Awal pertemuan

20 2 0
                                    


"YANG UDAH NGERJAIN FISIKA BAGI JAWABANNYA APA BISA?!" Kata pria berambut pink dengan wajah paniknya. Kamis pagi dimulai dengan teriakan menggema para murid kelas XI:A. Si Botak (guru fisika) semalam memberikan tugas dadakan lewat group chat kelas dan sukses membuat satu kelas kalang kabut.

Hanya satu orang yang terlihat tidak peduli dengan teriakan teman sekelasnya. Dia Taehyun, tepatnya Taehyun Pandhu Bumantara. Si jenius tapi ansos, sekalinya berteman malah sama berandalan.

Yeonjun Sabesta, berandal yang ngga naik kelas 2 kali. Satunya Kai Sandykala, tukang palak tapi berwajah malaikat. Terakhir Soobin Altair, ketua kelas sekaligus pacar Yeonjun, ikut kemana-mana buat jagain pacarnya biar ngga godain siswi-siswi.

Disaat tengah seisi kelas sedang ribut masalah tugas, tiba-tiba pintu kelas terbuka dan membuat satu kelas terkejut dengan tidak elitnya. Ada yang terjungkal dari meja, terinjak tali sepatunya sendiri, bahkan ada yang reflek terkentut.

"Ada apa ini ribut-ribut? Cepat duduk ditempat masing-masing" Ternyata itu pak Kepala Sekolah, bukan si guru Fisika. Setelah anak-anak mulai duduk rapih, masuklah satu remaja yang sepertinya murid baru.

"Oke anak-anak, perkenalkan ini teman baru kalian, ayo nak perkenalkan dirimu"

"Halo, aku Beomgyu Harsa Bentala. Salam kenal semuanya, semoga kita bisa jadi teman baik" Rambut sebahu dengan pita kecil di sela rambutnya, senyum manis ditambah pipinya yang merona malu, orang mana yang tidak akan jatuh cinta?

"Baik nak Bentala, kamu bisa duduk di sebelah Bumantara. Yang mau tanya-tanya atau berkenalan dengan Bentala silahkan, jam pertama bapak kosongkan"

Kelas langsung ricuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang 90% nya tidak jelas.

"No WA mu berapa cantik?"

"Alamatnya dimana? Mau ketemu camer nih"

"1×1 berapa? Iya betul I love you too"

"Punya pacar ngga?"

"Pak, tugas fisika nya gimana?"

Tepat setelah pertanyaan itu terlontar dari mulut Taehyun, seisi kelas langsung memandangnya dengan tatapan tajam. Bahkan Beomgyu ikut melihatnya.

"Bumantara, jam pelajaran Pak Botak saya kosongkan, pak Botak tidak masuk hari ini, kucingnya melahirkan"

Tiba-tiba beomgyu berjalan ke arah Taehyun, setiap langkah kakinya diikuti oleh pasang mata seisi kelas yang gemas dengan setiap gerak-geriknya.

"Kamu Bumantara? Hai aku Beomgyu Harsa Bentala. Aku boleh duduk disini?"
Sambil mengulurkan tangan dan tersenyum manis, dia meminta izin kepada si pemilik bangku.

"Jangan panggil gua pake marga, gue Taehyun. Iya lo boleh duduk disini"
Ia gapai tangan beomgyu dan dalam sekejap dia sudah berada di pangkuan Taehyun, seakan lupa dengan eksistensi murid sekelas dan Kepala Sekolah yang melongo melihat adegan tersebut.

"Taehyun, ngapain?"

"Tadi izin duduk disini kan?"

"Maksudnya disebelah, situuu"

"Tadi bilangnya disini, tangannya nunjuk paha gue"

"Ih itu ngajak salaman!"

Kriiiinggg!

"Oke anak-anak, jam pelajaran keempat saya kosongkan juga. Yang mau jajan silahkan jajan, yang lagi pangku-pangkuan tolong hentikan!"

"Makasih pak, yok cabut ges, engap gue disini" Satu-persatu mereka keluar dan meninggalkan dua remaja yang masih pangku-pangkuan.

"Taehyun, aku mau jajan"

"Gue temenin ya?" Tanpa menunggu jawaban beomgyu, Taehyun langsung menggandeng tangannya dan keluar kelas.

                                       ***

"Capek banget, tiap hari emang serame ini ya?"

"Namanya juga kantin gyu, ya pasti rame"

"Iya juga ya"

Setelah itu hening, mereka menikmati makanan yang telah mereka pesan dengan tenang. Taehyun dengan bakso nya dan Beomgyu dengan mie ayam nya. Dan tanpa mereka sadari, benang merah diantara mereka mulai terhubung.

                                       ***

Jam selanjutnya, dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, yang diajar oleh guru favorit siswi, pak Chris Bang. Siapa yang tidak akan terpikat dengan ketampanan si guru muda satu ini? Bahkan Beomgyu yang notabenenya murid baru pun langsung terpesona.

Sedari tadi, tak henti-hentinya ia memuji ketampanan guru tampan satu itu, sampai Taehyun merasa jengah.

"Beom, berisik!"

"Apa sih Tae? Pak Chris tuh ganteng tau"

"Iya ganteng, tapi bisa stop mujinya? Berisik!"

"Gausah dengerin apa susahnya?"

"Ekhm! Yang dibelakang sudah selesai musyawarahnya? Kalau belum silahkan dilanjutkan diluar saja"

"Engga pak! / Engga pak!" Mereka menjawab serentak dengan kepala yang tertunduk, dan menahan rasa terkejut.

"Oke untuk tugas buka halaman 56, dikerjakan sekarang, saya ada urusan. Kalau sampai jam terakhir saya belum masuk jadikan pr saja, dikumpulkan kamis depan"

"Baik pak!"

"Tae, habis ini mapel siapa?"

"Lo nanya mapel tapi pake siapa? Aneh lo Bas"

"Iya maaf, maksudnya yang ngajar siapa?"

"Seni budaya, Bu Yeri"

"Bu Yeri lagi hamil kan? Pasti ngga masuk"

Pihak yang ditanya hanya mengedikan bahunya tanda tak tahu, sedangkan Beomgyu yang sedari tadi menyimak hanya bisa memasang wajah bingung.

"Tae, dia namanya siapa?" Tanyanya sambil menunjuk si pria berambut pink.

"Yeonjun Sebasta Ranjaya"

"Kalo yang itu?" Tanyanya lagi sambil menunjuk pria berambut pirang.

"Kai Sandykala Kamal"

"Kalo yang disampingnya Yeonjun?"

"Soobin Altair Semesta, ketua kelas, dia juga pacar Yeonjun"

Dia mengangguk, dan terus mengangguk setiap Taehyun menjawab satu-persatu pertanyaan yang terucap dari bibirnya. Hingga akhirnya satu kelas pun telah diabsen oleh Taehyun.

Sedangkan 3 serangkai berandal yang menyimak percakapan Beomgyu dan Taehyun, dengan mulut menganga dan mata melotot kebingungan. Mereka menyadari, untuk pertama kalinya, Taehyun terbuka dengan orang yang baru dikenalinya.

                                       ***
                                       TBC.

Maaf ya, untuk visualisasinya beda sama yang udah aku kasi di bab Tokoh. Tapi aku kasi keterangan biar kalian gampang bayanginnya.

Beomgyu : 0X1 , Taehyun : GBGB , Yeonjun : Blue hour , Soobin : GBGB , Kai : 0X1 .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aksara Sang BentalaWhere stories live. Discover now