🦉Chapter 11 | Inner-Beauty

5.5K 319 292
                                    

🦉SEBELAS🦉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦉SEBELAS🦉

- Inner Beauty -

"Apa? Pertemuan kedua keluarga?"

Freyya melongo sekaligus kaget mendengar informasi dari ibunya barusan. Yang benar saja, keluarganya akan bertemu dengan keluarganya Gallan dan mereka sudah mengatur tanggal dan lokasi pertemuan.

"Ini gila! Benar-benar gila," komen Freyya sampai tidak bisa berkata-kata. Gadis itu tidak menyangka hanya dengan satu kali Dinner Date, orang tuanya dan orang tua Gallan langsung mengambil keputusan untuk menjadwalkan aganda pertemuan kedua keluarga.

"Kadang kala, memang perlu sedikit kegilaan untuk menapaki jalan hidup selanjutnya, Freyya," tukas Tuan Hengky menimbrung di sela-sela kegiatannya membaca berita lewat tablet-nya.

Freyya yang ada di ruang tengah pun berjalan menghampiri kursi santai ayahnya itu. "Mempertemukan kedua keluarga sudah terlalu ke arah yang serius, Pa. Memangnya Freyya mau cepet-cepet dinikahin? Ini bener-bener nggak lucu, Pa, Ma," tegasnya. Kali ini Freyya cukup panik, kedua orang tuanya seperti main melancarkan segalanya tanpa persetujuan dirinya.

"Ya tentunya tidak, Freyya. Menikah tahun ini akan terlalu cepat buat kamu," komen Tuan Hengky lagi. "Semester ini kamu masih sedang menyusun tugas akhirmu. Papa juga tidak ingin fokus kamu terbagi-bagi."

"Nah, itu Papa tau. Kenapa malah pakai ngadain acara pertemuan dua keluarga segala, sih?" Freyya menghela napas panjang.

"Tadi Mama kamu kan sudah bilang kalau kita hanya silaturrahmi saja. Papa dan Om Burhan sudah lama ingin mewujudkan agenda ini."

"Ya kalau begitu aku tidak perlu hadir, kan?" sela Freyya dengan nada gusar.

"Papa jadi nggak enak dong sama temen Papa. Kan silaturrahminya dengan semua anggota keluarga yang lengkap," jawab Tuan Hengky.

Nyonya Trivia yang muncul dari arah kitchen set datang membawakan satu nampan berisi seteko es jeruk lengkap dengan roti Croissant. "Percuma kamu ingin berkilah untuk tidak ikut dalam pertemuan itu, Freyya," ujar wanita itu meletakkan benda yang dia bawa ke atas meja santai ruang tengah itu.

"Mama." Freyya hanya bisa membuang napas kasar. "Apa pun hal lainnya bakal Freyya lakukan. Tapi, please, jangan minta Freyya untuk hadir. Atau setidaknya kalau Papa Mama serius mau menjodohkanku, siapa pun terserah asal bukan Gallan," ceracaunya dengan cepat.

Ucapan Freyya membuat Tuan Hengky terkekeh-kekeh sembari meminum segelas es jeruk yang segar itu. "Jadi intinya kamu tidak mau dijodohkan atau tidak mau karena calonnya adalah anaknya Om Burhan?"

"Dua-duanya, Pa!" pungkas Freyya langsung.

"Memangnya ada apa dengan Gallan? Bukankah kemarin kamu bilang dia anaknya baik?" tanya Tuan Hengky lagi.

Freyya menaikkan bahu, dia malas menjelaskan panjang lebar alasan ketidaksukaannya pada Gallan. Sebab, hal yang tidak disukainya pada lelaki itu ada di segala aspek.

Segala sifat yang paling dibenci oleh Freyya itu semua ada di dalam diri Gallan. Jadi bagaimana bisa Freyya mau berjodoh dengan lelaki brengsek itu?

