Chapter 4 : Berkelana

316 31 3
                                    

Pagi ini Y/n sudah berada di kediaman kupu-kupu untuk mengobati luka-luka nya.

Shinobu-chan, bagaimana keadaan Y/n? Apa dia baik-baik saja? " tanya Kanae dengan perasaan yang bersalah dan khawatir.

" Nee-san tidak perlu khawatir, Nee-chan pasti akan baik-baik saja "

'Mungkin', batin nya dengan tersenyum.

Kanae tidak bisa tenang sekarang. Dia takut jika Y/n tidak bangun. Dia takut kehilangan keluarganya lagi.

Seseorang menyentuh pundak Kanae, membuat sang empu menoleh. Ternyata orang itu adalah Shinazugawa Sanemi, sang pilar angin.

" Tenang kan dirimu, Kanae! Adik mu pasti akan baik-baik saja. Sekarang kau harus istirahat, aku akan menemani mu " Kanae mengangguk, dan pergi di ikuti oleh Sanemi.

Shinobu menatap kedua punggung yang perlahan menghilang dari pandangannya. Ia menatap Y/n yang masih terbaring lemah di tempat tidurnya. Tatapannya menjadi sendu.

" Berjuanglah, Nee-chan! " gumam Shinobu dengan tersenyum tipis.

Ia pun berjalan keluar, meninggalkan Y/n sendirian. Helaan nafas terdengar darinya setelah menutup pintu itu.

Sudah 3 bulan Y/n tidak sadar kan diri. Setiap hari pasti akan ada yang berkunjung untuk melihatnya dan mengajak nya bicara. Meskipun mereka tahu kalau tidak akan ada respon darinya.

1 minggu kemudian~

Kedua mata indah itu akhirnya terbuka, ia berusaha menetralkan penglihatannya. Ia melihat ke kanan dan ke kiri. Tidak ada siapa pun. Gadis itu perlahan mulai berusaha menduduk kan dirinya.

Melamun adalah hal yang pertama kali dilakukan oleh Y/n saat ini. Kemudian ia bangkit dan berjalan untuk menuju keluar. Perlahan tapi pasti. Gadis itu pun akhirnya berhasil meskipun ia sempat kali terjatuh.

'Langit mendung, apa terjadi sesuatu sehingga alam ikut bersedih?', batinnya dengan menatap langit.

Ia duduk di rumput-rumput untuk melakukan latihan konsentrasi. Meskipun baru saja bangun, tapi, ia sudah mau melakukan latihan, ya... tapi, itu bukan hal yang mudah.

'Apa aku pergi atap saja ya? Sepertinya bagus untuk melatih konsentrasi', batin Y/n.

Ia melompat tinggi, dan Hap! Y/n sudah berada di atap, dan mulai duduk bersila.

Shinobu POV

Hari ini aku pergi ke arah ruangan Nee-chan untuk melihat perkembangannya. Namun, saat aku membuka pintu fusumanya, dia tidak ada di tempat tidurnya.

Aku panik. Aku mengobrak-abrik seluruh ruangan itu. Tetap saja tidak ada. Aku pun memutuskan untuk melihat keluar, karena jendelanya terbuka. Saat di luar pun aku juga tidak menemukannya. Tapi, aku melihat bayangan seseorang di atas atap ruangan Nee-chan. Ketika berbalik ternyata dia ada di atas sana.

" Ara ara kau membuat aku sangat panik Nee-chan " gumam ku dengan tersenyum mematikan. Perempatan di dahi ku pun muncul.

" Nee-chan!! " teriak ku.

Shinobu POV End

Y/n mendengar seseorang memanggilnya, lantas saja ia membuka mata dan melihat ke bawah. Ternyata adiknya menyuruhnya turun. Ia pun melompat untuk turun.

Saat ia sudah berada di hadapan Shinobu, sang adik mulai menceramahinya.

" Shinobu, kenapa kau marah " tanya Y/n dengan wajah datar miliknya.

Butterfly's Sister [ Shinazugawa Sanemi x Reader ]Where stories live. Discover now