AFFERO 01 - A Relationship

65 27 133
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mentari pagi memang selalu menghangatkan hati. Apalagi jika ditemani dengan sang pujaan hati.

Setidaknya, itulah yang tengah dirasakan Fero saat ini.

Senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya itu membuat pemuda tersebut berkali-kali lipat lebih bersinar dari biasanya. Di sampingnya ada Dyezra, sang pujaan hati yang tengah fokus pada buku di tangannya. Bahkan gadis itu sampai tidak sadar jika dirinya terus diperhatikan oleh sang pemuda.

"Sayang," panggilnya.

"Apaan?"

Respon yang terkesan cuek itu membuat Fero langsung berdecak kesal. Ditariknya buku itu dengan paksa hingga membuat sang empunya terperangah dan beralih menatapnya dengan tajam.

"Balikin!"

"Enggak, siapa suruh cuekin gue."

Melihat Fero yang tampak merajuk membuat Dyezra menggigit bagian dalam mulutnya lantaran merasa gemas dengan tingkah pemuda itu.

"Fero, gue harus belajar buat ulangan susulan."

Dyezra harus bersabar sedikit lagi saat Fero justru tak merespon perkataannya. Ia memang ada ulangan susulan setelah hampir dua minggu tidak masuk sekolah untuk pemulihan tubuhnya. Luka tembaknya pun sudah hampir sembuh, tapi bekas luka itu tidak akan mudah hilang begitu saja.

Sama seperti luka yang membekas di hatinya karena Tragedy Zenius Camp waktu itu. Devano sudah mendekam di dalam penjara, sementara Devina dipindahkan ke luar negeri oleh orang tuanya. Hal itu sedikit memengaruhi pikirannya akhir-akhir ini. Dirinya masih tidak menyangka kalau Devano dan Devina melakukan hal seperti itu padanya, bahkan sampai melibatkan Nindi di dalamnya.

Kemudian Aretta, gadis itu masih dalam masa skors. Dia juga termasuk korban karena Devano mengancamnya sehingga dia tidak dikeluarkan dari sekolah. Sebenarnya, Nindi yang meminta pada kepala sekolah agar mempertahankan Aretta di sekolah mereka. Dengan jaminan bahwa dia sanggup membuat gadis itu berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi nantinya.

"Lo 'kan udah pinter, Ra. Jadi nggak usah belajar lagi."

Perkataan Fero kembali menarik Dyezra dari lamunan sesaatnya. Ditatapnya sang pemuda yang tampak cemberut, bibir Dyezra sedikit tertarik ke atas.

Cup!

"Jangan cemberut gitu dong."

Fero sedikit gelagapan saat mendapat kecupan kilat di pipi kanannya itu, bahkan wajahnya sudah memanas sekarang. "Curang! Kalo kek gitu gimana gue mau marah sama lo!"

Kekehan kecil keluar dari bibir Dyezra. Disenderkannya kepalanya pada bahu Fero, lalu memeluk lengan pemuda itu dengan nyaman. Kedua sejoli tersebut tidak sadar akan tatapan iri yang dilayangkan para penghuni kelas XI MIPA-3 pada mereka.

AFFERO : The Secret of Galarzo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang