07. Bertemu kembali.

397 30 4
                                    

Yoshi membuka perlahan mata nya, ia menatap sekitar. menemukan ruangan yang tak asing dengan seorang lelaki manis sedang duduk di depannya. Asahi. ia tersenyum kala Yoshi menatap nya.

"Hai, apa kabar?"

"Sa?"

"Iya, aku Asahi."

Ia tersenyum tipis, perlahan dirinya mencoba mengubah posisi nya menjadi duduk dan memeluk Asahi. menyalurkan rasa rindu masing masing setelah Yoshi membaik.

"Siap? Kenapa keliatannya masih takut Kak?"

"Aku takut dia gitu lagi, masih jelas banget aku inget dia pukulin aku, bilang aku murahan, jalang, bajinga—"

"Kak, dia lagi di bawah pengaruh alkohol. Coba ketemu pelan pelan ya? Hubungan kalian mulai renggang. Aku bakal ada disisi kakak. meskipun Junghwan nyeret aku nyuruh buat keluar."

Hatinya menghangat mendengar penuturan Asahi.  Dengan sabar Asahi memapah Yoshi sembari memberikan seribu kata penenang karena merasa tangannya bergetar.

"Abis ini Junghwan pasti pulang. aku ke dapur dulu ya?"

"Sa— aku-"

"Kak, Ada aku."

"Aku takut Sa, aku ga mau." Ucap nya, terdengar bergetar. Membuat Asahi memasang wajah suram. Ia masih tak percaya adik nya yang sangat ia sayangi membuat lelaki manis ini babak belur bahkan trauma yang dalam.

"Kak, tenang oke? Bilang dia apain kamu. aku bakal maju."

Yoshi hanya diam, mencoba menahan semua rasa sakit dihatinya. Ia masih takut bertemu Junghwan. Apalagi semua kejadian itu tak pernah bisa ia lupakan.

"Tenang ya? Aku tinggal bentar."

"Iya." cicitnya, sembari berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Setelah kepergian Asahi ia sedikit tenang. Mencoba mengalihkan rasa takut dengan bersenandung atau mencuri pandang sekitarnya. Setidaknya agar dirinya tak terlalu merasa takut.

Tak!

Ia reflek bangun dari duduknya, terdengar gerutu an Junghwan yang membuatnya takut dan sedikit.. Rindu. ia rindu suara berat Junghwan, namun ia masih sangat takut mendekati nya.

"Sialan, udah mana itu mobil babik ga pelan pelan, gue sumpahin kena air comberan! ngese— kak?" Ucapannya terhenti, memanggil seseorang di depannya yang tengah menunduk. terlihat bahu nya bergetar.

"Kak Yoshi! dia udah— Dek?"

"Hyung? Ini?" Ardhan terdiam seribu bahasa, ia belum membaca lengkap novel ini. Oh, kau bodoh. Tapi setidaknya dirinya tahu tentang Junghwan yang membabi buta menghajar Yoshi. Baiklah, waktunya dirinya berakting daripada jiwa Junghwan menghujatnya dengan seribu kata kata mutiara.

"Kak." Panggil Asahi.

"Hwan— ini aku."

Junghwan memasang wajah shock nya. ia mencoba untuk mendekati Yoshi yang masih menatap ke bawah. Takut, semua memori kembali muncul di otaknya.

"Kak Ochi? Kakak— Wawan kangen.." Lirihnya.

"Ochi juga, tapi Ochi takut Wawan mukul—"

"Maaf.."

Junghwan segera memeluk Yoshi, air mata nya terjatuh, kaki nya melemas. sosok yang telah menghilang selama berbulan bulan yang sangat ia rindukan kembali muncul di depannya. Setelah ini ia berjanji akan menjaga Yoshi, walaupun dalam jiwa Ardhan sekalipun.

"Maaf kak, makasih. Maafin Wawan." Ucapnya.

Yoshi mengangguk, dengan ragu mencoba membalas pelukan Junghwan. Sedari tadi ia terus mencoba untuk menyakinkan dirinya sendiri. Mencoba memberanikan diri nya untuk menatap dan membalas pelukan Junghwan seperti dulu.

"Ochi maafin Junghwan."

Asahi tersenyum, ia menatap sayu sang Adik. berharap ia tak akan pernah lagi membuat Yoshi seperti ini. Hatinya sudah hancur melihat Yoshi yang berusaha melawan rasa takut nya sedari tadi. ia tak mau sang adik menyia nyiakan Yoshi.

"Hyung, makasih."

"Jaga Kak Yoshi hwan, Hyung ga akan segan segan buat hajar kamu kalau ini terjadi buat kedua kali nya. Hyung ga peduli siapa yang hancur." 

Junghwan tersenyum, ia mengangguk dan melepaskan pelukannya. menatap Yoshi yang terlihat masih sedikit ketakutan.

Indah tapi menyiksa.

hanya itu yang mampu Junghwan ungkapkan, Yoshi itu indah. tapi ia tersiksa melihat si manis yang tengah melawan rasa takutnya.

"Kak, kalau kakak masih takut silahkan jauhin Junghwan. Wawan gak mau Kakak makin trauma."

"No! Ochi ga takut! Ochi kangen Junghwan!" Balasnya, ia menubrukan tubuhnya ke dalam pelukan sang dominan. Rasa takutnya hilang, berganti bahagia karena bisa melawan traumanya. Hanya sedikit, tapi Yoshi senang.

"Ochi kangen pelukan nya Wawan." cicit si manis yang membuat sang dominan terkekeh.

Siapapun lupakan sesaat soal Asahi. ia tak peduli menjadi nyamuk di saat romantis sang adik. Ia senang Junghwan Dan Yoshi bisa kembali bersama. Entahlah, tapi semoga ini terakhir kali nya. Asahi hanya perlu mengurus Wonyoung sekarang. Wanita itu sampai saat ini masih menghilang. Asahi bersumpah tak akan pernah memberi maaf sekecil pun dari hatinya untuk wanita itu.

















"Hyung bby seneng kamu bisa gini lagi dek." Lirih Doyoung, ia mematung di belakang Asahi sedari tadi. Senyum tak pernah luntur dari wajahnya. 





























next or stop?


TRANSMIGRASI [Hwanshi, ft. So Family]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang