Masalah Jemput

29 2 0
                                    

"Kantin ayo."

"Bentar, Ya." Alle memasukkan bukunya ke dalam tas. Setelah itu mereka bertiga menuju kantin dan langsung menuju meja yang disana sudah ada Kaffa, Denta, Darren, dan Reyna.
"Yang abis jadian, traktir."ucap Raya sambil menggebrak meja pelan.
"Ogah, Lo semua mah mau morotin gue."
"Dih, ga boleh pelit, kalo traktir hubungan Lo langgeng, gue jamin."

Denta mencibir. "Silahkan pesen, gue bayar."
"Yesss." Raya melompat kegirangan.
"Semoga langgeng."ucapnya.

Yang lain juga turut memesan, begitu juga dengan Alle.

"Le, awas aja Lo, pesen seperlunya jangan mentang-mentang ditraktir semuanya di pesen, ga dimakan juga."ujar Denta memperingati.
"Diem deh."sewot Alle.
"Pesen aja yang banyak, Le."sambung Kaffa membuat Denta menjitak pelan kepala Kaffa.
"Abang adek sama aja."gumamnya.

Tak lama pesanan mereka datang. "LE?!"
"Yang bener aja..."

Denta menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. 2 piring batagor, 2 gelas teh manis, 3 risol mayo, 2 piscok.
"Ikhlas ga si?"sindir Alle.
"Bukan masalah ikhlas nya, habis ga? Sayang kalo ga dimakan."balas Denta sewot.

Alle tidak memperdulikan perkataan Denta dan memulai makan makanannya.
"Kenapa mau?"tawar Alle saat melihat Katya menatapnya.
"Ngga, cuma mau liat aja."

Kan, kan, baru saja makan 1 piring batagor, sama 1 risol mayo udah kekenyangan.
"Mampus, gamau tau harus dihabisin."ucap Denta. Alle menatap memelas kepada Kaffa.
"Apa? Gue udah punya banyak jajan."
"Abang mah."
"Yaudah kan bisa buat istirahat kedua."

"Batagor nya, dihabisin sekarang."ucap Darren ikut-ikutan.
"Kenyang, Yen, mau bantu?"
"Sini."

Mata Alle berbinar. "Terimakasih Ayenn."
Ayen membantu menghabiskan batagor itu, untuk risol dan piscoknya Alle bawa ke kelas untuk istirahat kedua nanti.

"Ke gue?"
Alle menatap Denta bingung. "Apa?"
"Gue yang traktir, ga bilang makasih ke gue?"
"Makasih." ucap Alle dengan senyum yang dipaksakan.
"Duluan, bye Ayen."

Alle masih sangat senang karena Darren membantunya, ia kembali ke kelasnya mendahului Raya dan Katya.

•••••••

"Ayah mana sii?" Alle mulai menghentakkan kakinya kesal, sudah setengah jam Alvarez belum datang juga, siswa juga hanya tinggal beberapa saja, salah satunya Alle.

"Ayahhh, ayah dimana?" Akhirnya Alle menelpon.
"Eh, ya ampun, maaf sayang, ayah masih dikantor ini ada rapat lagi."
"Maaf sayang maaf, kamu naik taxi online ya?"
"Yaudah." balas Alle singkat.

"Tau gitu dari tadi pesen taxi aja."

Tin

Alle menatap motor yang ada di depannya.

"Ngapain Lo?"tanya Alle kepada Denta, iya itu Denta.
"Jemput lah."jawabnya dengan jutek.
"Gue ga nyuruh jemput."Alle bingung.
"Bunda yang nyuruh."
"Hah? Bunda?"

'Aduh, kok bisa sih, gue lupa belum kasih tau bunda Denta udah punya pacar.'

"Gausah deh." Alle menolak.
"Gue udah disini, cepet naik."

Dengan terpaksa Alle menaiki motor Denta. "Emang Kaffa kemana si?"
"Ya gatau, ngapel kali."

"Ini gapapa kan? Cewe Lo?"
"Apaan si, ya ga lah."

Alle meringis mendengar jawaban Denta yang lebih jutek.

•••••••

"Bunda, asal bunda tau ya, Denta itu udah pun-"
"BUN, SINI SEBENTAR." Alvarez tiba-tiba memanggil nya.
"Denta udah apa?" Zoe bertanya.
"Pacar."

"Terus?" Zoe berdiri dari duduknya.
"Ya jangan suruh dia jemput-jemput aku lagi."
"Iya deh, maaf."

Denta
Sibuk ga?

Me
kenapa?

Denta
Main yu

Me
sama yang lain?

Denta
Berdua

Me
sinting Lo

Denta
Apaaaaaa

Me
main ya sama pacar Lo lah, ngapain ajak gue, kocakkkkkk

Denta
😃😃😄😁

Me
GWS bang🙏🏾

"Aneh Denta, Denta, kalau ketauan gimana dikira selingkuh kali, mana berdua, ya walaupun udah ijin, tetep aja anjir gue ga mau, ogah dikira perebut pacar orang."
"Amit-amit dah." Alle pergi menuju kamarnya.

•••••••

"Ayo yah."
"Itu Denta udah ada di depan, Le." Kaffa berkata sembari mencari kunci motor nya. Tumben belum berangkat.
"Hah?"
"Gamau ah, aku berangkat sama ayah aja."

"Loh? Denta udah disini kok."ucap Alvarez.
"Kan Alle ga nyuruh."
"Ya tapi kasian dia udah kesini masa ditolak." Alle menghela nafasnya panjang. Lalu pergi ke luar dan memakai sepatu setelah nya ia mendekat ke Denta.

"Gausah jemput lagi deh."kata Alle to the point.
"Kenapa?"
"Ya Lo punya pacar, Ta, lebih bermanfaat Lo jemput pacar Lo."
"Orang Sheira gamau dijemput, sumpah ga boong." jawab Denta.
"Lagian Sheira juga selalu berangkat sama tetangganya, cowo lagi."lanjutnya.

"Dih, Lo ngajak gue cuma buat bales dendam ya? Cuma buat nunjukin ke Sheira, 'nih gue juga bisa ngajak cewe', gitu?"
"Ya ga lah!" Alle berjengit kaget saat Denta menjawabnya dengan keras.
"Ehh sorry, sumpah tapi ga gitu, gue kan emang selalu jemput Lo."

"Besok ga usah."ucap Alle final. Ia lalu menaiki motor Denta.

✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

HAIII, WELCOME BACK

Never FallDonde viven las historias. Descúbrelo ahora