"Ngomong-ngomong, kamu belum cerita bagaimana kencan makan malam kamu sama Gallan kemarin." Tiba-tiba Nyonya Trivia mengalihkan pembicaraan. Wanita itu memilih untuk mendamaikan keadaan agar suami dan anaknya itu tidak terus-terusan berdebat soal agenda pertemuan kedua keluarga.

Freyya menatap ibunya beberapa saat, sebelum akhirnya menununduk memilin-milin renda ujung baju rumahnya. "Biasa saja, Ma," singkatnya pelan. Ini karena tak satu pun diantara dirinya maupun Gallan hadir dalam Diner Date itu.

"Oh, ya? Kalian ngobrolin apa aja memangnya?" tanya Nyonya Trivia. Tentu saja wanita itu dan suaminya sama sekali tidak tau bahwa kenyataannya baik Freyya dan Gallan sama sekali tidak menghadiri reservasi mereka dan yang menimati justru adalah pasangan Evans dan Kanaya.

"Nggak ada omongan yang begitu menarik dan berkesan sih, Ma. Yang jelas biasa-biasa saja. Kami Cuma makan, terus habis itu pulang." Freyya memang sengaja membuat persepsi kedua orang tuanya bahwa tidak ada angin segar dari Dinner Date yang mereka atur kemarin.

"Ah, masa, sih. Masa nggak ada obrolan apapun? Setidaknya kalian ngomongin tentang hobi atau minat masing-masing lah," timpal Tuan Hengky.

Freyya pun melirik bete pada ayahnya. "Papa pikir ini tahun delapan puluhan? Setiap kenalan lewat kencan buta atau kencan makan malam pasti obrolannya seputar hobi. Ini sudah dua ribu dua puluh tiga, Pa. Nggak ada lagi pendekatan kuno semacam itu," gerutunya.

"Hahahaha!" Tuan Hengky malah tertawa, dia sama sekali tidak tersinggung mendengar penuturan anaknya. Kenyataannya memang benar, di zaman dirinya muda dulu konsep kencan buta memang seperti itu. "Papa jadi ingat awal pendekatan Papa sama Mama. Kami cocok karena memiliki hobi yang sama."

"Golf, kan?" sela Freyya tanpa sulit menebak.

Nyonya Trivia pun mengangguk sambil tertawa kecil. "Papa kamu dulu sangat tergila-gila saat melihat permainan golf Mama."

"Ah, kamu kepedean saja," kekeh Tuan Hengky menggoda istrinya.

"Lha, bener kok. Aku tau dari teman dekatmu dulu, siapa namanya, ah ya, Rudy. Dia sendiri yang bilang kalau kamu langsung terpesona melihatku bermain golf," ledek Nyonya Trivia tidak mau kalah.

Freyya yang tadinya masih serius dan tegang menanggapi perjodohan dirinya pun kini kembali rileks dan santai.

"Kamu perlu belajar dari Mama kamu bagaimana memiliki pesona dari dalam. Inner beauty," ucap Tuan Hengky yang akhirnya mengakui kalimat istrinya.

Sedangkan Freyya hanya kembali tertawa-tawa ringan mendengar berbagai cerita masa lalu PDKT orang tuanya.

Setidaknya, Freyya memang ingin seperti mereka yang nantinya bisa bertemu dengan pendamping hidup pilihannya sendiri. Bukan seperti sekarang yang malah dijodohkan dengan cowok brengsek seperti Louise Gallan.

*akan update lagi setelah part ini mencapai 20 view😘

--o0O0o--

Diner Date gagal
Tapi malah langsung di-attack dengan pertemuan dua keluarga

Bakal war lagi gak nih? 😂

.

.

.

VOTE AND COMMENT

If you mind to follow me
I will really2 appreciate it 😘

.

.

.

Love di Udara💕
Ranne Ruby
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

THE REBELLOUSE! (On Going)Where stories live. Discover now