapa Ririn
"Hai juga" balas Zyva sembari mendudukkan dirinya di bangku sebelah Ririn.
"Zy, gue perhatiin lo makin deket aja sama kak Abhizar, kalian jadian?" Tanya Ririn penasaran
Zyva terkejut. "Hah? Enggak" jawab Zyva
"Banyak yang bilang kalian pacaran"
"Apa si Rin, enggak itu cuma gosip anak-anak doang"
"Bener nih?"
"Iya, kenapa si emang?" Tanya Zyva penasaran dengan temannya itu
"Eh, nggak apa-apa" balas Ririn menyengir
Setelah nya kelas dimulai saat dosen memasuki kelas.

🐼

Bel istirahat berbunyi nyaring, para mahasiswa dan mahasiswi yang sudah merasa penat dengan mata kuliah langsung berhamburan menuju kantin, begitu pun dengan Zyva dan Ririn yang bersiap ke kantin

Mereka berdua langsung bergegas ke kantin karena perut yang minta segera untuk diisi. Saat sedang di perjalanan menuju kantin, seseorang menarik tangan Zyva. "Ikut gue" ucap orang tersebut menarik tangan Zyva
"Eh apa si lo kak, main tarik-tarik tangan Zyva kaya gitu." Bukan Zyva yang balas melainkan Ririn
"Gue minjem teman lo sebentar" balas Adzlan

Zyva yang tak siap akhirnya ikut ketarik Adzlan, ternyata kakak tingkat nya itu membawanya ke lapangan basket yang ternyata di sana sudah ramai yang akan melihat pertandingan, Zyva sempat berpikir untuk apa kakak tingkat nya itu membawanya kesini?

"Gue bawa dia, yang menang bisa dapetin dia" ucap Adzlan kepada seseorang yang Zyva yakini sebagai musuh Adzlan
"Boleh juga nih cewek" Balas Alex menatap Zyva dari atas ke bawah
Zyva yang mulai paham langsung angkat bicara, "tunggu," ucap Zyva "maksud lo apa kak? Lo mau jadiin gue taruhan lo?" Tanya Zyva menatap sangar ke arah Adzlan
"Kenapa? Lo nggak mau?" Tanya Adzlan yang tak peduli dengan tatapan marah Zyva. "Tenang aja gue bakal menangkan permainan ini dan lo bisa jadi pacar gue"

Zyva mendengar perkataan Adzlan langsung menampar pipi cowok itu membuat semua yang melihat menatap tak percaya pasalnya tak ada yang berani menampar seorang Adzlan Arkarna Al-Farezel, dan Zyva pun tidak memperdulikan tatapan mereka, gadis itu sangat marah dijadikan taruhan seperti itu, ia tak paham dengan isi pikiran kakak tingkat nya kenapa Adzlan berbuat seperti itu kepada Zyva? Ia tidak pernah berbuat salah kepada cowok itu.

Zyva menatap Adzlan. "Lo gila? Lo pikir gue cewek apaan? Jangan mentang-mentang lo ganteng, lo keren, lo bisa perlakuin cewek semau lo!" Ucap Zyva menggebu, gadis itu tidak bisa mengontrol emosi nya lagi. "Lo pikir gue suka sama lo? Lo pikir gue kaya cewek-cewek yang ngejar-ngejar Lo? Enggak kak gue justru benci sama lo setelah gue tau lo kaya gini." Ucap Zyva dengan air mata yang mulai jatuh.

Segera Zyva pergi dari sana, ia sudah muak melihat Kakak tingkatnya itu. Sedangkan Adzlan diam membeku, sebelumnya belum ada cewek yang menolaknya apalagi sampai berani menampar nya seperti yang telah dilakukan Zyva, biasanya cewek-cewek akan melakukan apapun untuk mendapatkan hatinya, namun Zyva berbeda, ada sedikit rasa bersalah dalam hati Adzlan setelah melakukan hal tersebut pada gadis seperti Zyva.

🐼

















Akhirnya bisa mulai mengetik lagi

Ayo kakak² adik² saudara² sekalian berikan vote dan komen kalian biar aku tambah semangat ngetiknya😊


Happy reading kawan >⁠.⁠<

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang